(guru marah/ilustrasi/foto:pixabay)
Guru-guru adalah orang tua di sekolah dan menjadi panutan anak anak muridnya. Seharusnya guru menjadi contoh yang baik bagi siswanya.

Namun bukan hal aneh jika kita pernah dimarahi guru saat kita berbicara kasar di sekolah,  tetapi guru itu sendiri terkadang tidak menjaga mulutnya. Mungkin karena terlalu kesal dengan muridnya. 

Aku sempat kaget saat ada guru yang berbicara kasar dengan beberapa temanku yang tawuran. Si guru itu teriak teriak di dalam kelas, kata kata kasar yang diucapkan oleh guruku tentu saja nggak aku sebutkan di sini.

Aku tahu mereka yang tawuran itu salah dan pantas dihukum dengan hukuman yang mendidik, tapi sebagai guru tidak seharusnya berbicara kasar dengan muridnya karena ucapan orang tua adalah doa.

Jika guru memanggil muridnya dengan panggilan yang kurang baik, sama saja guru itu mendoakan muridnya menjadi sesuatu yang kurang baik. Alasanku menulis artikel ini bukan untuk menjelekkan nama guruku, aku tidak bermaksud merendahkan pihak lain, aku hanya menyampaikan pendapat tentang guru yang berbicara kasar.

Menurutku guru sebaiknya jangan memarahi muridnya dengan berbicara kasar. Jika gurunya sendiri masih suka berbicara kasar di sekolah, bagaimana guru bisa dihormati? 

Guru sering berbicara agar murid hormat pada gurunya, tapi guru pun harus menyayangi muridnya seperti anak kandungnya sendiri. Ini agar ada rasa kekeluargaan antara guru dan murid. Pak/ibu guru, janganlah kita berbicara kasar. Seperti pelajaran bahasa Indonesia, gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama