Foto: Hajime Isayama (kiri) dan volume pertama Manga Attack on Titan(Kanan). (Foto: Wikipedia).

Hajime  Isayama sang kreator Attack on Titan dilahirkan di Ōyama, Prefektur Ōita, Jepang, yang sekarang merupakan bagian dari Hita. Sejak menduduki bangku sekolah menengah atas di SMA Hita Rinko, Isayama mulai mengikutsertakan karya-karya buatannya ke berbagai kontes. Isayama mengatakan bahwa Attack on Titan terinspirasi dari suasana kampung halamannya di kota Hita, prefektur Oita. Terletak di daerah pedesaan yang dikelilingi pegunungan tinggi, ia merasa kotanya terisolasi dari dunia luar. Isayama membayangkan ada monster yang bersembunyi di balik gunung-gunung itu. 

Saat kecil, Isayama merasa 'aman' di balik pegunungan tersebut. Namun, seperti Eren, Mikasa, dan Armin, ia merasa harus meninggalkan zona nyamannya saat dewasa. Ia mengungkapkan bahwa rasa ini muncul bukan karena ambisi, tetapi karena frustrasi dalam dirinya. Frustrasi tersebut dituangkan dalam Attack on Titan. Ia tidak memiliki pesan lain yang ingin disampaikan, hanya mengekspresikan kemarahan korban tragedi agar mendorong mereka melawan dan meraih kebebasan. Titan dalam anime dan manga Attack on Titan menggambarkan hal-hal yang memicu frustrasi, seperti kehancuran yang membuat manusia marah dan bingung. Isayama juga menyatakan bahwa Titan mewakili tantangan yang tak dapat dihadapi manusia. 

Setelah lulus SMA , Hajime Isayama  masuk ke program studi desain manga dalam jurusan kesenian di Kyushu Designer Gakuen. Pada tahun 2006, dia mengikuti Magazine Grand Prix yang dikenal sebagai MGP, suatu ajang yang dipromosikan oleh Kodansha. Versi pendek dari Attack on Titan (Shingeki no Kyojin) diberikan penghargaan "Fine Work" pada ajang tersebut.Pada usia dua puluh tahun, ia pindah ke Tokyo dan bekerja di sebuah warung internet dalam rangka mengejar kariernya pada bidang manga. One-shot ini kemudian akan dimasukkan ke dalam buku panduan seri Attack on Titan dan disertakan bersama dengan versi Blu-ray dari adaptasi anime-nya. Suatu hari, Isayama pernah mengajukan karyanya ke sebuah penerbit.

 "Mereka bilang ide cerita saya sangat bagus, tetapi kualitas gambar saya sangat buruk. Saya disuruh belajar dan boleh kembali lagi, tetapi saya malah menyerah. Setelah itu, saya mengajukan karya saya ke penerbit lain," Ungkap Isayama Pada awalnya, Isayama juga menawarkan karyanya ke departemen redaksi Weekly Shōnen Jump di Shueisha, tetapi dia diminta untuk mengubah gaya dan alur ceritanya agar lebih cocok dengan Weekly Shōnen Jump. Ia menolak dan memutuskan untuk membawanya ke departemen redaksi Weekly Shōnen Magazine di Kodansha. Pada tahun 2008, dia mengikuti ajang Weekly Shōnen Magazine Freshman Manga Award ke-80, dan karyanya yang berjudul Heart Break One diberikan Special Encouragement Award. 

Setahun berikutnya, karyanya yang lain bertajuk Orz, dipilih sebagai salah satu karya pilihan pada kontes yang sama. Pada tahun 2009, 'Attack on Titan' pertama kali diterbitkan di majalah bulanan manga Bessatsu Shonen. Tiga tahun kemudian, ia memenangkan Kodansha Manga Award ke-35 kategori Shōnen. Karyanya juga dinominasikan untuk Manga Taishō ke-4 dan penghargaan Tezuka Osamu Cultural ke-16. Seiring waktu, 'Attack on Titan' menginspirasi karya-karya Isayama lainnya, seperti dua seri novel, adaptasi anime televisi, video game, dan dua film live-action. Namanya dihormati oleh seniman manga lainnya seperti Tsutomu Nihei, Ryoji Minagawa, Kentaro Miura, Hideki Arai, dan Toru Mitsumine. 

"Saya tidak menyangka ceritanya akan booming dan disukai. Mungkin jika saat itu saya tidak menjadi manga artist, saya hanya akan bekerja di internet cafe," ungkap Isayama. Attack on Titan diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Kodansha USA dan telah menginspirasi beberapa seri manga spin-off, tiga seri novel ringan, sebuah adaptasi anime, beberapa novel visual dan permainan video, dan film laga hidup berjumlah dua bagian. Pada tahun 2013, Resor Bungo Oyama Hibiki no Sato di kampung halamannya di Ōyama, menggelar pameran gratis yang menampilkan salinan manuskrip milik Isayama untuk manga Attack on Titan. 

Setelah Animenya tamat tahun lalu dan manganya rampung sejak tahun 2021, Kini, Hajime Isayama menjalani kehidupan terbaiknya tanpa stres. Tapi baru-baru ini, ia dikabarkan sedang menggarap karya terbaru yang bercerita tentang masa kecil Levi Ackerman, karakter paling populer di Attack on Titan.

(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama