Biarlah aku disebut pelindung tirani

Biarlah aku disebut penentang keadilan

Biarlah nanti ada yang menulis kisah buruk tentang kita

Tapi kunikmati setiap kisah kita berdua ini setiap adegannya

Sebagai akhir bahagia hubungan kita berdua

Aku juga tak mau kau mati karena keegoisanku

Inilah takdirku sebagai iblis yang melindungi tirani

dari kesalahanya sendiri

karena rasa cinta yang buta

karena sandiwara di atas sandiwara

Wahai iblisku

Wahai pahlawanku

Kita mungkin tak akan bertemu lagi berhadapan badan

Tetapi darahmu yang dipenuhi kegelapan itu akan memenuhi ragaku

Kesunyian telah padam

dipadamkan oleh kerumunan rakyat yang marah

Mereka menjarah istana dengan palu

dengan pasrah aku duduk di singgasana adiku

Itu Raja!

Ayo hukum mati!

Penggal kepalanya!

Disesretlah aku oleh kerumunan rakyat ke halaman istana yang luas

Algojo sudah siap dengan alat pemenggalnya

Sahabatku mencoba mendekatiku tetapi terdesak oleh kerumunan rakyat yang marah

 

 

 

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama