"Frieren: After 'The End'" adalah manga Jepang yang ditulis oleh Kanehito Yamada dan diilustrasikan oleh Tsukasa Abe. Serial ini telah diserialisasikan sejak April 2020 di majalah Weekly Shonen Sunday oleh Shogakukan, dengan dua belas volume tankōbon yang diterbitkan hingga Desember 2023.
Manga ini telah dilisensikan oleh Viz Media untuk rilis bahasa Inggris di Amerika Utara dan oleh penerbit m&c! untuk bahasa Indonesia. Selain itu, manga ini diadaptasi menjadi seri anime yang diproduksi oleh Madhouse, dengan penayangan perdana pada September 2023.
Hingga September 2023, manga ini telah terjual lebih dari 10 juta eksemplar. Pada tahun 2021, manga ini meraih penghargaan Manga Taishō ke-14 dan Penghargaan Kreator Baru dari Penghargaan Kebudayaan Osamu Tezuka ke-25, yang diselenggarakan secara tahunan.
Kanehito Yamada Penulis Cerita Asli Frieren dan Abe Tsukasa yang merupakan mangaka belum pernah bertemu langsung dalam proses pembuatan manga “Sousou no Frieren”. Mereka hanya berkomunikasi melalui Editor mereka "Katsuma Ogura" (Orang yang sama yang memperkenalkan mereka berdua untuk bekerja bersama) dan melalui Email.
Belum diketahui secara pasti apakah mereka kini bertemu setelah animenya tayang.
Tidak diketahui juga apakah Abe Tsukasa adalah nama aslinya atau nama pena (Karena nama tersebut sangat maskulin untuk nama wanita). Namun dari video terlihat Abe-sensei memiliki tangan khas wanita dan rambut panjang berwarna coklat berkacamata. Fans menduga dia adalah seorang wanita.
Tidak peduli bagaimana kedua orang itu bisa bertemu dan bekerja sama. "Sousou no Frieren" adalah karya paling luar biasa bagusnya.
"Frieren: After 'The End'" mengisahkan petualangan Frieren, penyihir elf, dan mantan anggota kelompok petualang yang mengalahkan Demon King, memulihkan kedamaian, dan berpisah setelah mengamati Hujan Meteor Era. Setelah 50 tahun, Frieren kembali menemui rekan-rekannya yang telah menua, memenuhi janji untuk melihat hujan meteor lagi.
Namun, kematian Himmel memberikan kesedihan dan penyesalan. Dalam perjalanan berikutnya, Frieren mengajar dan merawat Fern, anak yatim piatu yang diadopsi oleh Heiter, sambil memenuhi permintaan untuk bertemu arwah Himmel. Dengan umur panjangnya, Frieren merasakan waktu seolah berjalan cepat, memberikan dimensi emosional dan perkembangan karakter yang mendalam.
(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)
Posting Komentar