Penyerbuan Herlingen

 

 

Seperti yang sudah diramalkan, di usianya yang ke-18 tahun Hasyi akan membawa kerajaan ini ke zaman kehancurannya. Upaya kudeta terbesar Tanduk Berlian ternyata terjadi di usia Hasyi yang ke-18 tahun. Hasyi berharap dirinya tak pernah dilahirkan.

“Perang dan senjata menurutku tidak terlalu penting untuk kemajuan kerajaan. Bagiku yang terpenting adalah uang, makanan, dan air, itulah kunci kebahagiaan semua mahluk hidup. Namun di kondisi pemberontakan seperti saat ini persenjataan adalah yang utama. Kerugian modal perang dan korban nyawa lebih besar daripada keuntungan yang didapat dari perang. Biaya perang selama satu hari harusnya bisa dipakai untuk hal yang lebih berguna seperti memperkaya negeri ini daripada dipakai untuk ngebom orang,” Hasyi bergumam sambil memegangi dagu di perpustakaan kerajaan yang gelap dan sedikit disinari matahari dari jendela yang terbuka.

Perpustakaan itu dipenuhi buku berdebu dan hampir membuat Hasyi bersin karena debu dan udara dingin. Ia memandangi jendela dengan perasaan khawatir.

“Keadilan, kesetaraan, persamaan tanpa perbedaan itulah yang kuinginkan di dunia ini. Manusia memang tak terlahir setara, ada yang terlahir lebih indah ada yang sebaliknya dilahirkan tak sempurna. Tapi aku akan menentang takdir itu. Bumi ini milik semua orang. Orang yang terlahir lebih indah seharusnya berpikir untuk berada di posisi orang lain.”

Hasyi di balik pemerintahan Hasya berhasil membuat kerajaan tidak memiliki utang luar negeri sedikitpun dan memiliki cukup biaya untuk perang sipil melawan pemberontak. Padahal di luar sana banyak perusahaan yang bangkrut karena terjadi pemotongan nilai mata uang. Barang yang dulu bisa dibeli dengan seratus dollar Miggleland, besoknya harganya lebih mahal. Ratu Hasya berkonsultasi dengan menteri keuangan untuk membicarakan usaha pelunasan utang luar negeri yang merupakan alasan utama terpuruknya kesejahteraan rakyat dan pemberontakan Tanduk Berlian.

Ratu Hasya berkuasa di balik bayangan Hasyi. Banyak pekerja terserap untuk membangun proyek-proyek militer dalam skala massif untuk membendung serangan pemberontak dalam perang sipil. Pesatnya pembangunan militer memicu pertumbuhan industri persenjataan yang sebelumnya sempat mati suri. Secara tidak langsung, industri militer membuat industri terkait seperti industri baja, industri pesawat terbang, dan pembuatan kapal, berkembang maju di era Hasya yang pada akhirnya bisa menyerap banyak pekerja dan mengurangi pengangguran.

Uang utang terkadang memang digunakan untuk membangun fasilitas rakyat seperti membangun jalan menggantikan fungsi uang pajak, sedangkan uang pajak yang seharusnya bisa digunakan untuk fasilitas rakyat malah dikorupsi bangsawan dan pejabat negara untuk kehidupan mewah. Mereka yang merenggut uang rakyat malah mereka pula yang memamerkan kekayaannya pada rakyat dan menghina kemiskinan rakyat hingga membuat rakyat semakin marah. Utang luar negeri membengkak karena dijadikan salah satu penutup pemasukan negara, saat pengeluaran negara juga membengkak akibat dikorupsi, target melunasi utang yang jatuh tempo pun tak tercapai.

Pada masa pemerintahan ayah Hasyi dan Hasya, raja tak pernah memberikan sanksi tegas pada para koruptor yang biasanya anggota keluarga kerajaan sendiri. Tentu saja raja tak pernah tega menghukum mati anggota keluarganya sendiri. Namun di era pemerintahan Hasya, ia tak pandang bulu. Tak tebang pilih. Ia menghukum mati semua paman dan bibinya yang terlibat korupsi. Hasyi memang tidak pernah mengenal dekat dengan paman dan bibinya karena ia tak dibesarkan di lingkungan keluarga kerajaan apalagi menyayangi mereka, hingga Hasyi sangat membenci mereka karena korupsi yang mereka lakukan sangat merugikan rakyat biasa di mana masa kecil Hasyi dihabiskan menjadi rakyat biasa setelah dibuang oleh ayahnya. Lagipula korupsi yang mereka lakukan dapat memicu kemarahan dan kebencian rakyat pada pemerintahan Ratu Hasya dan dapat mengancam nyawa dan kekuasaan Hasya, jika ia sampai dikudeta.

Agar uang korupsinya bisa dikembalikan dan dipakai untuk melunasi utang negara tanpa harus membebani pajak pada rakyat untuk menarik simpati rakyat, Hasyi juga memotong gaji dewan menteri sebanyak sepuluh persen untuk membantu melunasi utang. Belum lagi ayah mereka seringkali memilih berutang pada negara lain hanya untuk sekadar menutupi utang negara yang sebelumnya.

Padahal dulu salah satu cara Kerajaan Miggleland menaklukkan negara lain termasuk kerajaan siluman Asura adalah melalui pinjaman utang. Jika negara lain tak mampu membayar utang yang diberikan Kerajaan Miggleland, negeri itu dipaksa mengangkat panji bendera kerajaan Miggleland dan memberikan pelabuhannya pada kerajaan Miggleland, dengan begitu suatu wilayah dianggap telah melakukan pengakuan kedaulatan dan ditaklukkan kerajaan ini, dan jika negara itu tidak mampu membayar dalam jatuh tempo, kerajaan Miggleland langsung memaksa negara lain membubarkan negaranya di bawah ancaman hegemoni militer dan wilayahnya tunduk di bawah sistem pemerintahan Miggleland. Namun kini semua sudah terbalik kerajaan Miggleland kini justru terlilit banyak utang.

Di era kekuasaan Hasya yang baru berkuasa selama enam bulan yang dikendalikan Hasyi, kerajaan benar-benar menutup hampir semua barang impor yang masuk ke negaranya. Impor hanya diizinkan untuk barang-barang bersifat strategis dan tak mampu diproduksi di dalam negeri. Seringkali terjadi skandal di mana banyak pejabat yang menggandeng mafia yang lebih banyak mementingkan impor karena mereka dapat sogokan dari luar negeri dan melupakan produksi dalam negeri yang akhirnya berdampak pada pemasukan dan perbelanjaan negara karena tak mampu menjual produksi apapun di dalam negeri.

Usaha Hasyi membubarkan Tanduk Berlian sia-sia bukan karena langkahnya kurang efektif  namun karena pengaruh Tanduk Berlian kini sudah lebih besar daripada pengaruh kerajaan. Sangat memalukan karena seminggu yang lalu setelah merebut salah satu markas rahasia Tanduk Berlian dengan keamanan terlemah yang dibocorkan Hasyi pada Hasya, Hasyi tak berani menyerang markas utama Tanduk Berlian karena melihat angkatan tempur kerajaan sangat tidak sebanding dengan angkatan tempur Tanduk Berlian. Hasya koar-koar di stasiun televisi berpropaganda dengan menyorot markas Tanduk Berlian yang sedang digeledah polisi dan pasukan Janissary menandakan jika Tanduk Berlian telah ditumpas untuk memicu ketakutan rakyat.

Hasya membacakan undang-undang yang berisi pembubaran organisasi Tanduk Berlian yang sebelumnya telah ditandatangani oleh ayah mereka, namun baru diamandemen setelah masa pemerintahan Hasya. Hasya melarang setiap kegiatan Tanduk Berlian dengan ancaman hukuman mati menanti. Kerajaan semakin memperketat perkumpulan orang. Orang yang berkumpul banyak selalu dicurigai bagian dari organisasi Tanduk Berlian.

Para pemberontak semakin gencar mengincar sejumlah besar senjata dan amunisi di benteng dan penjara yang ada di sekitar Kastil Herlingen, yang juga dianggap sebagai simbol kekuasaan monarki. Setelah beberapa jam pertempuran, salah satu benteng jatuh ke tangan pemberontak pada sore harinya. Meskipun sempat terjadi gencatan senjata untuk mencegah pembantaian massal, usaha Hasyi yang meminta Hasya memberikan kebijakan kebebasan pada wilayah koloni justru membuat banyak negara koloni provinsi dan negara bagian yang dulunya ditaklukkan dengan uang atau  perang maupun diplomasi memanfaatkan kondisi kerajaan yang tengah kacau untuk melakukan gerakan separatis secara sepihak terhadap kerajaan.

Jumlah pasukan sebagian besar dikerahkan untuk membendung gerakan separatis di negara-negara bagian yang sangat luas. Namun, jumlah pasukan di ibu kota sendiri tak cukup banyak untuk membendung serangan pemberontak Tanduk Berlian. Dengan lantang negara-negara bagian memproklamasikan kemerdekaannya dari Miggleland sebut saja Kerajaan Greenland dan bekas wilayah negara Amerika Serikat, Kerajaan Aztek dan Maya di Benua Amerika Utara. Ratusan warga asli Amerika yang sejak awal menolak kewarganegaraan Miggleland menyerang semua pangkalan militer Janissary di Kota Ergni Hisari yang dulunya bernama Texcoco Nahuatl. Kini tamatlah riwayat Kerajaan Miggleland sebagai imperium penguasa dua benua yang menguasai Sungai Missouri, Sungai Mississippi di Amerika Utara yang membentang hingga Sungai Amazon di Amerika Selatan.

Banyak bekas wilayah koloni mulai beraliansi dengan negara lain yang sudah menentang Kerajaan Miggleland yang adidaya, meskipun butuh empat tahun untuk mulai ekspansi ke Miggleland. Miggleland akan langsung hancur di tangan Tanduk Berlian sebelum mendapatkan serangan dari luar.

Hasyi pun memutuskan untuk menarik kembali pasukan dari wilayah koloni kembali ke kerajaan untuk membendung serangan perang sipil. Namun jarak yang sangat jauh membuat kedatangan mereka terhambat.

Dulu saat pertama kalinya kerajaan akan menyerang sebuah negara, maka mereka akan melakukan bombardemen terlebih dahulu menggunakan jet-jet tempur ke titik-titik strategis musuh seperti pertahanan udara, markas militer, dan pusat komunikasi agar lumpuh.

Jet tempur kerajaan baik dari AU maupun AL-nya sengaja melakukan serangan interdiksi, gerakan untuk mengganggu keleluasaan musuh dalam penggunaan lautan. untuk memberi jalan bagi serangan gelombang berikutnya. Dengan dikuasainya udara maka 50 persen kemenangan sudah berada di tangan kerajaan.

 

***

Lonceng pukul lima pagi berbunyi di jam agung Miggleland yang sudah hampir retak dan ditumbuhi banyak lumut, menandakan pasukan kerajaan yang kocar-kacir di tangan pemberontak. Naga Hijau memimpin armada udara compang-camping yang kian tak memiliki disiplin ketika mengendarai kapal udara Zeppelin.

Dari teropong terlihat pertempuran dari front utara. Pasukan pemberontak yang entah darimana asalnya datang dari seluruh penjuru kota, ada yang menyamar jadi tukang-sayur, penjaga toko, serta petugas pembersih jalanan. Mereka menyembunyikan senjata dan siap berperang dengan tentara kerajaan kapan saja.

Naga Hijau memutuskan untuk melawan pemberontak sambil mundur ke arah istana Janissary, ketika armada utama pemberontak sudah memasuki ibu kota, seakan kota ini hanya menanti kedipan mata sampai hancur. Sebanyak 13 batalyon berisi 1.300 orang , empat skuadron kavileri udara, dan 3 pasukan artileri berkuda melindungi istana Janissary, sementara itu pasukan kavileri pejalan kaki disebar di tempat pertempuran di tengah kota.

Di atas pelana kuda kencananya yang memiliki sayap burung yang terluka sebelah, wajah Naga Hijau tampak waswas. Ia dikawal enam kendaraan panser. Ia memerintahkan semua barang di bank sentral kerajaan diangkut. Berlawanan dengan kaidah perang, seharusnya ia meninggalkan perang ketika yakin sebagian besar prajuritnya telah mundur atau tiba ke tempat yang aman.

Setelah kota hampir dikepung, Naga Hijau salah tingkah dan mulai bertindak sembarangan. Ia memusnahkan tendon logistik berisi emas dengan air busuk dari kanal. Sehingga uang kertas yang dijamin kas negara berupa emas dari tandon logistik di bank sentral itu tidak berlaku lagi di kerajaan ini. Mereka tak punya uang sepeserpun, hanya karena takut tandon logistik itu direbut pemberontak.

“KITA BANGKRUT.” Keluhan terdengar di mana-mana, desas-desus yang tidak menyenangkan tidak bisa dihindari. Naga Hijau kehilangan kepercayaan serdadu tertingginya. Dia dianggap terlalu pengecut hanya memikirkan cara untuk mundur dari pemberontak yang nyalinya tak terbatas. Banyak pasukan Janissary yang meningalkan barisan perangnya. Mereka memutuskan untuk berhenti berperang karena sudah tahu akan kalah. Belum lagi alasan mereka bergabung dengan pasukan Janissary untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya yang lebih layak. Untuk apa terus berperang jika sudah tidak ada lagi uang yang masih berlaku untuk menggaji mereka?

Sebenarnya nilai uang kertas masih berlaku karena sebagian besar cadangan emas tidak disimpan di bank sentral, melainkan disimpan di istana pribadi raja. Raja sudah mengantisipasi hal ini.

Kerajaan hanya memiliki tiga resimen garis depan masing-masing berisi tiga batalyon dengan 3.400 serdadu ditambah tiga resimen garnisium masing-masing dua batalyon. Termasuk sekitar 14.000 sisa prajurit yang masih selamat di dalam ibu kota. Namun, karena persediaan air dan makanan mulai menipis mereka mulai memakan satu-sama lain sesama pasukan.

Di teluk, pemberontak datang dengan 110 kapal yang memadati sekujur teluk. Ibu kota dibombardir dari darat laut dan udara. Di seberang laut, pemberontak membawa meriam artileri dengan dua meriam berkaliber 2 kilogram proyektil listrik hingga menghambat tentara kerajaan yang hendak melarikan diri.

Gubernur Rumeli Hisari dan pengawalnya dipukuli, ditusuk, dan dipenggal kepalanya. Kepala itu diletakkan di ujung tombak dan diarak ke sekeliling kota. Walaupun gubernur sebenarnya hanya menahan tujuh orang narapidana. Mereka adalah kriminal biasa yang ditangkap karena pelanggaran ringan. Empat orang merupakan penipu dan pemalsu dokumen, dua orang mengalami gangguan kejiwaan, dan satu orang lagi adalah kriminal kelas teri.

Awalnya rakyat membujuk gubernur menyerahkan persenjataan kepada milisi yang mewakili seluruh rakyat Miggleland. Tawaran ini lagi-lagi ditolak. Akhirnya bentrok fisik pun terjadi.

Jumlah massa terus bertambah banyak sejak siang. Mereka curiga dengan intrik yang terjadi di dalam penjara. Sejak awal, massa menyadari bahwa penyerbuan penjara itu bukan bertujuan  sekadar membebaskan tujuh narapidana itu, melainkan untuk merebut senjata yang disimpan. Sebagian dari mereka bahkan tak tahu kenapa penjara menjadi sasaran serangan. Karena itu, sebenarnya tak ada yang tahu persis apakah penyerbuan penjara akan menghasilkan kemenangan bagi Tanduk Berlian.

Massa memaksa bergerak dari area luar penjara menuju ke dalam dengan rusuh. Tak diketahui apakah meriam telah ditembakkan. Tapi ketika massa sudah di dalam, terjadi tembak-menembak sengit antara penjaga dengan penyerbu. Segala upaya pun dikerahkan untuk meredam situasi yang telanjur kacau.

Gubernur tak berdaya. Setelah kehabisan tenaga dan amunisi, ia mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Sisa persenjataan diambil paksa oleh massa. Sebelum diadili massa, gubernur sempat berusaha bunuh diri.

Banyak tentara kerajaan yang berpura-pura mati bersama tumpukan mayat seusai perang agar tidak dibunuh pasukan pemberontak. Kebanyakan tentara kerajaan yang ditawan pemberontak dipaksa menjinakkan ranjau darat yang dipasang kerajaan, tanpa menggunakan alat apapun. Alhasil banyak tentara kerajaan yang tewas terkena ranjaunya sendiri.

Setelah kemenangan Tanduk Berlian di beberapa sudut dan berita kematian Raja Ghaozon tersebar, situasi di kerajaan semakin memburuk. Kekerasan dan penjarahan terjadi di seantero negeri.

 “KITA ADALAH REGU PENGUMPAN, MESKIPUN ANGGOTA KITA MASIH SANGAT MUDA DAN SEDIKIT AKU TAK SUKA DIREMEHKAN,” Irvan mencoba membakar semangat pada teman-temannya yang merasa sudah tiada harapan lagi untuk bertahan melawan gempuran tentara kerajaan yang tiada habisnya.

Semua anggota regu pengumpan kecuali Hasyi yang masih melindungi Hasya di Kastil Herlingen, turut serta dalam perang sipil ini untuk mengepung ibu kota. Mereka sempat waswas jika Hasyi menjadi pengkhianat, namun mereka percaya Hasyi adalah orang yang sangat setia kawan. Jadi Hasyi tidak akan menolak panggilan tugas dari Tanduk Berlian tanpa alasan yang kuat.

Anita dengan tubuh siluman ular raksasanya memakan semua pasukan Janissary yang tersisa. Lumayan ia memang sedang lapar dan ingin menghemat uang daripada harus membeli makanan. Irvan yang kini telah kembali sembuh mendampingi Selim sebagai siluman kalajengking. Tak mau kalah Aryan dengan kekuatan siluman besinya juga menghantam pasukan Janissary dengan besi tank dan kendaraan panser.

***

Upaya melarikan diri Naga Hijau gagal setelah ia disergap saudaranya sendiri, Naga Merah. Di atas bank sentral kerajaan, Naga Hijau kini berhadapan dengan saudaranya sendiri. Di depan dua pasukan, keduanya terbang dengan sayapnya masing-masing. Mereka beradu pedang di atas langit bank sentral kerajaan.

Naga Merah dulu merupakan Adipati Semeratuban yang juga merangkap sebagai komandan angkatan perang Miggleland. Saat itu, usianya masih 12 tahun. Ia awalnya sangat setia. Ia baru mulai memberontak karena raja membunuh ayahnya, Pasha Bey.

Naga Merah lahir di benteng militer Sighisoara di Rumeli Hisari. Ayahnya adalah Grand Vezir Miggleland bernama Pasha Bey, sedangkan ibunya, adalah mantan Putri Wallachia, negara persemakmuran Miglleland di Pulau Kuba di benua Amerika yang diasingkan ke Pulau Asura. Berbeda dengan Naga Merah, meskipun berasal dari satu ayah yaitu Pasha Bey, Naga Hijau dilahirkan dari salah-satu selir Pasha Bey. Naga merupakan anggota dari keluarga bangsawan siluman Vlad atau naga. Nama keluarga itu berasal dari Ordo Naga, sebuah organisasi yang didirikan oleh perusahaan X-Tech, perusahaan keluarga Vlad untuk mempertahankan negerinya dan menolak masuknya invasi Miggleland.  Naga Merah sudah bergabung ke dalam organisasi tersebut pada umur lima tahun.

Ketika Naga Hijau masih anak-anak, ibunya yang menikah dengan perdana menteri terpaksa tunduk di bawah kekuasaan Miggleland, untuk menghindari ancaman serangan dari Miggleland. Pasha Bey mengirimkankan dua putranya, Naga Merah dan Naga Hijau sebagai bukti kesetiaan. Selama empat tahun dalam masa tawanan, Naga Merah bersikap tidak hormat kepada pemerintahan Miggleland, yang berakibat penyiksaan terhadapnya. Penyiksaan tersebut membentuk kebencian dalam diri Naga Merah terhadap Miggleland.

Miggleland memang monarki absolut, namun kerajaan ini  bukanlah sebuah kerajaan monarki keturunan yang tradisional, melainkan kerajaan yang terdiri dari beberapa klan bangsawan, yang disebut Suku Beylik. Politiknya sangatlah kejam. Setiap klan saling bersaing untuk memperebutkan kekuasaan dengan cara menikahi penerus takhta. Persaingan timbul karena setiap klan mempunyai hak untuk menjadi penguasa, termasuk klan Vlad yang merupakan bagian dari Beylik. Klan Naga tidak sebesar suku Beylik di benua Miggleland.

Meskipun Naga Merah mempunyai hak atas takhta, pengasingan ibunya yang sempat terjadi sebelum akhirnya dibebaskan dan dibunuh membuat haknya berada dalam posisi lemah. Seorang saingannya dari selir kakeknya di Wallachia, pernah memerintah pada tahun 2442 M, namun ia dipaksa bersembunyi di tahun berikutnya, dan ditangkap para musuhnya pada tahun 2447 M, dibakar dan tubuhnya dikubur hidup-hidup.  Iklim politik kejam di Wallachia Patala, menyebabkan adik Naga Merah, Naga Hijau, memilih bergabung ke dalam barisan Miggleland.

Pada tahun 2447 M, boyara (keluarga bangsawan daerah) yang tidak setia pada Janissary, menangkap dan membunuh ibu Naga Merah. Mereka mengeklaim bahwa ibu Naga Merah terlalu bergantung pada Miggleland dan membuatnya seolah menjadi pemimpin yang lemah. Konon pembunuhan itu didalangi oleh pemerintah Miggleland sendiri agar ibu Naga Merah tak melakukan pemberontakan separatis.

Miggleland langsung memberikan respons terhadap peristiwa itu. Mereka mulai menginvasi wilayah untuk menegaskan kekuasaan dan menumpas pembunuhan itu.  Dalam waktu singkat Miggleland berhasil menguasai wilayah negeri itu. Raja Ghaozon menempatkan Naga Merah yang baru berusia 17 tahun sebagai pangeran boneka dan komandan Janissary di negerinya. Tidak berselang lama, Miggleland kembali mengusik wilayah negeri itu, akibatnya Naga Merah terpaksa lari ke Kerajaan Asura yang masih menjadi wilayah Miggleland.

Dalam pelariannya, Naga Merah mengambil keputusan berani untuk datang langsung ke daratan Amerika Utara yang sering berperang melakukan gerakan separatis pada Miggleland. Ia berhasil memikat penduduk Amerika Utara, dengan perjanjian anti-Migglelandnya dan menjadi pilihan penduduk Amerika Utara untuk memegang takhta Wallachia. Ia kemudian mendirikan negara konfederensi dan menyatakan dimulainya perang paregreg Miggleland dan berdirinya Kerajaan Miggleland Barat. Ia bersumpah akan menggulingkan kekuasaan Raja Ghaozon dan menjadi penguasa tunggal Miggleland. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk menginvasi dan mengambil alih Wallachia di Amerika Utara, membunuh semua saingannya, dan mengambil kembali takhta untuk keluarga Vlad.

Naga Merah kemudian membuat proyek penghapusan kaum bangsawan dan sampah masyarakat. Ribuan orang-orang Miggleland diundang untuk makan di istana dengan menawarkan perjanjian damai. Tapi akhirnya mereka malah dikurung di suatu ruangan, dan dibakar hidup-hidup setelah selesai makan. Ia juga mengundang para boyars terpandang dalam sebuah jamuan makan, lalu membunuh para tetua dan menjadikan mereka yang cukup muda sebagai budak.  Banyak dari para budak itu tewas menyedihkan ketika bekerja membangun kastil Vlad. Pakaian bangsawan mereka terabik-cabik. Mulai saat itulah Raja Ghaozon menetapkan Naga Merah sebagai pemberontak. 

Naga Merah bertekad menjadikan Wallachia sebuah kerajaan besar dengan rakyat yang sejahtera dan sehat. Namun, untuk mencapai tujuan itu ia membutuhkan pengorbanan orang-orang yang dianggap sebagai sumber pengeluaran kekayaan kerajaan.

Selain kebijakan ekstrem tersebut, Naga Merah juga menghukum para wanita yang terlibat perzinaan. Pedagang asing yang tinggal  tidak lepas dari kekejaman Naga Merah. Mereka dianggap sebagai parasit asing di wilayah itu. Ia memerintahkan eksekusi 30.000 pedagang dan boyar dari Kota Brasov, setahun kemudian 10.000 pedagang disula.

Miggleland meminta Naga Merah untuk memberi penghormatan kepada kerajaan secara personal dan membayar upeti 1.000.000.000 dollar tiap tahun. Akan tetapi Naga Merah justru menangkap dua duta Miggleland dan menyula mereka. Ia juga menolak mentah-mentah kedatangan utusan dari Miggleland yang memintanya menyerahkan 1.000 laki-laki untuk dijadikan pasukan elite Janissary. Naga Merah paham 1.000 anak laki-laki yang diminta akan dilatih menjadi pasukan khusus Miggleland sebagaimana dirinya dulu. Naga Merah tidak ingin anak muda di negerinya dilatih seperti dirinya, yang menjadi mesin pembunuh sempurna tanpa kode etik dan moral.

Ketika puluhan ribu pasukan Miggleland dalam perjalanan ke Wallachia, mereka menemukan 20.000 tahanan yang telah disula di tepi danau. Pemandangan tersebut layaknya hutan tubuh di atas tombak.

“Kau sudah menodai takdirmu sebagai seorang pendekar siluman naga, seharusnya pemerintahan kerajaan baik ataupun buruk harus kita bela karena baik raja maupun ratu yang berhasil memimpin negeri ini adalah utusan dewa, melawan mereka sama saja melawan dewa takdir dan kebenaran!” seru Naga Hijau pada kakaknya yang sudah tak setia lagi pada kerajaan.

“Kau ternyata sudah dibutakan oleh kebenaran yang dibuat mahluk hidup sendiri. Tak ada utusan dewa yang akan merugikan orang lain. Raja sebelumnya sudah banyak merugikan rakyat aku yakin anak perempuannya yang kini memimpin sebagai ratu tidak akan ada bedanya dengan ayahnya,” hardik Naga Merah pada saudaranya.

Pertarungan kakak-beradik itu tak terelakkan. Kekuatan dahsyat saling beradu.

“Tapi sudah takdir kita dirugikan oleh dewa karena dosa yang kita perbuat sebelum dilahirkan,” Naga Hijau merintih. Pedang emas kakaknya telah melubangi isi perutnya.

“Maaf mungkin kita saudara namun kita memiliki nasib, jalan, dan pilihan hidup yang berbeda. Aku tahu hidup ini permainan, tapi aku tak suka dipermainkan siapapun,” Naga Merah kembali memimpin armadanya setelah menebas leher saudara kandungnya sendiri. Wajahnya menyungging senyuman. Kekuasaan kerajaan ini di tangannya sudah di depan mata.

Kaum bangsawan yang mengkhawatirkan keselamatan mereka berbondong-bondong pindah ke negara sekutu Miggleland. Dari negara-negara tersebut, para bangsawan mendanai kelompok-kelompok kontra-revolusi di Miggleland dan mendesak monarki asing untuk memberikan dukungan pada kontra-revolusi. Walaupun telah pergi meninggalkan negaranya, para bangsawan itu berambisi untuk mendirikan kembali Miggleland menggunakan sistem lama, dengan cara meminta bantuan dari kerajaan-kerajaan di luar Miggleland.

Upaya para bangsawan untuk meminta bantuan dari kerajaan-kerajaan di luar Miggleland pun ternyata mendapat tanggapan yang baik. Banyak dari kerajaan tersebut yang merasa khawatir upaya kudeta rakyat Miggleland akan berdampak pada kekuasaan mereka, terutama ketika peristiwa itu berhasil membangkitkan semangat rakyat di seluruh penjuru negeri di luar Miggleland yang dikuasai oleh sistem monarki absolut seperti Kerajaan Miggleland.

Semangat kedaulatan rakyat telah menyebar di seluruh negeri. Di daerah pedesaan, rakyat jelata mulai membentuk milisi dan mempersenjatai diri melawan kaum bangsawan sebagai bagian dari pemberontakan agraria umum.

Kerumunan perempuan mulai berkumpul di pasar dan kerumunan pertama berbaris menuju berbagai kantor pejabat kota menuntut agar pejabat kota segera menindak permasalahan mereka. Para perempuan ini mencurahkan segala permasalahan ekonomi yang mereka hadapi, terutama masalah kekurangan makanan karena musim dingin panjang membuat gagal panen dan hewan ternak banyak yang mati, hingga mereka terpaksa melakukan kanibalisasi pada orang-orang yang masih hidup .

Karena mendapatkan respons yang tidak memuaskan dari pejabat kota, sebanyak 7.000 wanita bergerak menuju Herlingen dengan membawa senapan dan berbagai senjata ringan.

Sebagian besar penduduk masih berdiri di dalam rumah masing-masing, mengintip kedatangan batalyon pemberontak yang entah darimana asalnya lewat korden jendela ruang tamunya. Mereka menyambut pemberontak dengan ramah meskipun sebelumnya berniat memanfaatkan situasi ini untuk merampok dan menjarah kota.

Sebanyak 20.000 pasukan garda organisasi Tanduk Berlian ditugaskan untuk mengawasi jalannya protes, tetapi situasi menjadi tidak terkendali. Massa yang marah menyerbu istana, membunuh beberapa penjaga di Istana Herlingen lapisan pertama. Konstruksi delapan menara besar yang saling terhubung dengan tembok sekitar 30 meter dan tebal 1,5 meter terbilang sangat aman dari serangan luar. Tetapi, di dalam bangunan yang begitu kokoh itu, hanya ada 10 komandan dengan 80 orang tentara yang sudah tua.

Karisma Putri Hasya telah menurun drastis dan rakyat mulai gelisah. Akankah Putri Hasya yang masih berusia belasan tahun bisa mengendalikan keadaan situasi di kerajaanya yang sedang memanas ini? Sejak kecil Putri Hasya tak mengatahui apapun tentang menjadi pemimpin yang baik karena raja sudah merencanakan jika putrinya nanti akan memimpin kerajaan ini di balik bayangan suaminya. Selama ini Putri Hasya hanya tahu menyanyi, menari, dan bersenang-senang, menikmati kehidupan mewah kerajaan.

 

***

 

Hasya kini menyendiri di kamar pribadinya. Ia masih tidak percaya dengan kematian ayahnya.  Ia pun tak bisa berjalan lagi. Kakinya lumpuh total mungkin karena kutukan menuduh Azra mencuri kue tart dulu.

Namun dokter istana mengatakan kakinya lumpuh karena mengalami trauma fisik dan mental. Ia terpaksa duduk di kursi roda untuk hidup sepanjang hari, sama seperti ketika ia belum dilahirkan menjadi putri di dunia ini. Apakah salah-satu di antara Hasyi maupun Hasya harus hidup menderita demi kebahagiaan salah satu dari kedua saudara kembar itu? Kini kedua saudara kembar itu harus menanggung seluruh dosa yang dilakukan ayah mereka pada negeri ini.

Tubuh Hasya semakin kurus. Ia tak mau makan jika tidak disuapi oleh Hasyi. Sekarang mereka hanya memiliki satu-sama lain, tak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain bergandengan tangan. Hasyi sudah tidak bisa lagi meninggalkan Hasya lebih lama. Kini ia harus terus membantu Hasya mendorong kursi rodanya dan mengurus adik perempuannya yang mulai sakit-sakitan. Hidup ini memang berat dan tak adil, namun ketika melihat senyuman halus dari tatapan satu-sama lain, kehidupan yang berat ini menjadi tak terasa lagi.

Sebenarnya karena Hasya adalah siluman ia bisa menyembuhkan kedua kakinya dengan memakan otak di kepala orang yang masih memiliki ikatan darah dengannya. Namun, sebagian besar bangsawan sudah Hasyi hukum mati karena korupsi dan sebagian lainnya telah melarikan diri ke negeri tetangga. Satu-satunya orang yang memiliki ikatan darah dengan Hasya hanyalah Hasyi. Namun Hasya tak mau memakan otak Hasyi karena tak ingin Hasyi mati karena memberikan otaknya pada Hasya. Untuk apa bisa berjalan lagi jika kakak kembarnya tiada lagi untuk menemaninya seperti sebelumnya? Ia lebih memilih kakinya lumpuh dan bisa tetap hidup bersama Hasyi.

Sinbad juga sangat sedih melihat Hasya yang tidak mau makan dan tak bersemangat untuk mengajaknya bermain seperti biasa karena ia duduk di kursi roda. Bahkan anak pintar itu hendak mengambil piring dan menyuapi Hasya seperti Hasya yang suka menyuapinya. Namun dengan tersenyum tulus Hasya menolak dengan lembut. Hasya pun tak tega memakan otak Sinbad yang masih kecil demi bisa berjalan lagi.

 

***

Kini Hasyi telah mengetahui segala rahasia di dalam dirinya. Ia telah menyimpan buku harian ayahnya yang merupakan seorang penguasa tunggal negeri ini.

Teman-teman Hasyi di kafe awalnya mengasingkannya dan agak memusuhinya karena mengangap Hasyi sudah berkhianat pada pasukan pengumpan dengan tidak menanggapi semua panggilan tugasnya karena sibuk merawat kaki Hasya yang lumpuh dan tidak lagi setia kawan. Hasyi pun merasa tidak enak hati pada teman-temannya. Bahkan sudah enam bulan sejak Hasyi berkuasa sembunyi-sembunyi di balik pemerintahan Hasya, ia selalu menolak berbicara dengan teman-temannya. Tapi sekarang Hasyi malah mendatangi teman-temannya di saat teman-temannya tak tahu keberadaan Hasyi. Jangankan mereka, ayah tiri Hasyi pun tidak mengetahui keberadaan Hasyi selama enam bulan belakangan ini.

Namun akhirnya teman-teman Hasyi mulai menatap Hasyi. Mereka tidak nyaman melihat Hasyi merasa bersalah terlalu lama, dimulai dari Selim yang mau meminta Hasyi mulai bicara dan menjelaskan semua yang terjadi padanya. Aryan pun meminta Irvan untuk memberikan Hasyi satu kesempatan lagi untuk menunjukkan kesetiakawanannya dengan anggukannya.

“Katakanlah apa yang ingin kau katakan Hasyi,” seru irwan pada Hasyim. Ia berhenti memasang wajah geram pada Hasyi setelah menarik napas dengan wajahnya yang sedikit lebih ramah.

Hasyi melipat kedua tangannya di atas meja kafe. Tentu saja Hasyi merasa gundah dengan hal ini. Hasyi sudah mendengar dari teman-temanya jika Tanduk Berlian berhasil mengalahkan kekuatan kerajaan dan merebut Kastil Herlingen, mereka tidak segan menangkap hidup-hidup menghukum mati Putri Hasya di atas kursi listrik dan mempertontonkanya ke banyak orang sebagai simbol runtuhnya kekuasaan tirani. Hasyi merasa jika ia menyelamatkan Hasya ia sudah mengkhianati teman-temannya yang ingin meruntuhkan kekuasaan kerajaan ini, meskipun Hasyi tidak mengetahui jika sebenarnya teman-temanya sama-sekali tidak peduli dengan kekuasaan kerajaan ini. Mereka menjadi pemberontak hanya untuk bersenang-senang dan mencari pengalaman untuk memperkaya jiwa masa muda. Tapi kini Hasyi sama-sekali tak peduli dengan perasaan teman-temanya karena baginya nyawa Hasya jauh lebih penting daripada apapun di dunia ini. Yang ia pedulikan sekarang ini menyelamatkan nyawa Hasya, yang ada di ujung tanduk kematian. Ikatan darah jauh lebih penting daripada persahabatan.

“Teman-teman aku ingin menunjukkan sesuatu yang sangat penting pada kalian semua,” suasana di kafe itu seketika hening bahkan Irvan yang biasanya angkuh tak dapat berkedip begitu melihat buku harian raja yang dilapisi batangan emas. Sudah pasti itu memang buku harian raja karena Hasyi tak akan memiliki uang untuk membeli emas itu. Kemudian Hasyi menceritakan pada semua temannya dengan bukti buku harian itu jika ia adalah pangeran sah dari kerajaan ini.

“Benarkah? Sebenarnya kau pewaris takhta yang sah?” Selim mengusap matanya seolah mencoba bangun dari mimpi. Hasyi pun mengangguk dengan hampa. Hasyi agak terkejut mendengar reaksi Selim.

“Itulah sebabnya aku mohon pada kalian tolong bantu aku menyelamatkan adikku, Putri Hasya yang akan dikudeta. Aku tak mau dia dihukum mati Tanduk Berlian jika mereka berhasil mengkudeta kerajaan,” Hasyi memohon sesuatu yang mustahil pada teman-temannya. Teman-temannya tahu sudah pasti Hasya akan dihukum mati jika ia kalah dalam perang sipil, tapi mereka ragu memberikan Hasyi bantuan.

Kakek dari Selim dan Irvan dari pihak ayah merupakan ilmuwan thanatologi cerdas yang dipekerjakan secara paksa oleh pemerintah untuk melakukan percobaan terlarang, yaitu menghidupkan orang mati dengan ilmu thanatologi yang mempelajari kematian. Namun, ketika eksperimen dari sang kakek menjadi sangat berbahaya dan hampir ketahuan publik, pemerintah pun membunuh seluruh pihak yang terlibat dalam percobaan tersebut, termasuk beberapa anggota keluarga Selim dan Irvan. Itu sebabnya orang tua Selim memilih kabur ke luar negeri untuk mengindari hukuman mati. Sejak kecil Selim tinggal di rumah sendirian, sesekali diawasi neneknya dari pihak ibu. Mungkin karena banyak kendala, orang tua Selim tak dapat menjemput anaknya dan membawanya ke luar negeri.

Melihat seluruh anggota keluarganya terbunuh di depan mata ketika masih kecil, Selim dan Irvan pun berniat untuk membalaskan dendamnya kepada pemerintah dengan bergabung pada Tanduk Berlian. Mereka berniat membunuh seluruh anggota keluarga kerajaan lantaran pihak kerajaan telah membunuh hampir seluruh anggota keluarga Irvan dan Selim. Apalagi, sang kakek merupakan sosok inspiratif yang diidamkan oleh Selim dan Irvan. Sang kakek selalu bersikap optimistis jika diberikan tantangan oleh orang lain. Meskipun terkadang karena sangat sadar jika dirinya adalah orang yang jenius dia sering bertingkah arogan dan tak jarang meremehkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia tak peduli dengan penilaian negatif dan kebencian orang lain terhadap dirinya. Sang kakek tetap fokus dan optimistis. Ia adalah orang yang selalu tidak takut dibilang aneh atau gila karena gagasannya yang di luar nalar. Itulah nasihat kakeknya pada Selim yang memiliki autisme dan sering dianggap aneh. Sang kakeklah yang sering mengajari Selim merakit robot sederhana ketika masih balita.

Sang kakek mungkin terlihat menyebalkan oleh banyak orang. Di sisi lain, ia sebenarnya punya sisi humoris, walau candaannya sering bernada sarkasme dan membuat orang lain jengkel mendengarnya. Memang sang kakek tak bisa becanda dengan orang lain, namun dia punya cara untuk membuat berbagai hal di sekitarnya jadi menyenangkan.

Sejak kematian sang kakak dan sebagian keluarganya, yang ada di kepala Irvan dan Selim hanya balas dendam. Mereka berdua tidak peduli pada kekuasaan.

Namun Selim langsung syok ketika mengetahui Hasyi merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Miggleland, seorang pemilik darah bangsawan yang sangat ingin ia bunuh dan sebenarnya memiliki peluang untuk menjadi penerus takhta.

Tapi Selim tak mungkin tega membunuh sahabat terbaiknya sejak kecil karena dendam masa kecilnya. Lagipula Hasyi telah membunuh semua keluarga kerajaan yang dibenci Selim karena korupsi yang mereka lakukan. Jadi Selim tak perlu menyimpan dendam pada Hasyi karena Hasyi telah membunuh semua orang yang ingin ia bunuh. Tapi ia benar-benar kebingungan setelah Hasyi mempermainkan perasaan khawatirnya. Selim tak percaya orang yang paling dekat dengannya adalah orang yang sangat ingin ia bunuh. Selim ragu apakah ia ingin menolong Hasya, adik Hasyi, sedangkan ia sangat membenci siapapun raja atau ratu yang memimpin MIggleland.

 “Hasyi, sesuai janji kita sejak kecil, aku tetap menganggapmu sebagai sahabat, tapi, rasa percayaku padamu sudah mulai berkurang  sejak kau menghilangkan dirimu dari kami. Aku menganggapmu berkhianat. Kau datang ke sini karena kau butuh bantuan kami, kau hanyalah teman yang mau datang hanya di saat butuh meskipun aku tak bisa sepenuhnya menyalahkanmu. Aku paham perasaanmu ketika orang yang kau sayangi dalam bahaya, tapi aku kecewa berat aku tak yakin memiliki hati yang cukup pemaaf untuk menolongmu,” ekspresi Selim menjadi serius dan penuh karisma. Dengan cekatan ia menghunuskan pedangnya ke udara sehingga kilatan yang kuat terlihat di matanya.

 “Itu tidak benar, kau dan semua teman di depanku, Irvan, Anita, Aryan, dan juga adik kembarku Hasya adalah keluargaku. Aku sangat sulit memilih di antara keduanya, teman atau saudara kandung,” tubuh Hasyi seketika tak bertenaga. Ia berusaha menahan air mata. Meskipun suaranya sudah mulai tidak jelas dengan matanya yang berkaca-kaca. Mata Selim terlihat kebingungan.

“Kami paham perasaanmu tapi itu adalah hal yang mustahil. Kami tak bisa menghentikan hukuman mati itu Hasyi, kami memang memaafkanmu dan menggangapmu kembali sebagai teman, tapi massa yang mendukung Tanduk Berlian pasti akan menjaga Kastil Herlingen dengan sangat ketat setelah berhasil mengkudeta kerajaan. Sangat kecil kemungkinan kami bisa masuk ke sana dan kembali dengan selamat. Jika kami ketahuan ingin membebaskan Hasya kami pasti juga akan dihukum mati,” Anita menyela, sementara Ivan masih diam saja.

“Kalian jahat, aku pikir kita semua ini teman! Mana yang katanya teman selalu ada saat membutuhkan? ” mata Hasyi mulai berkaca-kaca.

“Justru karena kami temanmu, kami sangat mengkhawatirkan nyawamu. Kami tak bisa membiarkanmu pergi sendirian,”Anita mengelus pundak Hasyi mencoba meredam emosinya, seperti seorang kakak yang mencoba mengakhiri tangisan adik kecilnya.

“Nyawa adikku lebih penting daripada nyawaku sendiri! Kak Irvan bagaimana jika kau ada di posisiku? Apakah kau akan membiarkan Selim, adik sepupu kesayanganmu dihukum mati begitu saja? Tanpa kau bisa melakukan apapun? Baiklah aku tak butuh kalian, aku bersumpah akan menyelamatkannya sendiri dan kembali hidup-hidup,” Hasyi menangis tersedu-sedu. Ia hendak beranjak.

“Tunggu Hasyim, jangan pergi!” Aryan menahan Hasyi dengan menggengam pergelangan tangan Hasyi yang kini semakin kurus dan memanjang karena ia jarang makan ketika Hasya sakit. Aryan tak suka melihat temannya akan terluka.

“SEMUANYA HASYIM BENAR KITA ADALAH TEMANNYA SEHARUSNYA KITA SELALU ADA UNTUK MENOLONGNYA,” teriak Aryan. Anita menganggukkan kepala.

“Yang pasti itu bukanlah hal yang mudah,” Irvan berpikir keras sambil memegangi dagunya. ”Sementara itu, tahan Hasyi. Aku tak mau dia gegabah ke Kastil Herlingen sendirian,” seru Irvan pada Aryan yang kini memborgol kaki Hasyi dengan bola meriam sebagai bebannya.

 

***

Sepuluh menit kemudian.

“Harris Aryan! Kenapa kau harus selalu menghabiskan uangmu untuk pergi ke kafe? Ibu kan sudah membuatkan makanan yang cukup untuk teman-temanmu! Lebih baik kau ajak teman-temanmu makan di rumah kita saja, jangan suka membuang-buang uang. Keluarga kita sedang mengalami kesulitan keuangan! “ Ibu Aryan tiba-tiba berteriak begitu membuka pintu kafe.

Aryan pun menatap ibunya dengan gusar. Ibu Aryan benar-benar membuat Aryan malu di depan teman-temannya dan semua orang yang ada di dalam  kafe.

 “Aduh kok ibu bisa tahu aku di sini sih?” tanya Aryan dengan sedikit membentak ibunya. Sejak ibu Aryan datang  ke kafe itu, aroma wangi kopi yang yang menyelimuti ruangan kafe di dalam bangunan ruko itu menjadi agak tercemar dengan bau sayur-sayuran.

“Ibu bisa tahu karena aku ini ibumu, aku mengetahui isi hatimu karena jiwa kita berdua selalu terikat. Kamu gak akan jauh-jauh dari yang namanya menghambur-hamburkan uang dan tempat menghambur-hamburkan uang favoritmu adalah kafe, tentu saja ibu langsung mencarimu di kafe terdekat dari rumah kita, lagian sebenarnya kamu ngapain sih? Kok kamu suka keluar rumah diam-diam?” Ibunya mengomeli Aryan dengan berkacak pinggang sambil  menyodorkan makanan yang telah dibungkus daun pisang ke depan Aryan.

“Ibu jangan suka ikut campur urusanku dong! Kenapa ibu gak pernah berhenti memperlakukanku seperti anak kecil?” Aryan mengamuk hingga ia melemparkan makanan yang telah dibungkus ibunya ke lantai kafe dan membuat lantai kafe itu kotor karena serakan makanan yang dibawakan ibu Aryan.

Teman-teman Aryan sedang lupa melepaskan rompi anti peluru yang biasa mereka kenakan saat menjalankan misi, padahal mereka sedang menyembunyikan identitas sebagai anggota organisasi Tanduk Berlian dengan bertingkah normal dan berpura-pura menjadi pelanggan kafe. Seharusnya mereka tidak boleh lupa melepaskan rompi anti peluru yang dapat membongkar identitas sebagai anggota Tanduk Berlian karena ada lambang Tanduk Berlian di rompi itu .

Aryan dan teman-temanya  baru saja mendapatkan hadiah berupa sejumlah uang atas keberhasilan misi mereka selama menjadi anggota Tanduk Berlian. Aryan pun memutuskan untuk mentraktir teman-teman satu regunya ke kafe dengan uang yang menjadi bagiannya dalam misi itu.

Di bawah lampu-lampu lampion kafe yang menyinari meja yang sedang mereka gunakan. mereka menatap Aryan dengan canggung. Mereka benar-benar tertegun melihat perlakuan buruk Aryan terhadap ibunya.

“Aryan aku tahu kau merasa ditelantarkan oleh ibumu karena sebelum kita duduk di bangku SD kau dan aku pernah dititipkan di sebuah panti asuhan, tapi harusnya kau ingat aku juga dititipkan di panti asuhan yang sama denganmu oleh ibuku sendiri. Sampai ibuku mengadopsiku kembali setahun setelah aku dititipkan di panti asuhan itu, meskipun sampai saat ini aku belum mengetahui mengapa ibuku menitipkanku di panti asuhan, aku yakin ibuku pasti memiliki alasan menitipkanku di panti asuhan itu. Aku juga yakin ibumu pasti juga memiliki alasan menitipkanmu di panti asuhan itu demi kebaikanmu. Sebaiknya kau jangan perlakukan ibumu seperti itu! Nanti kau akan menyesal sepertiku saat ibumu sudah tidak ada!” Hasyi segera mengenggam tangan Aryan dan menariknya menjauhi ibunya.

“Itu tidak benar Hasyi! Dulu sewaktu masih berusia enam tahun kau dan aku sendirilah yang melarikan diri dari panti asuhan itu dan kembali ke rumah kita masing-masing. Sebaiknya kau jangan suka ikut campur urusanku dengan ibuku pergilah sana! Sebenarnya aku benar-benar tidak mau bertindak kasar sedikitpun pada ibuku, tapi ibuku sudah benar-benar keterlaluan memperlakukanku seperti anak kecil. Bahkan ibuku tak pernah memberikanku privasi sedikitpun!” bentak Aryan kepada Hasyi.

Aryan berusaha melepaskan genggaman tangan Hasyi. Bahkan Aryan hampir saja ingin memukul wajah Hasyi secara tidak sadar karena tak dapat mengendalikan emosinya.

“Tetapi orang tua kita tetap mau menerima kehadiran di rumah kita masing-masing setelah kita melarikan diri dari panti asuhan yang diurus oleh seorang wanita siluman kanibal itu. Jika orang tua kita benar-benar ingin membuang kita, mereka tidak akan menerima kita berdua kembali ke rumah kita,” sergah Hasyi.

Entah mengapa rasanya Hasyi  ingin menangis setelah melihat perlakuan Aryan pada ibunya,  tapi Hasyi selalu berusaha tidak sering menangis di depan teman-temannya. Seketika raut wajah ibu Aryan berubah menjadi sedih begitu mendengar pertengkaran Aryan dan Hasyi.

“Mungkin kau tidak akan paham karena kau  memang masih terlalu muda untuk memahami mengapa kau ibu titipkan di panti asuhan itu, tapi yang jelas ibu melakukan itu untuk menyelamatkan nyawamu!” ujar ibu Aryan.

“Ya, aku menyesal, Bu,”Aryan menunduk dengan terbata-bata. Ia sama sekali tak bisa berkata-kata lagi.

“Semuanya dengar! Ibu tahu, Aryan ini memang anak yang sangat nakal, tapi tolong jangan berhenti berteman dengannya ya!” Ibu Aryan keluar dari pintu kafe dengan hampa dia benar-benar kecewa dengan perlakuan kurang ajar yang diperlihatkan Aryan.

Melihat apa yang dilakukan Aryan membuat Hasyi teringat dengan apa yang dia rasakan pada ibunya. Hasyi memang tidak pernah membentak ibunya seperti yang dilakukan Aryan, tapi Hasyi pernah memiliki rasa kebencian yang mendalam pada ibunya. Kebencian yang ia simpan di dalam hati kecilnya.  Hasyi tidak terima saat Ibunya menikah lagi dengan pria lain karena ibunya telah membohongi dirinya jika  ayah kandung Hasyi telah meninggal sejak Hasyi masih bayi. Padahal ayah kandung Hasyi masih hidup dan  ternyata seorang raja di negeri ini. Apalagi, Hasyi merasa ibunya telah memisahkanya dengan saudara kembar yang sangat disayanginya dengan membawanya kabur dari Kastil Herlingen.

“Pernahkah ibuku sesekali menyesal karena melahirkan anak tak berguna seperti diriku?” Hasyi berpikir ibunya pasti sangat bersedih  seperti yang dirasakan ibu Aryan karena memiliki anak  yang tak pernah sempat membahagiakan ibunya seperti dirinya.

Kini ibu Hasyi telah tiada. Hasyi benar-benar menyesal pernah menyimpan kebencian yang mendalam pada ibunya. Hasyi tidak bisa membayangkan jika dia harus kehilangan orang yang dia sayangi sekali lagi.

“Tak akan kubiarkan siapapun atau apapun merenggut sesuatu yang berharga bagiku sekali lagi. Hasya, kau adalah satu-satunya adik yang kumiliki di dunia ini! Aku berjanji akan terus melindungimu! Kuharap kau tak  akan pernah meneteskan air mata berhargamu karena diriku lagi!“ desisi Hasyi. Secara spontan tangan Hasyi menggigil karena kesedihan. Ia mengambil helm anti peluru yang ia simpan di ranselnya dan kemudian mengenakan helm anti peluru itu di kepalanya.

Hasyi berteriak sangat keras di dalam batinnya. Hati Hasyi tersentuh oleh bunga yang sangat lembut tapi begitu tajam saat Hasyi melihat ibu Aryan berlari meninggalkan pintu kafe dengan menangis tersedu-sedu. Ia merasa inilah saatnya dirinya berhenti mengecewakan orang yang ia sayangi. Ia bukan lagi seorang anak balita yang tidak mau menanggapi ketika diajak bermain oleh saudara kembarnya apalagi mempedulikan kebahagiaan saudara kembarnya.

Ketika teman-temannya lengah dan perhatiannya tertuju pada Aryan, Hasyi memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri. Ia melepaskan rantai borgol bola meriam yang menahan kebebasannya menentukan langkah menyelamatkan nyawa Hasya.                           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama