Hayao Miyazaki (kiri) dan poster Lord of The Rings (kanan). (Foto:  https://fandomwire.com).
  

Hayao Miyazaki, seorang sutradara dan animator terkenal dari Studio Ghibli, diketahui memiliki pandangan kritis terhadap "The Lord of the Rings" karya J.R.R. Tolkien. Alasan di balik ketidaksukaannya terhadap karya ini berkaitan dengan beberapa aspek budaya, filosofis, dan estetika.

The Lord of the Rings adalah novel kisah fantasi epik karangan J. R. R. Tolkien. Diterbitkan dalam tiga jilid pada tahun 1954 dan 1955, masing-masing jilid terdiri dari dua buku. Jilid pertama diberi judul Sembilan Pembawa Cincin, jilid kedua Dua Menara dan jilid ketiga Kembalinya Sang Raja.

Cerita dimulai ketika hobit Bilbo Baggins berangkat meninggalkan Shire dan mewariskan hartanya ke pewarisnya, Frodo. Gandalf penyihir abu-abu, seorang teman Bilbo, menasehati Frodo untuk berhati-hati dengan cincin yang menjadi salah satu warisan Bilbo. Tujuh belas tahun kemudian berlalu, dan Gandalf menyuruh Frodo untuk membawa cincin itu keluar dari Shire karena tuan kegelapan Sauron sedang mencari-cari cincin tersebut. Frodo, Samwise Gamgee dan Peregrin Took (atau Pippin) berangkat dan mereka bertemu dengan Ring-wraiths dalam perjalanan mereka. Setelah sampai di Brandyhall, mereka bertemu dengan Meriadoc Brandybuck (atau Merry) dan keempatnya mulai perjalanan mereka menuju Bree. Mereka hampir dibunuh Barrow-wights jika Tom Bombadil tidak menolong mereka.

Cerita-cerita Hayao Miyazaki memiliki banyak tema yang mungkin juga ditemukan dalam karya J.R.R. Tolkien. Keduanya menampilkan rasa hormat yang mendalam terhadap lingkungan dan gagasan umum tentang harapan. Namun, Miyazaki pernah menjelaskan alasan mengapa dia tidak menyukai film The Lord of the Rings, dan pandangannya ini mungkin membuat para penggemar merenungkan sudut pandangnya.

Masalah Miyazaki dengan film The Lord of the Rings dan fantasi sejenisnya terletak pada cara karakter dan tema disajikan dalam cerita-cerita tersebut, yang sering kali menggambarkan kebaikan dan kejahatan sebagai hal yang sangat berlawanan dan perlu diselesaikan melalui kekerasan. Miyazaki menyatakan pandangannya tentang jenis konflik ini dan kaitannya dengan fiksi fantasi secara umum.

1. Pandangan Tentang Kekerasan 

Miyazaki memiliki pandangan yang sangat negatif tentang cara kekerasan dan perang digambarkan dalam banyak karya fantasi Barat, termasuk "The Lord of the Rings". Ia percaya bahwa penggambaran peperangan yang heroik dan glorifikasi kekerasan bertentangan dengan nilai-nilai yang ia junjung. Dalam karya-karyanya, Miyazaki cenderung menampilkan konflik dengan nuansa yang lebih kompleks dan seringkali menunjukkan dampak destruktif dari kekerasan.

2. Perbedaan Filosofi dan Nilai Budaya

Miyazaki dikenal memiliki pandangan yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang dan filsafat Timur, yang sering kali menekankan harmoni dengan alam, introspeksi, dan keseimbangan. Sebaliknya, "The Lord of the Rings" sering dipandang sebagai perwujudan nilai-nilai Barat, seperti dualisme antara baik dan jahat serta penaklukan alam.

3. Representasi Ras dan Budaya 

Miyazaki juga mengkritik representasi ras dan budaya dalam "The Lord of the Rings". Tolkien menggambarkan beberapa ras seperti Orc secara negatif, yang menurut Miyazaki bisa dianggap sebagai bentuk rasisme atau stereotip negatif.

4. Pendekatan pada Alam dan Lingkungan

Meskipun Tolkien sangat peduli dengan alam dan melawan industrialisasi (seperti terlihat dalam karakterisasi Saruman dan penggambaran Shire), Miyazaki merasa bahwa pendekatan Tolkien terhadap alam tidak sejalan dengan pandangannya sendiri. Miyazaki cenderung menggambarkan hubungan yang lebih spiritual dan holistik dengan alam dalam film-filmnya.

Dalam wawancara dan pernyataan publiknya, Miyazaki sering mengekspresikan keyakinan bahwa cerita fantasi seharusnya memberikan refleksi yang mendalam tentang kondisi manusia dan hubungan kita dengan alam dan satu sama lain, tanpa glorifikasi kekerasan atau penyederhanaan moral yang terlalu ekstrem.

(Damar Pratama Yuwanto/berbagai sumber)









 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama