Pengguna astraisme dapat membuat senjata menjadi terasa panas hingga api biru terlihat membara menjilati senjata mereka. Bahkan jika sudah sangat ahli mereka dapat mengubah suatu benda menjadi benda lain yang mereka inginkan, meskipun jumlahnya terbatas.

Kebanyakan orang biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari ilmu astraisme karena sulitnya melakukan konsentrasi, tetapi meskipun dengan susah payah dan rasa sakit yang begitu mendalam Hasyi dan Selim dapat menguasai ilmu astraisme hanya dalam sekali berlatih.

Apa yang dianggap sulit oleh orang normal adalah sesuatu yang mudah bagi anak autis, begitupun sebaliknya. Apa yang dianggap sulit oleh anak autis seperti menggunakan kekuatan ragmir adalah sesuatu yang lebih mudah dilakukan orang normal daripada menguasai ilmu astraisme yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Dengan mempelajari ilmu astraisme, Hasyi telah mempertajam kemampuannya dalam menggunakan berbagai macam senjata yang ada di dalam tubuh cyborg-nya, terutama gergaji mesin giok lemurianya di dalam lemari besi di balik punggungnya.

Batu giok lemuria dan ilmu astraisme adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan karena astraisme tercipta dari batu giok lemuria, begitupun sebaliknya. Batu giok lemuria tercipta dari ilmu astraisme para siluman ragmir. Tak ada yang tercipta lebih dahulu karena keduanya saling melengkapi satu-sama lain seperti keseimbangan alam.

Jika Hasyi sekarang sangat ahli menggunakan gergaji mesin giok lemuria dari tubuh cyborgnya, kini Selim juga sangat mahir menggunakan busur dan panah terbuat dari batu filsuf yang diberikan oleh Banaspati padanya. Sejak saat ini Hasyi dan Selim yang dulunya sangat akrab tanpa adanya perasaan ingin bersaing satu-sama lain, kini mulai bersaing secara sehat dan mendukung satu-sama lain dalam hal meningkatkan kemahiran menggunakan ilmu astraisme.

Ilmuwan astraisme di kerajaan ini lewat serangkaian penelitian panjang menemukan bagaimana cara membuat berbagai aroma parfum serta berhasil mengubah sifat beberapa campuran logam. Ilmuwan tentu saja juga mengembangkan berbagai macam senjata dan teknologi dengan menggunakan kuali mendidih dan cawan lebur.

Sejak dahulu orang-orang di berbagai peradaban kuno tertarik untuk mencari obat yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit. Mereka juga tertarik untuk mengubah logam dasar seperti besi menjadi logam mulia berharga tinggi seperti emas.

Orang-orang China dikenal sebagai orang-orang pertama yang tertarik untuk melakukannya. Kemudian diikuti oleh orang-orang Eropa Barat. Di tahun-tahun pertama Masehi, orang-orang China dan India dengan tekun mempelajari cara mengubah besi menjadi emas. Sementara orang-orang Eropa Barat baru belajar di sekitar abad pertengahan 1000 -1500 Masehi.

Bisa dibilang astraisme adalah proses transformasi spiritual dalam tubuh manusia atau lebih dikenal sebagai transmutasi, perubahan satu benda menjadi benda lain, dengan batu giok lemuria. Pengguna ilmu astraisme dapat mengubah benda apapun menjadi benda yang diinginkannya tanpa terkecuali bahkan mengubah salju menjadi emas, namun dengan jumlah yang terbatas di suatu waktu.

Banaspati sangat puas dengan hasil latihan Hasyi dan Selim. Ia benar-benar kagum dengan bakat tersembunyi yang dimiliki Hasyi dan Selim dalam menggunakan ilmu astraisme.

Tetapi itu tidaklah cukup. Ia ingin anggotanya sama mahirnya menggunakan kekuatan Asura dibandingkan kemahiran menggunakan ilmu astraisme. Sebagai seorang siluman, mereka tetap harus menguasai kekuatan ragmir dasar untuk menunjang kemampuan menggunakan Ilmu astraisme.

Banaspati mengizinkan seluruh anggota regunya untuk beristirahat setelah selesai menyaksikan Hasyi dan Selim, sebagai anggota baru, berlatih menggunakan ilmu astraisme dengan  senjata mereka.

Irvan masih menatap adik sepupunya dengan senyuman mengancam. Ia melangkah mendekati Selim begitu melihat Banaspati pergi meninggalkan seluruh anggota regunya. Ia menepuk pundak Selim dan mengisyaratkan jika ia ingin mengajak Selim menyepi dari anggota regu lain menuju bayangan pepohonan. Selim mengangguk menuruti keinginan kakak sepupunya.

Awalnya, Hasyi ingin mengikuti Selim menuju pepohonan bersama kakak sepupunya. Tetapi Selim meminta Hasyi untuk tidak mengikutinya. Ini adalah urusan pribadinya dengan kakak sepupunya.

“Kenapa tiba-tiba Kakak mengajakku ke sini? Biasanya Kakak mengganggap berbicara dengan orang lain itu membuang-buang waktu,” wajah Selim ditutupi bayangan dedaunan pohon yang gelap dan sangat pekat. Nada bicara Selim terdengar tenang dengan penuh keangkuhan.

“Jangan banyak bicara aku tak suka basa-basi aku yakin kau pasti tahu apa tujuanku mengajakmu menyepi ke sini,” ujar Irvan tegas dengan iris mata biru menyala. Selim membalikkan badannya. Ia mulai melangkah meninggalkan Irvan. Ia mencoba menghindari sesuatu.

“Jangan membohongi dirimu sendiri Selim! Sejak dulu aku sudah memaksamu membangkitkan darah siluman kalajengkingmu! Aku ingin kau dapat melindungi dirimu sendiri, tetapi kau tetap sombong dengan pendirian bodohmu! Sekarang kau telah bergabung menjadi angota Tanduk Berlian, kau harus membangkitkan darah silumanmu mau tak mau!” hardik Irvan seraya mengepalkan tangannya.

Selim tak mau membangkitkan darah silumannya sebagai siluman kalajengking karena Selim merasa siluman kalajengking termasuk keluarganya terlalu suka memuja-muja bulan. Seakan-akan bulan adalah dewa bagi mereka.

Padahal bagi Selim matahari adalah benda langit yang jauh lebih berharga daripada bulan. Menurutnya, matahari membuat dunia menjadi lebih indah dan bercahaya. sedangkan bulan yang kini ada dua setelah perang nuklir membuat dunia menjadi lebih gelap dan suram. Memang alasan yang sangat aneh.

Selim memiliki impian yang mustahil untuk mengubah bumi ini menjadi sama indahnya dengan zaman nenek moyangnya sebelum perang nuklir terjadi. Ia ingin mengembalikan matahari yang kini tertutup oleh dua bulan kembar di langit malam.


***

Di koridor sekolah, Selim sedang ditendangi anak-anak lain di kelas seperti biasanya. Namun begitu mereka menoleh ke belakang, kakak kelas mereka yang sangat mengerikan melipat tangannya di dada dan tersenyum mengancam seolah mengancam anak-anak yang mengganggu Selim itu untuk pergi meninggalkan Selim.

Anak-anak itu pergi berlari ketakutan terbirit-birit sambil berteriak meminta maaf sebagai rasa hormat pada kakak kelas, meskipun Irvan hanya menatap mereka dengan matanya yang mengerikan dan tak mengatakan ancaman sepatah katapun.

Irvan adalah kakak sepupu Selim, sekaligus kakak kelas paling menakutkan di sekolahnya. Belum ada pentolan sekolah yang berhasil mengalahkannya, baik adik kelas, teman satu angkatannya, hingga kakak kelas. Ia tak suka berkelahi tapi kalau dirinya atau orang yang ia sayangi sampai diganggu, baginya semua masalah harus diselesaikan dengan berkelahi di tengah lapangan.

Berkelahi di sekolah memang hobi Irvan hingga orang tuanya sering dipanggil. Namun ia sangat cerdas di berbagai mata pelajaran. Meskipun terkadang malas mengerjakan tugas, nilai ulangannya tidak pernah merah.

Irvan bahkan tak pernah bolos sekolah. Ia juga sangat popular di kalangan anak perempuan di kelasnya karena tampangnya sangat mempesona dan keren.

Irvan selalu membela Selim ketika Selim diganggu teman sekelasnya yang merupakan adik kelas Irvan.  Irvan menganggap teman-teman Selim yang mengganggu Selim sebagai pengecut yang hanya berani pada adiknya tapi sangat menghormati Irvan ketika bertemu dengannya.

Suatu ketika Selim dihukum berdiri keluar kelas. Kepalanya ditempeleng teman-temannya ketika jam istirahat karena tak bisa membaca satu kalimat dan hanya menggerutu tak jelas. Bagi Selim huruf yang ditulis gurunya menari-nari, tentu saja gurunya menggangap Selim bercanda di kelas. Namun Selim yakin jika itulah yang ia lihat.

Pernah juga Selim bolos sekolah berkeliling jalan raya dan berkeliaran di jalan melihat sekitar dan melihat apapun yang ia suka untuk mencari inspirasi. Pada malam hari ia diperlihatkan memiliki ketertarikan pada angka dan juga berbagai bentuk bangun datar dan ruang. Nilai Selim selalu bagus ketika menjawab soal aritmatika namun ketika berhadapan soal cerita yang memperlihatkan teks panjang, Selim selalu menangis dan berteriak.

Selim pernah menulis rangkaian angka secara acak tanpa sebab di atas kertas putih dengan wajah tegang dan emosi yang meluap-luap, hingga kertas putih itu dipenuhi deretan angka. Irvan yang melihat kelakuan aneh Selim langsung merampas kertas yang ditulis Selim.

Namun setelah merampas kertas itu, Selim melanjutkan deretan angkanya dengan menulis di atas meja belajar hingga penuh coretan. Setelah Irvan mengurai dan mengamati angka itu, Irvan menyadari jika angka yang ditulis Selim telah meramalkan tanggal di mana kejadian-kejadian seperti bencana alam, kecelakaan, dan peristiwa besar lainnya di masa depan terjadi.

Ini membuat Irvan merasa sangat ketakutan. Ternyata angka yang ditulis Selim adalah sebuah ramalan yang entah mengapa bisa ada di pikiran Selim hingga ia tak bisa mengendalikan dirinya. Kini Selim tidak mempercayai tanggal ramalan yang ia tulis sendiri.

Selim juga bercerita pada Irvan jika ia tak takut sekali bolos sekolah bahkan itu adalah pengalaman baru bagi Selim merasakan kebebasan tanpa harus bergantung pada orang tuanya. Selim juga sempat meminta Irvan menulis surat keterangan palsu agar bisa membolos.

Irvan duduk di bangku kelas 1 SMP ketika Selim masih kelas 3 SD. Meskipun dua sekolah yang berbeda mereka memiliki bangunan sekolah yang sama. Jadi mereka dapat bertemu dengan mudah karena jaraknya sangat dekat.

Meskipun kini Selim sangat cerdas dan sering memenangkan berbagai olimpiade, waktu masih SD Selim pernah dua kali tinggal kelas di kelas 3. Ini karena ia kesulitan membaca dan menulis.

Tulisan tangannya sangat buruk hingga semua  guru mata pelajaran malas membaca tulisan tangan Selim dan memberikannya nilai jelek karena menganggap Selim tidak mengisi soal ulangan. Orang tua Selim menyadari Selim menyandang autisme dan berencana memasukkannya ke sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus.

Namun Irvan tak ingin itu terjadi. Irvan tahu jika di kerajaan ini anak-anak di sekolah berkebutuhan khusus mendapatkan perlakuan yang buruk dan diskriminatif karena dianggap tak berguna bagi masyarakat.

Sudah banyak anak berkebutuhan khusus yang tewas akibat dijadikan kelinci percobaan biologis sembunyi-sembunyi oleh oknum kepala sekolah yang tak bertanggung jawab. Namun ketika orang tua melaporkan pada kepolisian tentang tindakan sekolah itu, kepolisian mengabaikannya karena kepolisian percaya sekolah yang diawasi negara mustahil melakukan kejahatan.

Itu jika sekolah anak berkebutuhan khusus milik negara. Jika sekolah anak berkebutuhan khusus itu bersekolah di sekolah swasta mereka pasti akan mendapatkan perlakuan yang layak dan banyak teman bermain yang akan membuat Selim bahagia.

Namun fasilitasnya sangat buruk dibandingkan sekolah anak-anak normal seperti sekolah Irvan karena sekolah anak berkebutuhan khusus swasta tidak memiliki cukup dana. Irvan bertekad melakukan apapun untuk membuat Selim bertahan di sekolah umum ini. Karena jika Selim sampai tidak naik kelas lagi, Selim akan dipindahkan ke sekolah anak berkebutuhan khusus swasta.

“Kau baik-baik saja kan Selim, ” Irvan mengulurkan tangan membantu Selim bangkit berdiri dengan wajah dan nada bicara angkuh ketika semua teman telah meninggalkannya.

“Kau diganggu lagi karena kau tidak bisa membaca dan menulis dengan baik ya? Sepertinya kau harus kuat, mereka merasa lebih baik daripada dirimu. Kalau aku jadi kau pasti aku akan menghajar mereka dan menunjukkan jika aku lebih kuat daripada mereka.

Mari kita membuat janji Selim. Mulai dari diriku aku berjanji tak akan pernah berkelahi apalagi sampai tawuran mulai detik ini agar aku bisa menjadi orang yang lebih berguna.

Kau juga harus janji tak akan menangis lagi dan yang paling penting tunjukkan pada orang-orang yang meremehkanmu jika kau lebih hebat daripada mereka. Kudengar kau selalu membaca dengan huruf yang terbalik dan hurufnya menari-nari di matamu kan? ” Irvan menyemangati Selim yang masih terengah-engah menahan tangisannya.

“Kau mau dengar sebuah kisah tentang seorang  anak yang tidak naik kelas, tak bisa baca tulis, bahkan ketika tak lulus banyak orang yang menertawakannya?“

Selim cemberut karena mengira Irvan yang nakal sedang menyindirnya. Namun sebenarnya Irvan sama-sekali tak menyindir Selim bahkan tak membicarakan Selim.

Ternyata yang dibicarakan Irvan adalah orang-orang jenius, seperti Pramoedya Anata Toer, salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia yang ternyata pernah tidak naik kelas. Dan orang seperti Albert Einstein dan Walt Disney yang ternyata memiliki kekurangan seperti Selim, yaitu kesulitan membaca dan menulis dan kini bisa mengguncang dunia dengan karya-karyanya yang mendunia.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama