Tradisi bermewah-mewahan keluarga dan bangsawan Kerajaan Miggleland di tengah utang luar negeri yang membengkak, menimbulkan kemiskinan yang merajalela. Selain itu, musim dingin yang semakin panjang setiap tahun akibat perang nuklir membuat seluruh wilayah gagal panen.

Banyak hewan ternak yang mati. Tanah perkebunan pun tak menghasilkan apa-apa. Rakyat semakin kelaparan dan menderita. Apalagi, pemerintah mulai menetapkan pajak atas udara bersih yang dihirup.

Bagi siapa pun yang tidak bisa membayar pajak akan dikeluarkan dari "Kawasan Distrik Ventilasi" yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya untuk menyuplai oksigen. Bagi yang tak sanggup membayar akan diusir ke wilayah distrik yang minim oksigen dan terpaksa harus menghirup oksigen buatan dari mesin buatan yang juga dijual pemerintah.

Masyarakat Miggleland terbagi atas tiga golongan. Golongan pertama terdiri dari keluarga raja dan kaum bangsawan yang bebas pajak bahkan berhak memungut pajak.

Golongan kedua terdiri dari kaum ilmuwan dan teolog negara yang bebas pajak dan mendapat gaji dari hasil pajak. Golongan ketiga adalah rakyat jelata yang hanya menjadi objek pajak.

Pembagian golongan tersebut membuat rakyat Miggleland tidak mendapatkan keadilan dalam politik dan ekonomi. Masih ada lagi golongan lain, yakni para robot berkecerdasan buatan yang dianggap sebagai budak. Mereka tidak masuk dalam penggolongan tersebut.

Dalam struktur pemerintahan, raja sebagai penguasa tertinggi, dibantu oleh perdana menteri, yang membawahi gubernur. Gubernur mengepalai daerah tingkat satu.

Di bawah gubernur terdapat beberapa orang wali kota. Dibentuk pula sebuah divisi fungsional di antara jabatan perdana menteri, jabatan administrasi keuangan negara, dan beberapa keluarga kerajaan sebagai pengawas.

Salah satu konsep yang diterapkan oleh kerajaan adalah perbedaan antara askeri dan re’aya, yaitu antara kalangan elite penguasa dan yang dikuasai. Elite pemerintah dan warga negara, antartentara dan pedagang, antara petugas pemungut pajak dan pembayar pajak. Seseorang dapat menjadi elite kerajaan melalui keturunan atau melalui pendidikan sekolah-sekolah kerajaan dan kemiliteran.

Belakangan ini media massa terus diramaikan dengan kabar berdirinya organisasi pemberontakan yang bernama Restorasi Tanduk Berlian. Organisasi ini menentang pemusatan kekuasaan absolut di tangan raja.

Organisasi itu beranggotakan rakyat jelata yang tidak puas dengan kebijakan-kebijakan kerajaan. Robot-robot budak yang menuntut penghapusan perbudakan kaumnya juga tergabung di sana.

Robot-robot yang memiliki kecerdasan buatan di kerajaan ini hanya ingin raja membuat peraturan pada manusia agar membuat manusia memperlakukan robot lebih baik. Mereka ingin manusia tak menganggap robot sebagai budak, melainkan sebagai robot pembantu rumah tangga. Bahkan mereka ingin merasakan menjadi anggota keluarga manusia.

Robot-robot berkecerdasan buatan itu juga memiliki perasaan, hati nurani, dan mengutamakan kebaikan seperti manusia. Tapi tetap saja, raja menganggap robot sebagai budak rendahan karena mereka hanya barang buatan manusia.

Robot-robot yang tidak puas pada kebijakan raja pun akhirnya bergabung dengan manusia di dalam organisasi Tanduk Berlian. Mereka disatukan oleh tujuan yang sama, yaitu memusnahkan kekuasaan tirani di kerajaan ini.

Pemimpin Tanduk Berlian adalah Naga Merah, seorang mantan komandan pasukan Janissary yang berbalik arah ingin menumbangkan kekuasaan raja. Naga Merah memproklamasikan dirinya sebagai seorang kanselir republik yang akan menggantikan kekuasaan raja di masa depan.

Naga Merah menarik simpati kepada seluruh rakyat dengan berjanji seandainya mereka berhasil menggulingkan kekuasaan raja, kelak ia yang memimpin kerajaan ini sebagai seorang kanselir. Ia akan menghapus kelas masyarakat dan memperlakukan semua rakyat termasuk robot dengan setara tanpa ada pihak yang dianggap lebih rendah daripada pihak lain.

Semuanya mengutamakan azas persaudaraan. Mereka tidak perlu lagi memberikan hormat yang terlalu berlebihan kepada para bangsawan karena nantinya bangsawan akan berada di tingkat sosial yang sama dengan rakyat jelata.

Di lain pihak, Kerajaan Miggleland memiliki unit infantri elite yang membentuk sebuah kesatuan pasukan yang disebut Janissary. Setiap tahun, sebanyak 200 ribu hingga 300 ribu remaja laki-laki di setiap provinsi kerajaan ini melamar, dipilih, dan direkrut untuk menjadi pasukan Janissary. Tetapi ketika terjadi perang, mereka direkrut dengan praktik devsirme, pengambilan anak laki-laki sebagai bentuk pajak dari keluarga untuk dilatih menjadi pasukan Janissary.

Naga Merah memiliki nama asli Mustafa Sofyan. Ia seorang siluman naga. Ia mantan komandan Janissary yang kini telah mendirikan organisasi pemberontakan Tanduk Berlian.

Naga Merah terlibat banyak usaha terorisme dan kudeta terhadap raja di istana untuk membalaskan dendam atas kematian ayahnya, Grand Vezir Pasha Bey. Pasha Bey adalah seorang perdana menteri raja yang sangat setia, tapi dihukum mati tanpa bukti yang jelas karena dituduh ingin mengkudeta raja.

Selain hukuman mati, penjara Miggleland diperuntukkan bagi siapa saja yang berani menentang titah raja. Penahanan juga dilakukan terhadap orang-orang yang tidak disenangi raja. Mereka ditangkap dengan surat penahanan khusus atas kuasa raja.

Meskipun begitu, anak kandung Pasha Bey yang satunya lagi, yaitu Naga Hijau alias Mustafa Faruq, yang merupakan satu dari dua komandan Janissary, seperti kakaknya, sama sekali tak ingin membalaskan dendam atas kematian ayahnya. Naga Hijau tetap setia pada raja dan berusaha melindungi kekuasaan raja dari saudara laki-lakinya yang ingin menggulingkannya.

Karena itu, Naga Hijau tetap memegang teguh pendiriannya sebagai seorang pendekar siluman naga yang sudah didoktrin oleh ayahnya. Seorang pendekar siluman naga ditakdirkan sejak lahir untuk melindungi kekuasaan raja, tak peduli meski raja itu bertindak sewenang-wenang.

Naga Merah telah berkomplot dengan orang-orang di berbagai media massa untuk menghasut rakyat agar membenci pihak kerajaan. Lantaran Naga Merah adalah anak perdana menteri dan mantan komandan pasukan Janissary yang memiliki pengaruh besar, pihak kerajaan semakin kesulitan membendung pengaruh pemberitaan yang tidak memihak istana.

Padahal kerajaan telah berusaha membatasi pemberitaan tentang organisasi Tanduk Berlian. Seringkali berita ilegal yang dipesan Tanduk Berlian lolos seleksi pengawasan.

Organisasi itu tumbuh dengan amat cepat. Seperti jamur di musim hujan. Dalam beberapa bulan saja anggotanya sudah ratusan ribu, baik dari kalangan manusia maupun robot.

Ada anggota yang secara aktif menjadi milisi dan pasukan liar. Mereka membentuk suatu jasa militer dan mengikuti pelatihan militer secara ilegal di markas rahasia Tanduk Berlian di hutan Gumira.

Syarat keanggotaan organisasi itu belum diketahui dengan jelas, selain peraturan untuk tunduk sepenuh hati tanpa kecuali pada misi organisasi. Anggota yang tidak terlibat langsung dalam organisasi dan tidak mengetahui lokasi markas Tanduk Berlian di hutan Gumira, tapi secara terang-terangan berafiliasi dengan Tanduk Berlian, menentang kerajaan lewat lisan maupun tulisannya.

Tiga bulan lalu, Tanduk Berlian sudah dipukul mundur oleh tentara kerajaan setelah sempat menduduki Kota Rumeli Hisari bagian selatan. Mereka terpaksa mundur ke hutan Gumira di wilayah perbatasan utara Kota Rumeli Hisari. Mereka mendirikan markas sementara di pedalaman hutan itu. Sebuah markas rahasia yang hingga kini sulit dilacak pihak kerajaan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama