Selama ini kita lebih banyak mengenal dinosaurus dari gambaran film. Holywood sering kali menghadirkan dinosaurus dalam film-filmnya dengan beberapa informasi keliru yang masih dipercaya oleh banyak orang.

Namun tidak semua yang ditunjukkan itu benar. Hingga saat ini masih ada miskonsepsi yang beredar mengenai reptil purba tersebut. Ini karena hidup ratusan juta tahun sebelum kita. Jadi, fakta yang beredar mengenai mereka banyak termodifikasi karena asumsi yang berbeda-beda.

Ada beberapa mitos populer yang beredar seputar dinosaurus. Berikut adalah beberapa contoh informasi keliru yang diciptakan oleh Holywood dan masih beredar:

1. Dinosaurus selalu bergerak lambat: Dalam banyak film, dinosaurus sering digambarkan bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat. Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa beberapa dinosaurus, seperti Velociraptor, sebenarnya dapat bergerak dengan cepat dan lincah.

2. Semua dinosaurus bersuara keras: Dalam film-film Holywood, dinosaurus sering kali diberi suara yang keras dan menggelegar. Namun, kita sebenarnya tidak tahu bagaimana suara dinosaurus asli karena tidak ada catatan fosil yang mempertahankan suara mereka.

Ilmuwan dari University of Texas telah meneliti apakah dinosaurus benar-benar bisa mengeluarkan suara. Pada tahun 2013, mereka menemukan syrinx (organ suara) yang ada di fosil burung purba zaman Cretaceous (sekitar 145 juta tahun lalu) . Namun mereka tidak menemukan adanya kotak suara.

Para ilmuwan tersebut akhirnya menyimpulkan bahwa banyak dinosaurus tidak memiliki organ suara. Namun pada kenyataannya mereka bisa bersuara mirip seperti buaya, tidak mengaum dengan keras.

Film-film Holywood sering menggunakan kebebasan kreatif dalam representasi dinosaurus untuk menghibur penonton. Oleh karena itu, penting untuk mencari sumber informasi yang akurat dan didukung oleh penelitian ilmiah ketika mempelajari tentang dinosaurus.

3. Dinosaurus memiliki kulit bersisik: Dalam film-film, dinosaurus sering digambarkan memiliki kulit bersisik seperti reptil modern. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak dinosaurus mungkin memiliki bulu atau rambut yang mirip dengan burung modern.

Dinosaurus sering dianggap sebagai reptil, tetapi mereka sebenarnya termasuk dalam kelompok reptiloid yang berbeda yang disebut Archosauria. Kelompok ini juga mencakup buaya dan burung.

4. Semua dinosaurus berbahaya dan agresif: Holywood sering menggambarkan semua dinosaurus sebagai makhluk yang ganas dan berbahaya. Padahal, seperti hewan modern, perilaku dinosaurus beragam dan tidak semua dinosaurus agresif. Beberapa dinosaurus mungkin lebih bersifat herbivora atau memiliki perilaku sosial yang kompleks.

5. Dinosaurus hidup bersama dalam satu era: Dalam beberapa film, dinosaurus dari berbagai periode waktu yang berbeda sering digambarkan hidup bersama dalam satu era. Padahal, banyak spesies dinosaurus hidup dalam periode waktu yang berbeda, dan tidak semua dinosaurus ada pada saat yang sama.

6, Manusia dan dinosaurus hidup bersama: Salah satu mitos yang sering muncul adalah bahwa manusia hidup secara bersamaan dengan dinosaurus. Namun, hal ini tidak benar. Dinosaurs telah punah sekitar 65 juta tahun yang lalu, sementara manusia modern muncul hanya sekitar 200.000 tahun yang lalu.

7.Semua dinosaurus besar: Mitos ini menganggap bahwa semua dinosaurus adalah hewan raksasa yang berukuran sangat besar. Padahal, ada berbagai ukuran dinosaurus, mulai dari yang sangat kecil seukuran burung hingga yang besar seukuran gedung.

8. Dinosaurus hanya hidup di daratan: Mitos ini menganggap bahwa dinosaurus hanya hidup di daratan. Namun, ada beberapa spesies dinosaurus yang hidup di air, seperti dinosaurus laut yang dikenal sebagai plesiosaurus.

9.Semua dinosaurus telah punah: Walaupun mayoritas dinosaurus punah pada akhir periode Kapur, ada beberapa keturunan mereka yang masih hidup hingga saat ini. Burung adalah keturunan langsung dari dinosaurus dan merupakan satu-satunya kelompok dinosaurus yang masih ada

Film-film Holywood sering menggunakan kebebasan kreatif dalam representasi dinosaurus untuk menghibur penonton. Oleh karena itu, penting untuk mencari sumber informasi yang akurat dan didukung oleh penelitian ilmiah ketika mempelajari tentang dinosaurus.

 (Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama