Prolog

Kapal luar angkasa raksasa berbentuk seperti ular besar melayang dengan tenang. Cahaya biru dari pantulan bintang-bintang mengiluminasi permukaan kapal, menciptakan bayangan aneh di dinding-dinding metaliknya yang mengkilap. 

Kapal raksasa itu milik ras alien Reptilians. Ras ini berasal dari Planet Alpha Draconia yang gersang, tandus, dan keras. Mereka makhluk yang dikenal karena teknologi yang canggih namun juga memiliki kecenderungan agresif. Setiap planet atau dunia yang menjadi incaran mereka akan hancur lebur tak tersisa.

Bangsa Reptilians hidup di dunia yang telah kehilangan semua harapan dan keindahan alam. Mereka sedang dalam usaha menciptakan "Heaven’s Gate" sebuah portal yang bisa membuka gerbang ke dunia lain. Para Reptilians itu ingin menemukan surga. 

Planet Alpha Draconia yang berada di ujung Galaksi Bimasakti kini sudah hancur akibat ditelan oleh sebuah lubang hitam karena itu Reptilians berusaha mencari dan kemudian menjajah planet planet baru. Mereka juga memiliki sekte yang menyakini jika bangsa Reptilians adalah kaum yang terpilih di alam semesta dan satu satunya bangsa yang berhak atas surga.

Ras Reptilians adalah mahluk yang sangat berhati-hati meskipun memiliki teknologi sangat futuristik dibanding dengan planet atau dunia baru yang dikunjunginya. Namun mereka tak serta merta asal bergerak dan bertindak untuk melakukan invasi.

Reptilians lebih suka melakukan infiltrasi dan menyamar menjadi berbagai pemimpin dunia dari planet atau dunia yang mereka taklukkan dengan kemampuan berubah wujud. Mereka selalu menanamkan dalam pikiran jika mereka bukan ras terkuat di alam semesta, mereka lebih suka berpikir jika ada orang yang lebih kuat dari mereka di dunia isekai maupun planet lain.

Reptilians pun sudah menginvasi Planet Bumi dengan tujuan untuk mengendalikan populasi manusia. Mereka melahap manusia sebagai sumber makanan atau untuk tujuan riset peradaban, mereka menyusup ke dalam posisi-posisi berpengaruh di dunia manusia.

Beberapa di antara mereka menyamar sebagai politisi, pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, atau tokoh-tokoh berpengaruh lainnya. Dalam penampilan sebagai manusia,, Ras Reptilians menggunakan pengaruh dan kekuasaan untuk mengatur dan mengontrol masyarakat manusia, serta untuk memanfaatkan manusia sebagai sumber daya yang diperlukan.

Ras Reptilians memandang bumi sebagai kebun binatang kosmik. Awalnya mereka mengamati manusia tanpa ikut campur terhadap kehidupan layaknya manusia melihat binatang di kebun binatang sampai di suatu titik mereka berusaha menaklukkan bumi.

Reptilians juga menjadi dalang di balik berbagai kejadian besar di dunia seperti Perang Dunia II dan perlombaan luar angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Herodah M78 adalah kapal penjelajah utama dari armada Reptilians yang dirancang untuk menjelajahi ruang angkasa dan mampu membuka portal kuantum untuk pergi ke dimensi alam semesta lain. Mereka menjalankan misi ekspansi ke wilayah-wilayah baru. Namun, ada sesuatu yang sangat unik tentang kapal ini: meskipun tampak megah dan futuristik, Herodah M78 membawa beban yang menakutkan bagi berbagai ras di seluruh galaksi.

Ketika kapal ini terbang di atas planet atau koloni yang mereka kunjungi, tanpa perlu mendarat pun, Herodah M78 mampu melepaskan polusi yang sangat berbahaya. Ini bukan polusi konvensional seperti yang dikenal manusia, tetapi partikel energi negatif yang secara langsung mempengaruhi kesehatan dan keseimbangan alamiah  manusia atau makhluk lain yang hidup di planet-planet yang dikunjungi Reptilians.

Ketika Herodah M78 melayang di atas sebuah koloni manusia yang damai, udara tiba-tiba terasa berat dan tercemar oleh energi yang mematikan. Tanaman dan hewan-hewan lokal mulai layu dan mati secara misterius, sementara manusia kelelahan dan terkena penyakit yang tidak bisa dijelaskan.

Para Reptilians dari Alpha Draconia menggunakan Herodah M78 sebagai alat untuk memperluas pengaruh dengan cara yang tidak langsung namun sangat efektif. Mereka tidak perlu berperang atau menaklukkan secara langsung; cukup dengan melayang di atas planet yang ingin dikuasai, mereka bisa melemahkan pertahanan dan sumber daya alam para penduduk setempat.

Sementara itu, di galaksi yang luas ini, banyak ras yang berusaha melawan pengaruh Reptilians yang memiliki teknologi mematikan. Pertempuran untuk kelangsungan hidup planet-planet dan koloni-koloni yang masih belum terjajah terus berlanjut, sementara Herodah M78 terus melayang di angkasa, menjadi simbol ancaman yang terus membebani kehidupan di berbagai penjuru galaksi bahkan seluruh alam semesta.

Kondisi hidup yang sudah nyaman merupakan puncak insting bertahan hidup dari serangkaian tragedi, musibah dan perang dalam sejarah manusia. Manusia tidak akan pernah mau melompati kondisi mereka yang sebenarnya sedang dimanipulasi oleh ras lain.

Padahal peperangan yang dihadapi manusia merupakan tempat inovasi penemuan dan teknologi. Hanya dari tantangan dan rasa sakit manusia berinovasi. 

Sayangnya, manusia hanya selalu ingin berada di zona nyaman, stagnan tanpa rasa sakit ataupun tujuan, tapi menderita seolah hidup tak memiliki arti.
Dunia pun lalu mengecil, dan di atasnya melompat-lompat  si manusia terakhir  yang membuat segala sesuatunya menjadi kecil. Rasnya bagai kutu  yang tidak dapat dibasmi.

Aku ingat dengan kejadian mengerikan saat aku masih hidup di bumi. Di sudut studio yang gelap, lampu-lampu sorot hanya menerangi wajah-wajah cemas para pembawa berita televisi. Suara berat dan serak mengumumkan kabar tragis yang tidak dapat dipercaya:

"Pagi ini, dunia seperti yang kita kenal telah berubah selamanya. Bangsa Reptilians, entitas alien yang disembunyikan di antara kita selama ratusan tahun, telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap bumi. Kota-kota besar di seluruh dunia diliputi kehancuran. Para pemimpin dan pejabat yang kita kira adalah manusia, ternyata adalah agen-agen dari ras asing ini."

Suasana siaran terasa tegang. Layar di belakang mereka dipenuhi dengan gambar-gambar kehancuran yang tak terbayangkan: gedung-gedung hancur, jalan-jalan yang dipenuhi reruntuhan, dan orang-orang yang berlarian mencari tempat berlindung.

"Ini bukanlah hanya invasi fisik, tetapi juga invasi dalam hati dan jiwa kita. Selama ini, mereka telah memanipulasi kebijakan dunia, mengatur perang dan perdamaian sesuai dengan agenda mereka sendiri. Kita hidup dalam bayang-bayang mereka."

Pembawa berita mencoba untuk tetap tenang, meskipun kepanikan mulai terasa di suara paraunya.
"Pertanyaan besar yang kini kita hadapi: bagaimana kita bisa melawan musuh yang bersembunyi di antara kita? Apakah masih ada harapan bagi umat manusia? Para ilmuwan dan pakar strategi sedang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan ini. Namun, satu hal yang pasti, dunia kita telah berada dalam perang yang tidak kita duga."

Layar di belakang mereka berubah, menampilkan wawancara singkat dengan seorang ilmuwan yang wajahnya penuh dengan kekhawatiran.

"Kami tidak bisa lagi menganggap enteng ancaman ini. Mereka memiliki teknologi dan kekuatan yang jauh melampaui apa yang bisa kita bayangkan. Kita perlu bersatu sebagai umat manusia, melupakan perbedaan kita, dan bersiap untuk perang terbesar yang pernah dihadapi oleh umat manusia."
Siaran ini tidak hanya sekadar berita. Ini adalah panggilan putus asa untuk bertahan hidup, untuk menemukan kekuatan dalam persatuan, dan untuk berjuang melawan musuh yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Aku berlari secepat yang aku bisa melalui lorong-lorong sempit di antara bangunan yang runtuh di Jakarta. Suara gemuruh ledakan dan serangan energi dari langit membuat hatiku berdegup kencang. Aku menggenggam erat tangan ibuku sambil mengikuti ayahku yang memimpin jalan menuju tempat perlindungan. Di belakang mereka, terdengar suara-suara berteriak dan mengeluh, menciptakan latar belakang yang mencekam dari kepanikan massal.

"Reza, ikuti aku, sayang!" seru ibuku dengan suara terengah-engah, tetapi penuh dengan ketegasan. Mereka berlari menuju tempat yang dianggap aman, di tengah kehancuran dan asap tebal yang menyelimuti udara. Aku yang baru saja lulus SD bisa merasakan panas yang tidak biasa di atmosfer, serta bau yang asing dan tajam yang menusuk hidungku.

Tiba-tiba, sebuah ledakan besar terjadi tidak jauh dari mereka. Detik itu, duniaku berubah menjadi pemandangan kekacauan. Tubuh ibuku terlempar dari sampingku oleh gelombang kejut, dan aku terpental ke belakang, jatuh terjerembab ke tanah keras. Aku berusaha bangkit, melihat ke sekeliling dengan mata yang penuh dengan ketakutan.

"Ibu! Ayah!" teriakku dengan putus asa, namun hanya suara dentuman dan deru api yang menjawab panggilanku. Aku  melihat rumah-rumah terbakar, jalan-jalan yang dipenuhi dengan puing-puing, dan orang-orang yang berlarian ke arah yang tak menentu.

Ketika aku berusaha untuk bangkit, aku merasakan sesuatu yang tajam menusuk punggungku. Aku memandang ke atas dan melihat pesawat luar angkasa besar yang melayang di atasku, mengeluarkan sinar-sinar biru yang mematikan. Aku merasakan panas menusuk tubuhku saat sinar-sinar itu menghantam tanah dan menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya. Aku yakin dunia sudah hancur dan tak ada harapan lagi untuk umat manusia.

Sebagai manusia aku hanyalah butiran debu dibandingkan agungnya alam semesta, ketika aku bertanya mengapa semua takdir ini terjadi? Alam semesta hanya diam dengan segala keagungannya, memaksaku memaknai sendiri penderitaan ini.

Segalanya terasa seperti bergerak dalam waktu lambat. Aku merasakan kepanikan luar biasa dan kehilangan yang tak terlukiskan saat tersapu gelombang energi dari pesawat itu. Tubuhku terangkat dari tanah

XXX

Bab 1 Eternal Recurrence 

Seandainya ada permohonan yang dapat dikabulkan, aku hanya ingin tuhan memberikanku kesempatan untuk membalaskan dendam pada Reptilians yang menghancurkan Bumi. Mahluk yang paling aku benci sepanjang hidup. Aku sangat trauma dengan kejadian masa lalu yang seharusnya tak terulang lagi.

Aku kini menyadari segala sesuatu di dunia ini--semua pengalaman, kejadian, dan kehidupan--akan kembali dan terulang secara abadi dalam bentuk yang sama, mengalami setiap momen secara berulang terus-menerus.

Ini menguji prinsip-prinsipku dan menuntut keberanian untuk menerima dan mencintai kehidupan dalam seluruh kompleksitas dan kesulitan, mendorongku untuk menciptakan hidup yang layak diulang.

Tapi aku bersyukur bisa terlahir kembali di dunia yang indah ini dengan keberanian dan kekuatan terlepas dari semua pengalaman traumatisku di kehidupan sebelumnya. 

Setelah bereinkarnasi ke dunia Azaroth, aku sadar memiliki penglihatan yang mengungkapkan asal-usulku yang tragis. 

Meskipun orang-orang di sekitar menganggapku sebagai bayi biasa, aku memiliki keunikan yang tak terlihat dari luar: aku masih menyimpan ingatan dari kehidupan sebelumnya. Aku bisa melihat masa lalu dan masa depan. Namun aku tak bisa memilih apa yang ingin kulihat atau tidak. Kepalaku sakit. Penglihatan itu muncul begitu saja tanpa diundang.

Sejak kecil, aku menunjukkan ciri-ciri luar biasa. Meskipun tubuhku kecil dan rentan, pikiranku berfungsi jauh lebih matang daripada seorang bayi biasa. Aku menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang dunia di sekitarku karena aku memang sebenarnya sudah dewasa kan? Dan kadang-kadang, orang dewasa di sekitarku terkejut dengan kebijaksanaanku yang tampaknya melebihi usiaku.

Ayahku di kehidupan ini memperhatikan tanda-tanda ini dengan penuh harapan. Ia menyadari keunikanku bukanlah hal biasa dan mungkin merupakan tanda dari takdir lebih besar yang menantiku di masa depan.

Meskipun belum mampu berbicara atau melakukan sihir dengan kuat pada usia ini, aku mengembangkan ketertarikan yang luar biasa pada benda-benda di sekitarku. Aku tertarik pada detail-detail kecil yang sering kali terlewatkan oleh orang lain.

Aku bereinkarnasi menjadi anak di luar nikah dari seorang menteri sihir terkemuka di Kerajaan Azaroth of Dawn. Ayahku, seorang tokoh berpengaruh dalam kerajaan, memutuskan untuk mengurungku di sebuah menara di istana sebagai tindakan perlindungan. 

Ayahku melakukannya untuk menjauhkanku dari istri sahnya yang sangat marah dan kecewa setelah mengetahui perselingkuhan suaminya. Ayahku berhubungan dengan ibu kandungku seorang penari istana karena tak kunjung memiliki anak dengan istri sahnya setelah 10 tahun menikah.

Istri sah ayahku, seorang bangsawan yang kuat dan ambisius, memiliki rencana untuk membunuhku sejak aku masih bayi. Namun karena konflik dengan ayahku memuncak, wanita itu hilang akal dan bunuh diri dan meminum racun setelah tepergok membunuh ibu kandungku. Lantaran malu dengan skandal itu, ayahku mengurungku di menara ini.

Di dalam menara, aku tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan berbakat. Meskipun terkurung dan memiliki energi sihir yang lemah, aku belajar sihir dan seni perang dari ayahku yang selalu mengunjungi aku secara rahasia. 

Setidaknya aku yakin negeri ini damai tak seperti bumi di kehidupanku yang sebelumnya di mana manusia harus berperang secara mendadak melawan alien. Belum lagi perang dan kerusakan yang disebabkan manusia itu sendiri.

Setelah skandal yang melibatkan istri sahnya mulai mereda, ayahku mengajakku untuk tinggal di desa. Desa ini dikenal dengan nama Luminara Elfheim, tempat di mana setiap penduduknya memiliki kemampuan ajaib yang unik. Aku, yang sangat penasaran, dengan cepat bergabung dengan komunitas setempat dan mulai belajar berbagai keterampilan sihir dan bertualang.

Di tengah hutan yang diselimuti kabut pagi, aku berdiri terpesona, memandang sosok yang baru saja muncul dari antara pepohonan. Ada dua ras utama di Kerajaan Azaroth, kaum manusia penyihir dan elf, yang hidup berdampingan. Aku berkenalan dengan Elara Herabell, seorang gadis elf penyihir terkuat di Kerajaan Azaroth yang menjadi teman dekatku dan mengajariku berbagai sihir dasar. 

Elara adalah seorang ksatria terkuat Kerajaan Azaroth sekaligus penyihir terkuat di dunia. Ia adalah seorang pemanah legendaris, hidup bersama suku pemanah yang tinggal di hutan Luminara. Elara yang paling berbakat di antara mereka.

Elara tampak seperti gambaran dari mitos yang hidup. Wajahnya adalah karya seni yang sempurna; tulang pipinya tinggi dan anggun, memberikan kesan kehalusan yang membuatku hampir lupa bernapas. Kulitnya, seputih embun pagi, berkilau bening lembut dalam sinar matahari yang menembus celah-celah dedaunan.

Rambutnya panjang dan berkilau warna perak yang nyaris transparan, jatuh seperti tirai sutra ke punggungnya. Ia seolah terbuat dari cahaya rembulan. Setiap gerakan rambutnya mengalun lembut seperti riak air di danau yang tenang. Matanya, besar dan pupilnya berwarba hijau zamrud, memancarkan kedalaman yang seolah menyimpan seluruh rahasia hutan. Tatapannya yang lembut dan penuh pengetahuan membuatku merasa seolah sedang diperhatikan oleh makhluk yang telah melihat ribuan tahun sejarah.

Busana Elara adalah gaun tipis berwarna hijau lumut, seolah terbuat dari daun dan bunga yang saling berkelindan. Gaun itu mengikuti setiap lekuk tubuhnya dengan keanggunan yang tak tertandingi, bergerak lembut seiring langkahnya. Kaki telanjangnya, yang hampir tidak menyentuh tanah, melangkah dengan keleluasaan yang membuatku merasa seperti berada di dunia yang sama sekali berbeda.

Saat Elara melangkah mendekat, aku bisa merasakan kehadirannya yang menyegarkan, seolah udara di sekelilingnya terisi dengan aroma bunga liar harum dan tanah basah. Setiap gerakannya memancarkan sebuah keanggunan yang menenangkan, dan aku tak bisa menahan rasa kagum yang mendalam. Elara adalah lambang keindahan yang seolah melampaui batas-batas dunia ini, dan aku, dalam keheningan hutan, merasakan kehadirannya sebagai anugerah yang langka dan tak tergantikan.

Meski sudah berusia ratusan tahun dan berasal dari Desa Luminara Elfheim, Elara sangat menyukai manusia terutama anak anak sepertiku. Memang aneh rasanya, ia awalnya memperlakukanku seperti anak taman kanak-kanak dan mengajariku memanah, namun ketika aku tumbuh dewasa ia tetap muda, ia mulai memperlakukanku seperti teman sebaya. 

Suatu hari saat aku memberikannya sebuah bunga dan memberanikan diri mengungkapkan rasa cintaku padanya dengan polos. Anehnya, ia langsung menerimaku sebagai kekasih!

Bagaikan sebuah keajaiban, saat ia menerima cintaku semua pengalaman traumatis yang kuhadapi di kehidupanku sebelumnya, maupun kenangan masa kecilku yang tragis di Azaroth tiba-tiba lenyap, bagaikan sihir yang mematahkan kutukan. Aku pun mengenakan sebuah mahkota bunga ke atas kepala Elara dan menikmati hari indah bersamanya.

Elara adalah satu-satunya orang yang paling aku percayai. Aku hanya menceritakan semua kisah yang aku alami di kehidupan sebelumnya pada Elara. Aku juga mengungkapkan kerinduan pada rumahku di bumi dan juga kedua orang tua serta teman temanku. Elara dengan mata yang berkilauan seperti bintang dan rambut panjang berwarna perak, duduk di sampingku dengan sikap tenang penuh perhatian. 

“Kadang, aku juga berpikir tentang rumah,” kata Elara tiba-tiba, suaranya lembut seperti semilir angin sore. “Dan aku ingat sesuatu yang penting.”

Aku menoleh padanya, tertarik dengan perubahan nada dalam suaranya. “Apa itu?”

Elara tersenyum lembut. “Rumah bukanlah tentang tempat fisik. Itu bukan tentang dinding dan atap atau tempat tidur yang nyaman.”

Aku memandangnya, bingung. “Lalu apa itu, kalau bukan itu?”

“Rumah adalah tempat di mana ada orang-orang yang kita sayangi,” jawab Elara, matanya bersinar dengan keyakinan. “Ketika kita bersama mereka, kita merasa diterima dan dicintai. Itu adalah tempat di mana hati kita merasa damai dan hangat.”

Aku merenungkan kata-katanya, memikirkan tentang keluarga dan teman-teman yang selama ini aku anggap rumahku. Aku merasa hatiku dipenuhi dengan rasa syukur dan cinta yang mendalam.

“Jadi, meskipun kita jauh dari tempat yang kita anggap rumah, selama kita bersama, kita selalu punya tempat untuk pulang?” tanyaku, mencoba memahami sepenuhnya.

Elara mengangguk. “Tepat sekali. Rumah adalah kehadiran dan perasaan yang kita bagi dengan orang-orang yang kita cintai. Ketika kita bersama mereka, kita tidak pernah benar-benar jauh dari rumah.”

Kata-kata Elara meresap dalam-dalam. Aku merasakan kehangatan yang membuatku percaya, di mana pun kita berada, selama kita bersama, rumah akan selalu ada di hati kita.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Azaroth, aku merasakan kebahagiaan yang belum pernah aku alami sebelumnya. Kerajaan Azaroth layaknya suasana desa pertanian dengan gaya bangunan Eropa abad pertengahan yang indah dan tentram, disertai pemandangan alamnya yang memukau, hutan yang bercahaya dengan bunga-bunga ajaib, sungai yang mengalir dengan air kristal, dan pegunungan yang menjulang tinggi dengan salju abadi. 

Aku menemukan diriku di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh makhluk-makhluk fantastis dan ramah. 

Bersama Elara, aku menjelajahi berbagai lokasi menakjubkan di Azaroth, seperti gua-gua berkilauan dan padang rumput yang dipenuhi dengan makhluk-makhluk fantastis. Elara adalah gadis yang sangat kuat, ceria, penyayang, dan pemberani. Aku hampir tak pernah melihat wajahnya tanpa senyuman tulus. Elara memiliki semangat tinggi. Ia menghabiskan waktu dengan berlatih sihir dan memanah setiap hari. Ia berusaha melindungi desanya dari berbagai ancaman monster.

Aku juga menjadi bagian dari kelompok petualang yang sering melawan monster jahat yang mengancam desa. Meskipun awalnya canggung, aku cepat belajar dan menjadi salah satu petualang terbaik di Luminara. Melalui petualangan-petualangan, aku membantu banyak orang dan mendapatkan banyak teman. Keberanian dan kebaikan hati Elara membuatnya dicintai oleh semua orang di desa, dan tentu saja termasuk diriku.

Hari-hariku di Azaroth dipenuhi dengan kegembiraan. Aku bisa melakukan hal-hal yang tidak pernah aku bayangkan di kehidupan sebelumnya--mengendalikan sihir, berlari di padang rumput dengan kecepatan kilat, dan menjelajahi tempat-tempat yang penuh dengan misteri. Aku merasa seperti telah menemukan tempat yang benar-benar cocok untukku.

Di malam hari, ketika bintang-bintang bersinar terang di langit yang tidak pernah gelap, aku sering duduk di puncak bukit dengan Elara dan petualang lainnya, merenung tentang betapa beruntungnya aku. Dalam hatiku, aku merasa bahwa meskipun  telah meninggalkan dunia lamaku, di Azaroth aku telah menemukan rumah sejati, tempat di mana kebahagiaan dan petualangan tak pernah berakhir.

Aku ingat ketika pertama kali masuk akademi sihir saat masih berusia enam tahun atau sama persis seperti anak anak di Bumi yang memulai sekolah dasar di usia sekitar enam tahun. 

Dalam ruang kelas sihir yang megah di Akademi Azaroth, para siswa sedang berlatih dengan penuh semangat.

Aku dengan wajah yang letih dan tampak frustrasi, berdiri di sudut ruangan. Setiap siswa lain dengan mudah menghasilkan bola energi dan ilusi yang memukau, sementara aku berjuang untuk menghasilkan efek sihir yang sederhana.

Instruktur sihir, seorang penyihir tua dengan jubah biru, mengamatiku dengan tatapan penuh kesabaran. “Tesla, sekali lagi. Cobalah untuk mengumpulkan energi sihirmu dan bentuklah bola api,” perintah sang instruktur dengan suara lembut namun tegas.

Aku mengangguk dan mencoba sekali lagi. Aku mengumpulkan energi di tangan, tetapi hasilnya hanya berupa kilasan cahaya kecil yang hampir tidak terlihat. Suhu udara di sekelilingku tidak meningkat, dan energi yang kuhasilkan tampak tidak berarti.

“Aku tidak bisa melakukan ini,” ucapku pada instruktur sihir yang hanya mematung dengan tatapan sinis. Suaraku penuh keputusasaan. “Energi sihirku terlalu lemah. Aku tidak bisa membuat apapun dari itu.”

Beberapa siswa menatapku dengan mencibir, kasihan atau sekadar acuh tak acuh, membuatku merasa semakin tertekan. Dengan kepala tertunduk, aku duduk di sudut ruangan, merasakan ketidakberdayaan yang mendalam. “Aku telah mencoba segalanya, tapi tetap saja gagal...”

Kegagalanku di kelas sihir adalah kegagalan pertamaku. Aku merasa malu saat semua anak mengejekku karena tak mampu mengeluarkan energi sihir apapun. Aku merasa putus asa. 

Padahal sebelum terlahir kembali sebagai Tesla Brajasenawarman, dulu di dunia sebelumnya orang-orang selalu memanggilku Reza Pamungkas, siswa jenius Kelas 5 SD peraih lebih dari 100 medali olimpiade matematika dan sains internasional, kebanggaan Indonesia.

Aku memegang Rekor Dunia MURI atas prestasi di bidang Matematika dan Sains Internasional. Aku seakan ditakdirkan terlahir sebagai orang jenius, tapi kenapa aku malah tak memiliki bakat apapun di dunia ini?

Di sebuah sudut jalan di Jakarta pada tahun 2030, aku seorang anak pra-remaja yang saat itu berusia 10 tahun, melintas di trotoar dengan langkah yang penuh percaya diri. Tubuhku ramping dan tegap. Aku mengenakan kaos biru yang pas dengan celana jeans gelap, tampil santai namun tetap stylish. 

Rambutku yang hitam legam tertata dengan gaya yang sedikit berombak, menambah kesan cerdas dan modis. Namun, yang paling mencolok dari penampilanku adalah sepasang kacamata bundar yang membuat mataku yang tajam semakin bersinar. Kacamata itu, selain fungsinya, menambah aura intelektual dan karisma yang sangat menonjol.

Saat aku berjalan, beberapa orang di sekitarku mulai berkomentar penuh semangat. 

"Perhatikan anak itu," kata seorang pria paruh baya kepada temannya. "Dia baru berusia 14 tahun, tapi dia tampak seperti seorang jenius dan dewasa."

"Benar," jawab wanita di sampingnya. "Dia juga sangat tampan. Fitur wajahnya sangat khas, mata yang cerdas, rahang yang tegas, dan senyum yang memikat. Ada sesuatu yang istimewa tentang cara dia membawa dirinya."

Seorang remaja yang melintas bersama temannya juga ikut berkomentar, "Aku pernah mendengar tentang dia. Katanya, dia bisa menyelesaikan soal matematika tingkat lanjut dan selalu menjadi yang terdepan dalam diskusi akademis. Meskipun dia masih muda, ada sesuatu yang sangat mengesankan tentang dirinya."

"Rambutnya tertata dengan sangat baik, dan wajahnya, lihatlah, dengan fitur yang halus dan ekspresi yang penuh percaya diri, sepertinya dia adalah anak yang sangat cerdas," timpal teman di samping remaja itu.

Aku tidak memedulikan percakapan mereka. Aku terus melangkah dengan tenang, seolah-olah dunia di sekelilingku hanyalah latar belakang untuk petualangan yang lebih besar yang sedang menungguku. Keberadaanku yang dipenuhi dengan aura misterius dan karisma, membuat banyak orang yang melihatku merasa aku adalah remaja istimewa dengan potensi yang luar biasa.

Lahir di Yogyakarta pada tahun 2020 sebagai anak tunggal sebelum pindah ke Jakarta saat aku 10 tahun, aku menunjukkan bakat luar biasa dan berprestasi di berbagai bidang akademik sejak usia dini. Ketertarikan dan bakatku dalam sains membuatku dikenal sebagai salah satu siswa terbaik di sekolah. 

Aku sering mengikuti olimpiade sains tingkat nasional maupun internasional, meraih berbagai medali emas dan perak. Kemampuan analitis dan pemecahan masalah membuatku menonjol di kalangan teman-teman sebaya. 

Aku menghabiskan banyak waktu di laboratorium sekolah, mengerjakan eksperimen dan proyek-proyek sains yang sering kali membawaku ke posisi puncak dalam kompetisi-kompetisi bergengsi.

Keterampilanku dalam sains tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga pada praktik. Aku terlibat dalam berbagai penelitian ilmiah dan seringkali mendapatkan pujian dari para guru dan mentor. Prestasiku memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan ilmuwan dan peneliti di berbagai seminar dan workshop.

Di luar akademik, aku juga memiliki semangat yang tinggi dalam aktivitas ekstrakurikuler. Aku aktif dalam klub sains di sekolah, sering kali menjadi pembicara dalam presentasi dan memimpin tim dalam proyek-proyek ilmiah. Keuletan dan dedikasi membuatku menjadi inspirasi bagi teman-teman sebaya.

Di kehidupan sebelumnya, aku selalu menggunakan waktu istirahat atau hari liburku untuk belajar matematika dan sains. Bukan hanya untuk masuk ke universitas terbaik tapi aku merasa matematika membuat hidupku lebih menarik, karena itu bukan sesuatu yang bisa dilalui dengan sembarangan dan rasa pencapaian setelah berhasil menyelesaikannya membuatku puas. 

Namun, rumus sihir di dunia ini ternyata memang lebih sulit daripada matematika, mungkin karena menggunakan aksara kuno yang sudah tak dipakai lagi. Ingatanku tentang matematika di kehidupanku sebelumny  mungkin bisa menguraikan sihir untuk meminimalkan waktu penyebutan mantra dan menciptakan rumus sihir yang telah disederhanakan tanpa mengurangi efek kekuatan sihirnya.

Saat aku menunduk, sebuah pemikiran tiba-tiba muncul dalam benakku. Aku harus membawa pendekatan analitis dan strategis dalam menghadapi tantangan baru setelah bereinkarnasi. Aku memiliki energi sihir yang sangat lemah dibandingkan anak-anak lain namun memiliki kemampuan kontrol energi sihir yang baik. 

Bayangan rumus (E = mc^2) dari pelajaran tentang fusi nuklir di Bumi melintas di pikiranku. Aku berasal dari Bumi, tentu aku punya ide memanfaatkan prinsip fusi nuklir untuk memperkuat kekuatan sihirku. Dengan menggunakan sihir aku mungkin mengkonversi massa objek seperti batu untuk diubah menjadi energi ledakan.

Aku tiba-tiba teringat bagaimana prinsip konversi massa menjadi energi ini bisa sangat berguna. “Kenapa tidak mencoba prinsip itu untuk sihir?” gumamku. “Mungkin aku bisa menggunakan konsep itu untuk meningkatkan efisiensi energi sihirku yang lemah.”

Fusi nuklir adalah proses di mana dua inti atom bergabung untuk membentuk inti yang lebih berat, disertai dengan pelepasan energi yang sangat besar. Energi yang dilepas ini mengikuti hukum Einstein (E = mc^2), di mana (E) adalah energi, (m) adalah massa yang hilang, dan (c) adalah kecepatan cahaya, menggambarkan besarnya energi yang dihasilkan dari konversi massa ke energi.

Ini adalah proses sama yang terjadi di dalam matahari dan bintang-bintang lain, di mana suhu dan tekanan ekstrem menyebabkan inti hidrogen bergabung membentuk helium, melepaskan energi dalam bentuk cahaya dan panas. Dalam sihir, aku mungkin bisa mengumpulkan massa material, seperti batu atau logam sebagai "bahan bakar" yang akan kuubah menjadi energi untuk proses fusi.

Dengan semangat baru, aku berdiri dan kembali ke meja latihan. Aku mengatur beberapa batu kecil di hadapanku, memikirkan rumus yang dulu kupelajari: mengubah massa menjadi energi dan sebaliknya. Aku bergegas membuat lingkaran sihir dan merapalkan mantra untuk mengaktifkan konversi energi.  

Aku menggambar lingkaran sihir di sekitar batu-batu tersebut, menyiapkan formula sihir yang didasarkan pada konsep konversi massa, membuat lingkaran sihir dan merapalkan mantra untuk mengaktifkan konversi energi. Lingkaran sihir ini berfungsi sebagai alat untuk mengontrol dan memfasilitasi proses konversi massa menjadi energi.

"Berapa besar energi yang dihasilkan dari batu ini?" gumamku. "Massa batu ini sekitar satu kilogram. Kecepatan cahaya adalah 3 x 10^8 meter per detik. Energi yang dihasilkan harus sekitar 9 x 10^16 Joule."

Dengan menggunakan kendali sihir yang tepat, aku dapat menciptakan kondisi yang diperlukan untuk fusi. Ini mungkin melibatkan peningkatan tekanan dan suhu secara magis di dalam lingkaran sihir untuk mendekatkan inti massa agar terjadi penggabungan.

“Aku harus bisa melakukan ini,” bisikku pada diriku sendiri. “Aku akan menggunakan energi dari massa batu ini sebagai dasar sihirku.” 

Aku mulai merapalkan mantra. Energi sihirku terfokus pada batu-batu itu. Aku menciptakan medan magis yang menyusun kembali massa batu menjadi bentuk energi yang lebih efisien. Setiap gerakan dan kata-kata mantra aku pertimbangkan dengan hati-hati. Aku berusaha keras untuk menyesuaikan energi agar sesuai dengan prinsip (E = mc^2).

Setelah beberapa saat, lingkaran sihir mulai bersinar dengan intensitas yang baru. Energi mulai terkumpul di tengah-tengahnya, dan bola api kecil mulai terbentuk di tanganku. Cahayanya cerah dan panas, jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

Setelah inti-inti atom bergabung, energi yang dihasilkan dari proses fusi--dalam konteks sihir adalah energi magis--akan dikumpulkan dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti ledakan kuat, peningkatan kekuatan, atau pembuatan artefak magis.

Aku tidak bisa menyembunyikan senyum puas di wajahku. “Ini berhasil! Dengan menggunakan konversi massa, aku bisa menghasilkan energi sihir yang lebih kuat!”

Instruktur dan teman-teman sekelasku menatap dengan kekaguman. Sang instruktur tersenyum. “Bagus sekali, Tesla. Kamu telah menemukan cara untuk memanfaatkan potensi energi sihirmu dengan lebih efektif. Teruslah berlatih dengan metode ini.”

Aku merasa lega dan penuh harapan. Aku sadar meski menghadapi banyak kegagalan, pengetahuan dan kreativitas--termasuk pelajaran dari masa laluuku--memberi kekuatan untuk mengatasi tantangan. Aku terkejut rumus relativitas khusus Einstein bisa bekerja di dunia sihir ini.  Aku rasa ini harus tetap menjadi rahasia. Aku yang hanya penyihir payah bisa tak terkalahkan dengan pengetahuan sederhana ini...

Meskipun aku harus mengontrol energi yang dihasilkan untuk mencegah ledakan yang tidak diinginkan dan untuk memanfaatkan energi dengan efisien sesuai kebutuhan, biar bagaimanapun energi nuklir sangat berbahaya. Berbekal pengetahuan ini dan ilmu sihir, aku bisa menjadi sosok malaikat kematian penghancur dunia.


---

Bab 2: Threat Signal

Usiaku kini sudah 10 tahun di dunia Azaroth, usia yang sama ketika aku dulu tewas akibat serangan bangsa Reptilians di Bumi. Aku selalu berdoa supaya tak mengalami nasib yang sama dengan kehidupanku sebelumnya karena aku bahagia di sini.

Aku sudah lulus dari akademi sihir sebagai lulusan terbaik meskipun memiliki sihir yang lemah. Energi sihirku yang lemah justru mampu menciptakan reaksi fusi secara instan tanpa alat apapun. Dengan pengetahuanku yang luas tentang sains aku bisa membuat sains menjadi sangat keren seolah-olah itu adalah sihir. Aku kini bekerja sebagai penyihir dan pandai besi di istana.

Usia yang masih muda tidak menghentikan tekadku mencoba berbagai eksperimen dengan sihir. Berbeda dengan anak-anak lain yang memiliki kekuatan sihir melimpah, aku merasa kemampuanku sangat lemah. Namun, aku memiliki keterampilan kontrol energi sihir yang sangat baik, kekuatan yang kugunakan untuk berpikir di luar kebiasaan.

Aku memulai pelatihan intensif untuk memanfaatkan penemuan baruku, siap menghadapi tantangan yang akan datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya.

Aku menciptakan banyak teknologi baru sebagai senjata dengan menggunakan ilmu sihir dan sains. Sekarang aku memiliki kekuatan yang tak dimiliki penyihir lain, mengubah massa menjadi energi yang besar berkali-kali lipat. Aku melatih kekuatan sihir ini selama bertahun-tahun sejak hari pertama masuk ke akademi sihir di Kerajaan Azaroth.

Aku mulai memperhatikan perilaku dan pola pikir para pejabat dan bangsawan di Azaroth dengan lebih cermat. Setelah pengalaman pahitku yang mengerikan dengan Ras Reptilian di dunia sebelumnya, aku memiliki prasangka buruk dan agak paranoid. Meskipun terasa mustahil dan berlebihan, tapi aku tidak bisa mengabaikan kemungkinan alien juga mungkin telah menyusup ke dalam kehidupan politik dan sosial Azaroth.

Sejak beberapa tahun lalu warna rambut bangsawan Azaroth berubah menjadi kemerahan entah hanya tren atau apa, tapi yang jelas sangat mirip dengan pejabat Bumi di zaman dulu yang ternyata adalah Reptilians. Pupil mata mereka bisa berubah menjadi warna hijau hazel yang tidak normal, padahal sebelumnya mereka tampil di publik dengan pupil mata biru atau coklat.

Ketika tersenyum gigi bawah mereka terlihat runcing. Mereka memiliki kemampuan melihat dan mendengar yang tajam. Dari informasi yang kudapat dari tabib kerajaan, tekanan darah mereka rendah, memiliki bekas luka aneh yang tak bisa dijelaskan, dan yang paling mencurigakan ada seorang pelukis yang berhasil menangkap basah salah satu dari mereka sedang memakan lalat. Tak hanya itu, lidah mereka dapat memanjang layaknya katak.

Belakangan ini, aku juga mendengar desas-desus aneh tentang Pangeran Galen, sepupu Pangeran Peter Azaroth, yang merupakan putra mahkota kerajaan ini.

Saat melakukan kunjungan ke Desa Luminara Elfheim, Pangeran Galen awalnya tampak baik-baik saja. Namun, tiba-tiba wajahnya tampak meleleh, dan pengawal istana segera menutupi wajahnya dari pandangan penduduk desa. Mereka mengelap wajahnya yang penuh keringat. Pangeran Galen mengerang kesakitan.

Pengawalnya segera meminta penduduk untuk tidak melihat atau melukis Pangeran Galen. Beberapa anak kecil yang iseng sempat mengintip. Anak-anak itu berbisik ke orang tuanya, seluruh mata Pangeran Galen berubah menjadi hitam, tubuhnya membesar, dan bersisik seperti kadal. Keadaan menjadi kacau, banyak anak-anak menangis dan berlarian setelah melihat penampakan yang mengerikan itu. Namun orang-orang dewasa tidak mempercayai cerita anak-anak, menganggapnya hanya sebagai khayalan.

Berbeda dengan penduduk Azaroth yang konservatif dan fundamentalis serta hanya mempercayai keberadaan ilmu sihir, kebanyakan bangsawan di Azaroth akhir-akhir ini mulai menunjukkan ketertarikan dengan sains dan luar angkasa. Namun penduduk Azaroth menganggap para bangsawan itu hanya sedang menggilai sesuatu di luar sihir.

Tapi bagiku semua terasa jelas. Bukti-bukti ini terlalu jelas. Bisa jadi mereka adalah bangsa Reptilians!

Aku mulai mencurigai beberapa pejabat dan bangsawan yang terlalu vokal dalam menentang perubahan atau perlindungan terhadap negara. Pola pikir mereka yang tampak terlalu logis atau terlalu dingin dalam menghadapi ancaman yang seharusnya menimbulkan kepanikan atau keprihatinan kian menimbulkan kecurigaan.

Aku tidak boleh menceritakan kecurigaanku kepada orang lain secara langsung karena tanpa bukti konkret, tuduhan semacam itu bisa merusak reputasiku sendiri. Sebaliknya, aku memilih untuk melakukan penyelidikan diam-diam. Aku menggunakan keahlianku dalam sihir untuk mengamati aura dan energi yang tidak biasa dari individu-individu tertentu.

Selama penyelidikan itu, aku menemukan beberapa kejanggalan. Misalnya, beberapa bangsawan dilaporkan kehilangan kemampuan sihir yang harusnya sudah dimiliki semua penduduk Azaroth sejak lahir, atau perilaku yang tidak konsisten dengan citra publik mereka. Namun, aku menyadari ini tidak cukup menjadi bukti yang meyakinkan.

Dalam pencarianku untuk bukti yang lebih kuat, aku merencanakan untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia atau melakukan pengawasan lebih intensif terhadap individu-individu yang kucurigai. Aku menyadari tindakanku ini mungkin membawa risiko besar, termasuk kemungkinan aku sendiri bisa menjadi target dari ras alien yang tersembunyi itu.

Dengan hati-hati, aku bertekad untuk mengungkap kebenaran dan melindungi Azaroth dari ancaman yang mengintai, bahkan jika itu berarti menghadapi musuh yang tersembunyi di antara orang-orang yang seharusnya aku percayai.

Aku menyelinap ke dalam istana kerajaan yang ditempati oleh salah satu penguasa tertinggi di Azaroth, Pangeran Galen.

Di tengah kegelapan malam yang menyelimuti Kota Azaroth, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ada sesuatu yang mencurigakan tentang Pangeran Galen yang baru saja kembali dari perjalanan diplomatik ke Republik Frankania.

Mataku tiba-tiba terfokus pada sebuah ruangan tersembunyi yang kutemukan di dalam istana. Di dalamnya, terdapat artefak-arteafk misterius dan buku-buku kuno yang berisi mantra kuat. Tiba-tiba, Pangeran Galen masuk ke dalam ruangan itu. Aku bersembunyi di balik sekat tembus pandang, namun sepertinya upayaku sia-sia.

"Kau tidak seharusnya ada di sini!" teriak Pangeran Galen dengan suara mengancam, sambil mengubah wujudnya menjadi sesosok makhluk bersisik dan mata merah menyala.

Pangeran Galen Azaroth, kakak sepupu dari Pangeran Peter Azaroth yang dikabarkan menghilang setahun silam dan kembali seminggu lalu, pasti tubuhnya telah dicuri oleh Reptilians.

"Dunia ini adalah milik kami sejak proyek portal kuantum dibuat tahun lalu. Kami membutuhkan manusia dari berbagai universe untuk makanan dan objek penelitian kami!" lanjut Pangeran Galen dengan suara menggeram.

Aku terkejut melihat kebenaran di depan mataku. Ras Reptilian telah mengambil alih posisi penting di pemerintahan dan kerajaan untuk mengontrol populasi manusia penyihir dan elf di Azaroth.

Mereka mengendalikan keputusan politik dan sosial untuk kepentingan mereka sendiri, sambil memanfaatkan manusia sebagai sumber energi, sama seperti yang terjadi di Bumi! Mimpi buruk dan pengalaman traumatisku menjadi kenyataan!!!

Dengan hati-hati, aku menyiapkan senjata besi andalanku dan mempersiapkan mantra-mantra sihir untuk mengubah objek menjadi energi fusi. Aku harus menghadapi kekuatan gelap yang telah lama mengintai di dalam bayangan untuk melindungi kedamaian dunia baru ini.

Awalnya, aku mengira akan ada pertarungan besar antara aku dan mahluk mengerikan di depanku ini, tapi ternyata dia malah membiarkanku hidup dan terlihat meremehkanku. Dia mengancam akan melukai orang-orang yang kusayangi jika melawan atau menyebarkan identitas asli Ras Reptilians ke penduduk Azaroth. Aku hanya mengangguk dengan gemetar. Aku merasa tak percaya diri bisa menang melawannya. Aku lari ketakutan...

Aku segera kembali ke menara saat melihat kejadian horor yang mengguncang jiwaku. Saat aku berusaha melupakan itu aku malah bermimpi ayahku sang menteri sihir nantinya tewas akibat infiltrasi bangsa Reptilians yang membunuhnya dan mencuri identitasnya dengan mereplikasi tubuh agar dapat mengendalikan kebijakan di kerajaan. Aku yakin itu bukan sekadar mimpi tapi penglihatan masa depan dan biasanya aku tak bisa mengubah penglihatan masa depan itu.

Sebelum mereka ke Azaroth, dulu di Bumi bangsa Reptilians juga menyamar menjadi manusia dan mencuri identitas berbagai pejabat dan pemimpin dunia yang mereka bunuh untuk mengendalikan politik dan kebijakan di Bumi sebelum mengontrol manusia dan menguasai Bumi. Nereka mempelajari budaya, bahasa, dan pemikiran penduduk yang ingin mereka kontrol.

Aku yakin, banyak bangsawan Kerajaan Azaroth yang asli telah mati sama seperti yang terjadi di Bumi. Infiltrasi alien yang menyamar sebagai berbagai tokoh penting di Bumi ketika banyak politisi hingga presiden yang sudah mati dan posisinya digantikan Ras Reptilians yang menyamar terjadi lagi!

Ras reptilian, mahluk superior dengan tingkat kesadaran kosmik, mampu menyamar menjadi manusia dan meminum darah para bangsawan untuk mengendalikan kebijakan politik kerajaan dengan tujuan menguasai dunia Azaroth.

Aku muak dengan keberadaan kadal-kadal itu, apalagi yang ingin mereka rebut dariku? Mereka sudah mengambil hidupku yang bahagia di kehidupan sebelumnya, kenapa mereka seakan tak puas dan ingin mengusikku di kehidupan kedua? Aku berusaha keras berpikir positif, mungkin saja ini kesempatan yang diberikan oleh tuhan untuk membalaskan dendamku pada mereka.

XXX

BAB 3

Aku duduk sendirian di tengah lapangan luas, matahari senja menerangi wajahku yang penuh semangat. Di sekelilingku, penduduk-penduduk Azaroth berkerumun dengan ekspresi campuran dari rasa heran hingga cemoohan. 

Lalu aku berdiri di hadapan sekelompok penduduk Azaroth yang berkumpul di balai kota. Aku mengenakan baju zirah yang baru dan pedang di pinggang sebagai tanda kalau aku sudah lulus akademi sihir dan menjadi salah satu lulusan terbaik. Namun, aku merasakan tekanan dari tatapan skeptis penduduk desa. Suasana ceria yang mengelilingi penduduk desa kontras dengan beban yang aku rasakan.

Aku harus menyebarkan informasi penting ke semua orang sebelum Azaroth benar-benar dikuasai oleh Ras Reptilians.

Dengan tekad yang membara dalam setiap kata, aku memulai pidato. "Teman-temanlah, yang dicari oleh Sang penyihir, bukan mayat-mayat, gembalaan-gembalaan atau penganut-penganut. Mereka yang menggoreskan nilai-nilai baru di atas tatanan baru. Aku Tesla Brajasenawarman berasal dari dunia lain, tempat yang disebut Bumi. Di sana, aku hidup sebagai manusia biasa sebelum aku bereinkarnasi ke sini," kataku dengan serius.

Berita yang aku bawa justru memicu tawa sinis. Seorang penduduk tidak dapat menahan diri, tertawa terbahak-bahak mengejek pernyataanku. "Haha! Filsuf gila! Kamu bilang kamu berasal dari dunia lain Tesla? Itu terlalu konyol untuk dipercaya!" Penduduk mencibir sambil mengejap-ngejapkan matanya.

Penduduk Azaroth mentertawakan dan mengejekku   karena percaya alien. Di dunia Azaroth yang penuh sihir, teknologi dan keberadaan mahluk ekstraterestrial seperti alien dianggap sebagai mitos.

Beberapa di antara mereka tertawa lepas, menganggap berita yang aku bawa sebagai hiburan semata. Yang lain menggelengkan kepala dengan tatapan sinis, meremehkan percakapan yang dianggap tidak masuk akal.

"Kalian harus percaya padaku!" seruku dengan penuh keyakinan. "Mereka ada di sini, di antara kita! Ras Reptilian dari planet Alpha Draconia. Mereka telah menyusup ke dalam tubuh pemimpin kita, mengendalikan segala keputusan yang dibuat di kerajaan ini  dan akan mengontrol kehidupan masyarakat di kerajaan Azaroth of Dawn. Aku mendapatkan penglihatan masa depan jika bangsa Reptilians akan tiba ke Bumi Midgardcapawipa"

Orang-orang di sekitarku terkekeh, menganggapku sebagai seorang delusional yang terlalu sering mendengar kisah dongeng. 

"Sudahlah, Tesla," kata seorang penduduk dengan santai. "Jangan terlalu banyak membaca cerita-cerita fantasi. Dunia kita dipenuhi dengan sihir dan keajaiban, tapi alien? Itu terlalu jauh."

Aku menatap mereka dengan mata berbinar. "Ini bukan fantasi. Mereka nyata! Mereka telah memanipulasi sejarah dan memperbudak umat manusia selama berabad-abad."

"Sudah cukup, Tesla," ujar seorang wanita dengan lembut. "Kita tahu kau punya imajinasi yang kaya, tapi percayalah, dunia ini jauh dari apa yang kau bayangkan."

Aku menggigit bibirku, mencoba menahan frustrasi. "Kalian harus mendengarkanku. Kita harus bersatu melawan mereka sebelum terlambat!"

Orang-orang di sekitarku menggelengkan kepala, menganggapnya sebagai panggilan keras kepala yang sia-sia.

"Kau lebih baik fokus pada pekerjaan besi dan sihirmu, Tesla," kata seorang tua dengan bijaksana. "Jangan biarkan dirimu terbawa oleh kisah-kisah yang tak masuk akal."

Dengan langkah berat, Aku bangkit memandang penduduk Azaroth yang masih bersikeras dalam ketidaktahuan mereka. "Kalian akan menyesal tidak mendengarkan peringatanku," gumamku pelan sebelum berjalan menjauh.

Saat langit senja mulai memerah, aku meninggalkan kerumunan itu dengan hati yang berat, memikul beban pengetahuan yang hanya dia pahami sendiri.

Penduduk lain ikut serta, menggelengkan kepala dengan senyum sinis. "Bagaimana mungkin kamu datang dari dunia lain? Apakah ini lelucon?" Ujar mereka sambil mengedipkan mata

Aku berusaha menenangkan diriku, meskipun hatiku terasa tertekan. "Aku serius. Di Bumi, kami hidup di zaman yang sangat berbeda. Ras Reptilian telah menghancurkan Bumi, dan aku terlahir kembali di sini dengan tujuan untuk melawan mereka," kataku dengan penuh harapan agar mereka mulai memahami.

Namun, respons mereka tidak berubah. Salah satu penduduk  berkata dengan nada mengejek, "Kau sebaiknya berhenti membuang waktu dengan cerita aneh. Jika kau benar-benar seorang ksatria, tunjukkan kemampuanmu, bukan hanya bualan tentang asal-usulmu."

Mereka tidak mengerti aku, aku bukanlah mulut ke telinga-telinga mereka. Aku merasa seperti para pengkhotbah yang diabaikan oleh umatnya ketika berbicara dengan penduduk Azaroth, padahal aku membawa berita penting yang dapat menyelamatkan mereka dari malapetaka. 

Tidak ada penggembala, dan satu gembalaan. Setiap orangnya menginginkan sesuatu yang sama, setiap orangnya setara: sesiapa yang punya pemikiran yang lain harus dengan ikhlas pergi ke rumah sakit jiwa. Tak ada tempat untuk para penakluk atau jenius. 

Rasa marah mulai membakar diriku, tetapi aku berusaha untuk tetap tenang. Menyadari bahwa kata-kataku tidak akan mengubah pandangan mereka saat itu juga, aku  menarik napas dalam-dalam dan berbalik menuju ruang latihan. aku tahu bahwa bukti nyata akan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Dengan tekad yang semakin kuat, aku meninggalkan kerumunan yang kini mulai kembali pada aktivitas mereka, meninggalkannya dalam kesendirian yang penuh determinasi.

Di dalam dunia isekai Azaroth, ada sebuah portal kuantum yang disebut Heavents Gate tersembunyi di dalam hutan terlarang, aku menelitinya bersama beberapa penyihir yang mencoba menyembunyikan identitasnya setelah peristiwa kemunculan Pangeran Galen yang identitasnya dicuri Ras Reptilians.  Aku menggunakan pengetahuanku tentang teknologi alien dan sihir untuk mencari cara menghentikan invasi tersebut tapi portal ini sepertinya tak dapat dihancurkan dengan kekuatan sihir. 

Ras Reptilian mahluk yang tak pernah habis keserakahannya, dengan teknologi canggih mereka dari planet Alpha Draconia,  menciptakan portal ini dan menghubungkannya dengan Kapal Herodah M78. Mereka merencanakan untuk menggunakan portal tersebut sebagai gerbang untuk menaklukkan Azaroth, dunia yang kaya akan sumber daya magis dan kekuatan mistis.

Pada suatu malam gelap yang diterangi oleh bulan purnama, para ksatria dan penyihir kerajaan yang menjaga kerajaan terkejut menemukan bahwa Ras Reptilian telah berhasil membuka portal kuantum dan menuju Azaroth. Pasukan alien berwujud manusia kadal dengan teknologi maju segera menyerbu Azaroth dan melakukan infiltrasi.

Portal ini tidak diketahui oleh sebagian besar penduduk, kecuali oleh beberapa ahli sihir tertentu yang telah meneliti artefak kuno. Baru baru ini aku juga meneliti Heavents Gate namun aku gagal menemukan Cara untuk menghancurkannya agar Ras Reptilians tak lagi memiliki akses ke dunia ini.

Hanya sebagian kecil penyihir yang mengetahui Heavents Gate karena istana kerajaan Azaroth sudah diinfiltrasi oleh Ras Reptilians yang menyamar sebagai bangsawan Azaroth. Kebanyakan penyihir itu bungkam karena Ras Reptilians mengancam akan menyakiti keluarga mereka jika para penyihir itu membocorkan keberadaan mereka ke rakyat Azaroth.

Di suatu sudut terpencil dari Azaroth, terdapat sebuah laboratorium tersembunyi yang dikelola oleh Ras Reptilian. Dinding-dindingnya dipenuhi dengan teknologi canggih dan layar holografik yang memantulkan gambar-gambar dari sel-sel penahanan yang berisi berbagai ras fantasi dan makhluk mitologi.

Di dalam sel-sel tersebut, terlihat berbagai makhluk yang berbeda-beda: seorang peri kecil dengan sayap transparan yang bersinar, seekor naga berkepala tujuh yang tertidur dalam belitan api biru yang melingkupinya, seorang elf dengan kulit berkilauan dan mata tajam yang memancarkan aura kebijaksanaan, dan banyak lagi makhluk ajaib lainnya dari seluruh penjuru Azaroth.

Para Reptilian, mengenakan jubah teknologi tinggi yang memantulkan cahaya ungu, sedang sibuk melakukan observasi dan eksperimen terhadap makhluk-makhluk ini. Mereka menggunakan peralatan medis canggih untuk mengukur energi magis, mengamati perilaku, dan memetakan struktur biologis makhluk-makhluk ini.

Di sudut ruangan, terdapat layar besar yang menunjukkan bagaimana mereka melakukan pengujian dan manipulasi terhadap energi magis makhluk-makhluk tersebut, mencoba memahami dan mengekstraksi kekuatan alamiah yang dimiliki oleh ras-ras fantasi dan makhluk mitologi Azaroth.

Suasana di laboratorium tersebut terasa tegang dan gelap, dengan cahaya ungu yang terpantul dari peralatan teknologi Reptilian yang menciptakan kontras dengan warna-warna alami dan kehidupan yang ada di dalam sel-sel penahanan. Makhluk-makhluk ini, yang sebelumnya hidup bebas di dunia mereka sendiri, sekarang menjadi subyek riset dan eksperimen di tangan para penjajah alien yang tak terlihat.

Tingkat penderitaan dan ketidaknyamanan para tawanan itu dapat terlihat jelas dalam tatapan mereka yang kesakitan dan cara mereka bergerak yang terbatas di dalam sel-sel itu. Mereka, yang dulunya dihormati dan dihormati sebagai penjaga alam dan penjaga Azaroth, sekarang dipaksa untuk berada di bawah kendali dan penelitian invasif Ras Reptilian.

Aku merasakan panggilan untuk melawan invasi ini. Dengan memadukan keahlian sihir dan kecakapan pandai besi, aku memimpin pertahanan rahasia bersama ksatria-ksatria kerajaan dan penyihir-penyihir terkemuka. Namun sayangnya, semua penduduk menggangapku gila dan tak percaya dengan keberadaan Ras Reptilians.

XXX

Di kota kecil yang damai, ketenangan terusik oleh kedatangan sebuah objek asing yang mendarat dengan misterius di tengah lapangan. Warga kota berkumpul, dipenuhi dengan rasa takut dan kebingungan. Terkuaklah rahasia ketika pintu pesawat itu terbuka, mengeluarkan makhluk asing berwujud raksasa yang tak terbayangkan.

Ketika malam tiba, kegelapan diwarnai oleh cahaya sorotan yang membelah langit. Para warga bergumul dengan ketakutan, namun di antara mereka ada seorang anak muda yang menyimpan keberanian yang luar biasa. Dia, dengan tekad yang kuat, memimpin serangkaian upaya untuk melawan invasi alien tersebut.

Sementara itu, di balik layar, terkuaklah konspirasi yang mengarah pada motif sesungguhnya di balik serangan ini. Sang tokoh jahat, yang selama ini bersembunyi di balik kedoknya, mengatur skenario untuk memanfaatkan kekacauan yang disebabkan oleh kedatangan alien demi kepentingan pribadinya.

Dalam pertempuran sengit yang melibatkan sihir, teknologi canggih, dan keberanian sejati, warga kota bersatu melawan ancaman asing yang mengancam keberadaan mereka. Di tengah kekacauan dan kebingungan, persahabatan dan kekuatan batin menjadi senjata terkuat dalam menghadapi serangan alien raksasa yang menggemparkan kota kecil ini.

Bekas putra mahkota Peter Azaroth kini terjerat dalam pelarian setelah terlibat dalam peristiwa yang memicu invasi Ras Reptilians. Dalam upayanya untuk mengusir ras alien ini dari Azaroth, Peter melancarkan sayembara yang menarik perhatian penyihir dan pahlawan dari seluruh kerajaan.

"Siapa pun yang mampu mengalahkan Ras Reptilians dan meraih kemenangan dalam pertempuran ini," seru Peter dengan suara penuh tekad, "akan diberikan gelar ksatria agung dan hak untuk menikahi adik perempuanku, Putri Wendy Azaroth."

Mendengar tawaran ini, para pahlawan dari latar belakang yang beragam berbondong-bondong datang, masing-masing siap menghadapi ancaman yang mengguncang dunia mereka.

Di tengah persaingan sengit ini, Peter Azaroth sendiri bergelut dengan rasa bersalahnya, berusaha keras menebus kesalahan dan mengembalikan kepercayaan serta kedudukannya di kerajaan. Sementara itu, persatuan dan keberanian para pahlawan dan penyihir diuji saat mereka berhadapan dengan kekuatan misterius dan manipulatif dari Ras Reptilians.

Sayembara ini bukan hanya ujian keberanian dan loyalitas, tetapi juga titik balik dalam kisah yang menentukan nasib Azaroth dan seluruh dunia isekai tempat mereka hidup.

Dulu, Peter Azaroth dan adiknya, Wendy Azaroth adalah seorang anak yang nakal, malas, dan manja. Sebagai putra mahkota yang akan mewarisi tahta Azaroth of Dawn dari ayahnya, ia sering kali mengabaikan tanggung jawabnya. Namun, segalanya berubah dengan cepat ketika ayahnya tewas secara tragis oleh tangan Hook dan Smee, orang-orang kepercayaan ayahnya sendiri. Mereka telah berkhianat, bergabung dengan Ras Reptilians yang ingin menginvasi Azaroth.

Setelah kematian ayahnya, Peter Azaroth  menjadi buronan di tanah Azaroth yang dulu ia anggap sebagai rumahnya sendiri. Dia harus melarikan diri dari pengejaran yang tak henti-hentinya oleh pasukan Hook dan Smee yang sekarang bersekutu dengan Ras Reptilians. Peter merasa tertekan dan terasing, tidak hanya karena kehilangan ayahnya, tetapi juga karena kepercayaan yang telah dia curahkan kepada orang-orang yang ternyata tidak setia.

Setelah James dan Smee membunuh raja dan ratu, berkhianat ke ras Reptilians, Ras Reptilians mencuri identitas raja dan ratu yang asli mereka juga menciptakan kloning pangeran Peter Azaroth. Mereka lalu menyebarkan berita jika Pangeran Peter Azaroth yang asli adalah penipu yang harus dihukum mati, begitupun penduduk desa yang melindungi Pangeran Peter dari Ras Reptilians.

Entah penduduk Azaroth memang bodoh atau hanya sangat polos mereka percaya begitu saja dengan propaganda yang dikoarkan oleh Ras Reptilians meskipun mereka orang asing yang mempelajari budaya dan cara berpikir penduduk asli yang akan mereka taklukan, Pangeran Peter Azaroth yang asli, yang saat itu mengadakan sayembara untuk membebaskan kerajaan Azaroth dari Kudeta yang dilakukan oleh James dan Smee kini diburu oleh penduduk Azaroth sendiri yang terlalu terbuka dan percaya dengan orang asing hanya karena memberikan mereka berbagai fasilitas.

Ras Reptilians adalah mahluk yang paling munafik di alam semesta. Setelah keberadaan ras reptilian terbukti nyata saat mereka berusaha mengejar pangeran Peter dan putri Wendy dengan Pesawat Herodah M78, mereka tiba tiba langsung menunjukkan diri di depan masyarakat agar tak menunjukkan kecurigaan jika para bangsawan Azaroth sudah diinfiltrasi, mereka mengklaim akan membantu Bumi Midgardcapawipa khususnya kerajaan Azaroth mengejar ketertinggalan teknologi dibandingkan mereka, karena orang orang di Azaroth sangatlah ramah dan baik hati mereka yang merupakan orang asing bisa mendapatkan tempat di hati penduduk Azaroth.  Kini aku malah menjadi buronan dan dengan sangat tidak masuk akal menjadi buronan kerajaan.

Mereka membantu Azaroth mengembangkan ilmu kedokteran, membuat taman bermain, kolam air panas hingga menara luar angkasa. 

Aku memutuskan untuk mengikuti sayembara bukan semata untuk mendapatkan gelar ksatria agung atau bahkan untuk menikahi Putri Wendy.Karena aku sudah mencintai Elara gadis Elf yang merupakan cinta pertamaku.

Motivasi utamaku adalah untuk membalaskan dendam atas kehancuran yang kualami bersama keluargaku di kehidupan sebelumnya, yang disebabkan oleh invasi Ras Reptilian.

Bersama dengan Pangeran Peter Azaroth dan Putri Wendy Azaroth Kami akan memulai petualangan berbahaya. Mereka tidak hanya berusaha untuk melarikan diri dari kejaran Ras Reptilian yang telah menginvasi Azaroth, tetapi juga mengumpulkan kekuatan dan sekutu untuk menghadapi ancaman tersebut.

XXX

Di dalam ruang kontrol, sekelompok Reptilians dengan tubuh bersisik dan mata kuning yang tajam sedang sibuk memantau layar-layar holografis yang menampilkan planet di depan mereka. Salah satu dari mereka, Kapten Zarkon, seorang reptilian bertubuh besar yang penuh radiasi, dengan mantel yang memancarkan aura kekuasaan, mengeluarkan perintah dengan suara yang menggelegar.

"Siapkan gas mutasi," ujarnya kepada bawahannya yang lain. "Kita akan melumpuhkan pertahanan mereka sebelum invasi utama."

Bawahannya segera mengetik beberapa perintah di konsol kontrol, mengarahkan mesin-mesin di dalam kapal untuk mempersiapkan muatan gas mutasi yang sangat kuat. Di luar, sebarisan tabung-tubung besar berisi cairan biru muda terhubung dengan sistem pelepasan kapal

Sementara itu, di permukaan planet yang damai, seorang penjaga malam yang bertugas menjaga kuda Pegasus di padang rumput terbuka merasakan ada yang tidak beres. Dia menggigit bibirnya, menatap langit yang gelap dengan waspada. Tiba-tiba, cahaya biru menyilaukan memenuhi langit saat gas mutasi ditembakkan dari kapal Reptilians di atas.

"Kuda Pegasus!" seru penjaga dengan terkejut. Dia melihat makhluk indah berbadan kuda dengan sayap besar yang menjulang di atasnya, mendekati kuda Pegasus yang berwarna putih bersih dan berkilauan.

Kuda Pegasus meringkik takut, terbangun oleh kehadiran gas aneh yang menyelimuti padang rumput di sekelilingnya. Perlahan-lahan, energi biru dari gas itu mulai menyebar dan meresap ke dalam tubuh Pegasus, menyebabkan sayapnya yang indah berkedip-kedip.

Penasaran dengan apa yang terjadi, penjaga berlari mendekati kuda Pegasus, tetapi terlambat. Seketika, tubuh Pegasus mulai berubah dan bergetar. Saya dilihat tanduk hijau telah tumbuh di kepalanya, serta ekor panjang bersisik di bagian belakang tubuhnya.

Panas membakar kulitku saat ledakan besar mengguncang tanah di sekeliling kami. Rasa sakit dan terkejut merasuk ke dalam setiap serabut sarafku, tapi aku tak punya waktu untuk merenung. Pesawat-pesawat alien itu, mengerikan dan tak terbayangkan, terus menembakkan laser dari langit. Aku tahu bahwa tanpa perlindungan, aku tak akan bertahan lama. 

Saat aku berdiri di tengah reruntuhan desa, Suara gemuruh dari langit memecah keheningan, cahaya ungu  mencolok di antara awan kelam. Di depanku, sosok itu muncul—kadal alien yang menakutkan, dengan kulit bersisik dan mata berkilau merah membara.

“Matilah kau manusia! Kau sudah mengetahui kami mencuri identitas Pangeran Galen!” teriaknya, suaranya menyerupai gesekan logam. "Kapten Zarkon tak akan membiarkanmu hidup karena menyebarkan identitas kami ke penduduk desa!" Aku menggenggam pedang sihirku erat, merasakan energi fusi nuklir mengalir dari bilahnya. Ini bukan hanya senjata; ini adalah harapanku.

Dengan gerakan cepat, ia melesat ke arahku, dan aku menyambutnya dengan ayunan pedang. Kilatan cahaya memancar saat senjata kami bertemu, energi magis menghantam tubuhnya. Namun, ia seolah tak terpengaruh. Dengan cekatan, ia melancarkan serangan balik, mencakar udara di depanku.

Kebangkitan semangat membara dalam diriku. Aku melompat, menghindari cakar tajamnya, lalu memusatkan semua kekuatan pada pedangku. "Aku tidak akan menyerah!" teriakku, menyalurkan kekuatan sihir ke dalam seranganku.

Pedangku bersinar terang saat aku mengayunkannya dengan segenap tenaga, menghantam tubuh kadal itu. Suara berderak bergema saat bilah sihir menembus sisiknya. Kadal itu terhuyung, namun tatapannya masih menakutkan. Ia tidak mau kalah.

“Ini belum berakhir, manusia!” ucapnya sambil memperlihatkan taring mengerikan dari mulutnya. Aku merasakan sesuatu meluncur ke arahku, terpaksa menghindar. Tetapi, sebagian gigitan itu berhasil mengenai kulitku, membuatku terjatuh.

Rasa panas menjalar di seluruh tubuhku, seolah ada sesuatu yang merayap di dalam. Kadal itu melangkah mendekat, senyumnya menyeringai. "Virus ini akan mengubahmu menjadi salah satu dari kami."

Aku berjuang melawan rasa pusing, memusatkan pikiranku. Jika aku menyerah, semua ini akan sia-sia. Dengan satu gerakan, aku bangkit kembali. Dalam dadaku membara keyakinan, aku melawan efek virus itu dengan energi dari pedangku.

“Aku akan menjadi lebih kuat!” teriakku, mengangkat pedang ke langit. Dalam sekejap, cahaya putih membungkusku, mendorong virus itu menjauh.

Kadal itu terkejut, namun segera mengubah strateginya. Ia menyerang dengan lebih ganas. Kami bertarung dalam kecepatan tinggi, pertarungan ini adalah tarian antara cahaya dan kegelapan. Dengan serangan terakhir yang menghujam, aku berhasil menusuk jantungnya. Sosoknya runtuh, terkulai di tanah.

Kemenangan ini membawa rasa lega, tetapi saat pandanganku mulai memburam, aku tahu—perubahan telah terjadi. Virus itu kini mengalir dalam darahku, mengikatku dengan kekuatan baru. Perubahan ini sangatlah menyakitkan tentakel aneh muncul dipunggunggku dan warna mataku berubah menjadi hijau. 

Suara kematian perlahan menjadi angin, matahari sama sekali tak lihat bermakna di mataku, air hujan terasa seperti alkohol bagiku. Bagaikan bayangan tembus pandang yang merasuki kehidupan. Meski rasa tidak aman selalu menghantuiku aku selalu bertanya tanya,

Apakah aku tak dapat lagi menganggap diriku  sama dengan diriku yang dulu?

Perlahan, aku merasakan kekuatan yang belum pernah ku miliki sebelumnya, kemampuan yang membuatku lebih mirip kadal. Aku Berubah menjadi sosok yang paling aku benci, namun aku tak dapat berbuat apa apa bahkan setelah aku meronta ronta di tanah. Meski Virus itu menjangkiti ku setidaknya Ras Reptilians tak berhasil mengambil alih tubuhku dan mencuri identitasku. Karena infeksi ini tubuhku melemah dan aku berusaha mundur dari pertempuran.

Namun, di tengah kekacauan itu, sosok elf yang anggun muncul dengan cepat. Elara, dengan mata biru yang penuh tekad, melompat ke arahku. Dengan gerakan gesit, dia mengangkat tangan, menciptakan perisai magis yang menyerap tembakan-tembakan laser yang membabi buta. Di sekelilingnya, pancaran magis berkilauan seperti pelindung bercahaya, memantulkan setiap ancaman dari langit.

"Jangan bergerak!" teriaknya di tengah desingan senjata dan ledakan. Aku hanya bisa menatap dengan kekaguman saat Elara berjuang, setiap gerakan seolah menari dengan kesempurnaan. Dia berdiri di depanku seperti tembok yang tak tergoyahkan, melindungiku dari segala bahaya. Tapi aku tahu, kekuatan ini tidak bisa bertahan selamanya.

Saat serangan semakin intens, tubuhnya mulai bergetar hebat. Aku bisa melihat kelelahan yang menggerogoti energinya, namun dia tetap bertahan dengan sekuat tenaga. Akhirnya, dalam satu ledakan besar, perisai magisnya hancur dan tembakan laser yang mematikan mengenai tubuhnya dengan keras. Elara jatuh, tubuhnya terkulai di tanah, menghembuskan napas terakhirnya dengan tenang.

Kekacauan perlahan mereda ketika pesawat-pesawat alien mundur. Aku melangkah maju, berlari ke arah tubuhnya yang tak bergerak. Saat aku mendekatinya, aku melihat sesuatu yang mengerikan—bentuknya mulai memudar, dan dari sisa-sisa tubuhnya yang semakin memudar, sebuah kristal yang memancarkan cahaya lembut muncul. 

"Ingat pesan terakhirku Tesla, Apa yang megah dalam diri manusia bahwa ia adalah jembatan bukan tujuan; apa yang patut dicintai dalam diri manusia bahwa ia adalah perjalanan naik-keatas dan turun- kebawah dan menjadi lebih sempurna." Elara berubah menjadi sebuah kristal ajaib saat kata kata terakhirnya selesai. Kristal itu bersinar dengan warna-warna yang lembut dan cerah, seolah menyimpan seluruh jiwa Elara di dalamnya.

Aku meraih kristal itu dengan tangan bergetar, merasakan berat emosional yang tak tertanggungkan. Rasa kehilangan yang mendalam menyelimuti hatiku. "Elara..." bisikku, berusaha menahan air mata yang tak bisa kuhentikan.

Perlahan, aku mengangkat kristal itu ke cahaya matahari yang mulai terbenam, merenung dalam-dalam. Tidak mungkin aku akan membiarkan dia begitu saja. Kristal ini adalah satu-satunya jejak dari seseorang yang telah menyelamatkanku, dan aku bertekad untuk menemukan cara agar dia bisa hidup kembali. Aku harus memulai petualangan ini—menjelajahi dunia yang belum kukenal, mencari tahu rahasia di balik kristal ini dan cara mengembalikan Elara dari kematian.

Dengan hati yang penuh tekad, aku mengembalikan kristal ke dalam tasku dan melangkah ke arah horizon, di mana petualangan dan harapan baru menantiku. Aku tidak tahu apa yang akan kuhadapi di depan, tetapi aku tahu bahwa setiap langkah yang kuambil adalah untuk menyelamatkan sahabatku, Elara, dan membalas budi atas pengorbanannya yang tak ternilai.

XXX

Namaku adalah Tesla Sancaka. Meski orang orang di kehidupan sebelumnya melihatku sebagai anak jenius, sebagai sosok sempurna. Itu semua hanyalah topeng yang aku buat untuk menutupi luka batinku.

Aku tak ingin berlebihan, tapi bisa dibilang aku memiliki masa kecil yang kelam. Alih-alih menikmati keceriaan masa anak-anak, kedua orangtuaku membuatku harus menyembah arwah kakak laki-lakiku yang tewas saat bermain kereta salju ketika kami berlibur ke Eropa. Keluarga bahagia yang selama ini menghiasi masa kecilku, terasa seperti mimpi yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan, tiba tiba hilang selamanya, aku tak paham kenapa aku mulai dibenci dan dituduh oleh kedua orangtuaku sebagai penyebab kematian kakak lakilakiku. Tuduhan ini terus terbayang di benakku, membentuk alam bawah sadarku menjadi luka yang bahkan belum sembuh sampai saat ini.

Aku belajar sangat keras hanya untuk mendapatkan pengakuan dari kedua orangtuaku yang selalu meratapi kematian kakak laki lakiku itu. Aku bingung kenapa kedua orangtuaku memberikan lebih banyak kasih sayang pada orang yang sudah tak ada, dibandingkan diriku yang saat itu masih hidup. Kedua orangtuaku hanya mau memberiku kasih sayang dan merasa bangga hanya didepan banyak orang ketika aku meraih banyak prestasi di bidang sains, keesokan harinya mereka kembali menatapku dengan tatapan sinis dan penuh kebencian.

Aku adalah seorang anak penyendiri yang suka berbohong pada teman-temanku, mengatakan bahwa aku adalah anak yang memiliki kekuatan sihir untuk mencari perhatian, karena tak ada siapapun yang mau bermain denganku. Aku memiliki cita-cita sebagai seorang penyihir, pahlawan super, dan tokoh utama dalam cerita.

Di rumahku, aku menyimpan berbagai buku tentang cerita mitologi, seperti Epik Iliad dan Mahabharata. Aku juga mengoleksi buku-buku cerita fantasi, seperti Harry Potter, Lord of the Rings, serta komik manga shonen dan komik-komik isu superhero.

Kedua orangtuaku tak mau membiayai hidupku sejak aku berusia 10 tahun, bahkan mereka mengambil semua uang yang kudapat setelah memenangkan olimpiade sains, jadi aku bekerja sebagai seorang staf di toko kelontong untuk membiayai hidupku sendiri. 

Setelah meminum obat tidur karena tak diizinkan tidur di dalam minimarket oleh pemiliknya, aku pernah hampir mati karena kedinginan akibat cuaca musim dingin yang ekstrem, itu adalah masa paling gelap dalam hidupku.

Alasan aku mencintai Elara karena dia mau menerimaku apa adanya, sesuatu yang bahkan tak bisa kudapat dari kedua orangtuaku di kehidupan sebelumnya. setelah bereinkarnasi aku terlahir dengan kekuatan sihir yang lemah tapi dia tetap tak menggangapku sebagai sampah. Dia bahkan percaya padaku jika Ras Reptilians mulai berusaha menginfiltrasi Kerajaan Azaroth ketika penduduk lain mentertawakanku, dia adalah gadis yang sangat suci.

Setiap hari aku pergi ke kuil Dewi Hekate dan Nyx yang sangat dihormati oleh penduduk Azaroth, Dewi Sihir yang juga disembah bangsa Yunani Kuno. Aku sebenarnya tak mau menyembah dewa dewi, aku bahkan tak percaya jika mereka maha kuasa, tapi aku sudah kehilangan akal dan putus asa sejak Elara tewas, kuharap kedua Dewi itu bisa memberikanku petunjuk tentang kekuatan sihir yang bisa membangkitkan Elara kembali. 

Hekate dan Nyx adalah dua dewi yang memiliki hubungan erat, meskipun memiliki peran yang berbeda. Hekate merupakan dewi sihir, perdukunan, dan persimpangan jalan, sementara Nyx adalah dewi malam. Kedua dewi ini memiliki makna dan simbolisme yang unik dalam mitologi Yunani. Hekate adalah anak dari seorang Titan dan seorang nimfa, keduanya terkait dengan bintang dan cahaya langit. Dari mereka, dia mewarisi kekuatan atas langit, bumi, dan laut, serta dihormati sebagai pelindung yang membawa kemakmuran dan keberuntungan. Selain itu, Hekate juga dikenal sebagai penyihir ulung yang menguasai rahasia ramuan, tanaman obat, dan mantra.

Dalam tradisi Yunani kuno, Hekate sangat dihormati sebagai pelindung dunia sihir dan perdukunan. Ia mengajarkan seni sihir kepada Medea, yang membantu pahlawan Jason dalam pencarian Bulu Emas. Hekate juga berperan penting dalam membantu Demeter mencari putrinya, Persephone, yang diculik oleh Hades, dewa dunia bawah. Hekate memiliki kemampuan untuk melihat dunia atas dan bawah, serta berkomunikasi dengan jiwa orang mati.

Hekate sering digambarkan sebagai seorang wanita yang memegang dua obor atau kunci, simbol dari kemampuannya untuk menerangi kegelapan dan mengungkap misteri kehidupan. Terkadang, ia juga digambarkan dengan tiga kepala atau tubuh, yang menunjukkan penguasaannya atas tiga dunia. Dia juga sering terlihat bersama anjing, ular, dan makhluk lain yang aktif pada malam hari.

Hekate disembah di persimpangan jalan, di mana orang-orang meninggalkan persembahan untuk mendapatkan perlindungan dan petunjuk. Dia juga dipanggil dalam berbagai mantra dan ritual untuk memperoleh pengetahuan, kekuatan, atau balas dendam. Sebagai dewi, Hekate memiliki sisi baik dan buruk, tergantung pada cara dia dihormati. Ia adalah kekuatan yang harus dihargai dan dihormati, sekaligus ditakuti.

Nyx adalah salah satu dewi tertua dan paling primitif dalam mitologi Yunani. Dia lahir dari Chaos, ketiadaan primitif yang ada sebelum penciptaan. Dia adalah perwujudan malam, kekuatan gelap dan misterius yang menyelimuti dunia setiap hari.

Nyx begitu kuat sampai-sampai Zeus, raja para dewa, takut padanya. Dia tinggal di istana gelap di Tartarus, bagian terdalam dunia bawah, di mana dia melahirkan banyak anak yang mewakili berbagai aspek kegelapan dan penderitaan. Beberapa anaknya adalah Tidur (Hypnos), Kematian (Thanatos), Pembalasan (Nemesis), Permusuhan (Eris), dan Takdir (Moirai).

Nyx jarang terlihat oleh manusia atau para dewa, karena dia terbang di langit dengan keretanya setiap malam, menyebari selubung kegelapan di seluruh dunia. Dia hanya kadang-kadang terlibat dalam urusan dewa lain, biasanya untuk melindungi anaknya atau menyelesaikan perselisihan. Misalnya, dia melindungi anaknya, Tidur, dari kemarahan Hera ketika dia membantu Zeus tertidur selama Perang Troya.

Seperti yang bisa kalian lihat, Hekate dan Nyx adalah dua dewi yang menarik yang memiliki banyak kesamaan tetapi juga memiliki karakteristik unik masing-masing. Mereka berdua berhubungan dengan kegelapan dan misteri, tetapi juga memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Hekate lebih aktif dan terlibat dalam sihir dan perdukunan, sementara Nyx lebih pasif dan menjaga jarak dalam perannya sebagai malam. Mereka berdua dikenal dalam mitologi Yunani, tetapi juga terbungkus dalam misteri dan kerahasiaan.

Selain memuja Hekate dan Nyx aku entah mengapa menjadi terobsesi dengan Dewi yang melambangkan kegelapan dan kematian sejak Kematian Elara.

Seorang wanita berkulit hitam dan berwajah mengerikan; berlumuran darah dan berkalungkan tengkorak ular dileher atau dikaki serta lidah menjulur. Dewi Kali merupakan sosok yang melambangkan kemarahan wanita dan juga aspek suci pemusnahan dosa. Sosok Dewi Kali adalah Ibu Pelindung Alam Semesta, pelindung dari Malapetaka dan penghancur Kejahatan. Dewi Kali merupakan lambang kematian.

Berkalung tengkorak sebagai lambang kematian. Wajahnya mengerikan simbol bahwa kematian ditakuti manusia. Lidahnya menjulur keluar sebagai simbol bahwa tidak ada hari tanpa kematian, kematian selalu lapar, setiap orang akan ditelan maut.

Bertugas melebur segala makhluk yang sudah tak layak hidup di dunia.

Dewi Kali dikatakan dapat menghancurkan malapetaka dan roh jahat dan iblis jahat lainnya. Menyebutkan nama Dewi Kali tidak boleh secara sembarangan dikarenakan amarah Dewi Kali bisa sangat terasa apabila Beliau tidak dihormati.

Sejak aku menjadi pengembara  bertopeng yang menjadi pengelana tanpa tujuan akibat Ras Reptilians yang menguasai Azaroth. Aku yang takut pada kematian dan trauma ditinggalkan orang yang kusayangi lebih dari sekali menjadi Pemuja Batari Kali yang paling taat untuk mendoakan Kedua orangtuaku, kakak laki laki dan Elara  di alam kematian,setiap Pagi aku tak pernah Lupa menyanyikan lagu lagu untuk memuji Batari Kali dalam perjalannya di hutan.

Aku melakukan semua itu bukan karena percaya pada dewa dewi tapi karena aku ingin meredakan stres. Namun, aku lupa di dunia baru ini setelah reinkarnasi dewa Dewi adalah sosok yang nyata, berbeda dengan dunia sebelumnya dimana dewa Dewi hanyalah mitos.

Karena tersentuh dengan pengabdianku, Batari Kali menampakan diri ke hadapanku dengan wujud wanita cantik dengan pakaian serba hitam dan memberikan ku   mantra sihir yang membuatku menjadi penyihir terkuat di Azaroth yang mampu menentukan waktu kematianku sendiri. Kontrak yang membuatku menyesal seumur hidup di kemudian hari. 

Karena sudah membunuh banyak manusia dengan kekuatan sihir, tiba tiba aku didatangi seorang Wanita misterius dengan pakaian serba Gelap bernama Kelabang Wilis yang mengaku sebagai jelmaan Batari Kali.

Aku sudah berkali kali merapalkan sihir fusi nuklir tapi seakan semua itu tak berdampak sama sekali terhadap wanita misterius bertaring di didepanku ,wanita itu tak merapalkan sihir apapun melainkan hanya memainkan gada tapi aku tak bisa menggoreskan luka sedikitpun di tubuhnya, aku  langsung lari tunggang langgang karena menyadari jika yang dia hadapi bukan wanita biasa.

Aku berpikir Batari Kali berniat menagih nyawaku karena melanggar sumpahnya untuk tidak membunuh,padahal sumpah itulah yang membuat ku semakin kuat dengan kekuatan sihir yang dia berikan.

Aku yang  terlibat Kontrak untuk tidak membunuh siapapun di sisa hidupku karena  merasakan jika kehilangan nyawa manusia sangat berharga malah membunuh banyak orang yang menghalangi jalanku.

Selain menghukumku karena melanggar sumpahku untuk tidak membunuh,Batari Kali berusaha membuktikan jika penyihir legendaris sepertku juga memiliki rasa takut pada kematian terutama setelah melihat Elara mengenaskan di depan mataku.

Aku memohon pada Dewi Kali agar menghilangkan mimpi burukku karena telah membunuh seorang manusia. Membunuh manusia tetaplah beban bagiku meski setelah puluhan tahun

Aku selalu bermimpi buruk seakan trauma  yang berusaha aku lupakan kembali lagi, aku  menyesal karena terlalu sembrono dan kalap balas dendam atas kematian Elara.

Namun, sepertinya semua sudah terlambat apapun yang bernyawa dikutuk dengan kematian,Kematian mengincar siapapun tua muda maupun laki-laki atau perempuan dan tak bisa diduga dan tak bisa dihindari termasuk  penyihir sakti legendaris sepertiku, seorang anak muda yang masa depannya cerah dan masih panjang bisa saja dibuat mati tanpa permisi, sosok mengerikan yang datang tanpa diduga duga tanpa bisa dilawan.

Batari Kali adalah malaikat maut yang hanya menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa, aku  sebagai penyihir muda yang baru mempelajari kebijaksanaan dengan sesumbar bersumpah tak akan mati mengenaskan seperti Elara maupun kedua orangtuaku,  seakan akan aku bisa terhindarkan dari kematian, karena itu Batari Kali mengincarku. Sesakti apapun kalau masih bernyawa penyihir tak akan bisa melarikan diri dari Dewi kematian,tapi tujuan Batari Kali mendatangiku  adalah membuktikan jika perkataanku salah,meski Penyihir  tetap takut pada kematian agar aku tidak sombong dan menyia nyiakan hidupku. Batari Kali juga berkali kali menggunakan ilusi untuk menunjukan kembali adegan dimana Elara dan kedua orangtuaku tewas mengenaskan ditangan Ras Reptilians.

Aku menatapnya dengan ragu, matanya penuh kebingungan. "Apa maksudmu?" tanyanya pelan.e

Aku menghela napas panjang, suaranya terdengar tenang namun penuh makna. "Tesla, sebenarnya aku menampakkan diriku bukan untuk menghukummu karena kecerobohanmu, bukan juga untuk membuatmu takut pada kematian. Hidup manusia memang sementara, tapi itu bukan alasan untuk pasrah begitu saja. Justru karena kehidupan itu terbatas, seharusnya manusia berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup yang berharga ini."

Tesla mematung, sejenak mencoba mencerna kata-kata itu. Batari kali melanjutkan, suaranya kini lebih lembut. "Aku ada di setiap wanita, termasuk sahabatmu Elara karena setiap wanita memiliki kekuatan yang tidak dimiliki pria. Kekuatan itu jauh lebih dalam dari yang kamu bayangkan."

Tesla semakin bingung, "Kekuatan apa?"

Batari kali tersenyum samar, seolah tahu kebingungannya. "Apakah dewa itu ada?apakah alam semesta itu ada?Sesungguhnya alam semesta itu kosong dan tiada tapi adanya  kekosongan dan ketiadaan itulah yang membuat alam semesta menjadi ada, Bagaimana mungkin kekosongan melahirkan amarah kesedihan dan dendam? saya tak menyangkal keberadaan para dewa tapi yang bisa membebaskanmu dari penderitaan dan siklus  adalah dirimu sendiri bukan orang lain, kamu harus fokus pada dirimu sendiri karena kau tak bisa bergantung pada para dewa yang tak memiliki kekuatan untuk campur tangan dalam takdir dan karma mu sendirian."

"Yamaloka, siksaan abadi, itu bukan milik para dewa atau makhluk terbatas seperti mereka. Itu adalah kehendak alam semesta. Itu hanya ada untuk menakuti manusia, agar manusia bisa menjalani hidup sebaik-baiknya."

Aku menunduk, merasa ada sesuatu yang begitu dalam dalam kata-kata itu, meski aku tak terlalu memahaminya. Sejenak, aku terdiam, mencoba memahami.

XXX

Sekalipun aku tetap menderita setelah terlahir kembali, cahaya Elara akan selalu menghiasi jiwa abadiku. Hari esok akan berlalu perlahan lahan, sekalipun kita mengejarnya semuanya akan pudar menjadi masa lalu. Meskipun begitu, selama berabad abad bunga yang indah akan mekar dan menemanimu.

Dalam perjalanan epik ini, aku  harus menghadapi tantangan yang mematikan, mulai dari serangan pasukan alien yang tak terhitung jumlahnya hingga jebakan dan intrik dari agen Ras Reptilian yang menyamar di antara penduduk Azaroth saat aku dan rombonganku melarikan diri dari Azaroth. Aku mengejar petunjuk dari artefak kuno dan buku-buku legenda tersembunyi untuk menemukan cara mengembalikan Elara yang berubah menjadi batu permata ke bentuk semula.

Kerajaan Azaroth of Dawn, negeri kelahiranku di kehidupan kedua hanyalah negara kecil dibandingkan negara negara terkuat di Bumi Midgardcapadawipa. Pola yang dilakukan bangsa Reptilians selalu sama, saat mereka akan menguasai dunia baru atau planet baru mereka akan melakukan infiltrasi dan menguasai negara yang paling lemah dulu lalu mereka akan mengumpul informasi untuk menaklukkan negara yang lebih kuat satu persatu.

Kerajaan Azaroth adalah negeri yang sangat kecil dan terpencil bagian luarnya dipenuhi hutan belantara yang sangat mematikan, selama seratus tahun hampir tak ada orang yang keluar dari kerajaan atau sebaliknya orang asing masuk kesini, selain bangsawan jika kebutuhannya mendesak untuk hubungan diplomatik.

Bisa dibilang meskipun Azaroth adalah Kerajaan manusia tapi mereka berada di wilayah dunia para Elf yang disebut Elfheim atau Alfhaim. Elf di Alfhaim adalah ras yang sangat misterius dan memiliki kekuatan sihir. Mereka tidak pernah jelas memihak kepada siapa, terkadang netral, terkadang membantu para dewa, membantu manusia, tapi terkadang juga bisa jadi sangat jahat dan mengancam. Elf ini adalah salah satu ras yang paling sering disebut dalam mitologi Germanic dan Anglo Saxon. 

Keadaan terasing ini diperparah saat Ras Reptilians menaklukkan Azaroth dengan melakukan infiltrasi dan menyamar menjadi bangsawan, mereka menutup kontak Azaroth dengan dunia luar, kondisi Azaroth mungkin mirip dengan Korea Utara di bumi sejak Ras Reptilians berkuasa.

Negara-negara di Bumi Midgardcapawipa adalah imperium kolonial yang haus kekuasaan. Peradaban di Bumi Fajar atau Midgardcadawipa didominasi oleh sejumlah faksi tertentu, beberapa di antaranya melawan yang lain.  Aku rasa akan sulit bagiku sebagai pengkhotbah untuk menyatukan mereka agar bisa mengusir Ras Reptilians dan Heavents Gate dari dunia ini. Dulunya aku bahkan tak mampu menyakinkan orang orang Azaroth jika Ras Reptilians adalah ancaman yang nyata.

Peradaban Bumi Fajar sangat identik dengan bumi yang kutinggali di kehidupan sebelumnya, banyak mitologi yang ada di bumi juga ada di dunia ini, namun sepertinya Bumi Fajar memiliki sejarah yang berbeda dengan bumi di kehidupanku sebelumnya.

Bahkan Bumi fajar memiliki peta yang identik dengan duniaku di kehidupan sebelumnya. Sepertinya kerajaan Azaroth adalah kepulauan Hawaii di duniaku sebelumnya

Kerajaan Azaroth of Dawn adalah negeri yang makmur dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana sebelum kedatangan Ras Reptilians, tapi suasana damai itu berbeda dengan Imperium kolonial Republik Frankania. negeri dimana kami mengungsi dari Ras Reptilians yang telah menguasai Kerajaan Azaroth.

Bumi Fajar yang dikuasai oleh negara super bernama Republik Frankania dan sekutu-sekutunya dimulai dengan Letusan Gunung Tartarus, puluhan ribu tahun sebelum Masehi hingga Zaman Pertengahan Akhir dan mulai berkembang di Era Peradaban Sunda kuno yang memiliki kekuatan spiritual tinggi ditandai dengan adannya situs gunung Padang Piramida tertua di Era Megalitikum dan menyebarkan kekuatan sihir ke seluruh dunia.

Elfen lies Frankania adalah negeri yang dipenuhi oleh nyanyian peri.

Coba lihat ke Langit Republik Frankania! Ada banyak objek terbang! Mungkinkah itu burung? Bukan! itu bahkan bukan pesawat. Langitnya penuh dengan manusia terbang, tiupan anginnya juga sangat kencang karena banyak orang yang dapat berlari secepat suara. Dunia ini penuh dengan manusia setengah dewa  yang jauh lebih kuat daripada penyihir di Azaroth, sebaiknya jaga jarak karena hampir ada kericuhan di semua tempat.

Aku awalnya tak percaya dengan keberadaan dunia fantasi yang penuh keajaiban. Di Midgardcapadawipa seorang pejuang sejati akan selalu berhadapan dengan monster menakutkan, mahluk mahluk eksotis dan dewa Dewi kegelapan Perusak.

Pintu Raksasa yang terletak di Istana negara Republik Frankania menampilkan beberapa simbol yang mewakili mitologi utama, yang merupakan rumah bagi dewa-dewi dengan peradaban paling berpengaruh di dunia. Pintu tersebut berbentuk jarum kompas yang menunjukkan arah pada 5 simbol penjuru mata angin. 

Lingkaran hitam-putih Yin dan Yang, melambangkan Mitologi Tiongkok. Piramida, mewakili Mitologi Mesir. Gambar Pohon Emas, menggambarkan Yggdrasil dalam mitologi Nordik.
Gambar Petir Zeus, sebagai simbol Mitologi Yunani-Simbol Gunungan Wayang Kulit, mewakili Dewa-Dewi Epik Nusantaradwipa.

Midgardcapadawipa adalah dunia di mana ras manusia, iblis, dan Dewa-Dewi hidup berdampingan dengan makhluk ras lain dari berbagai Mitologi. Di belahan dunia ini tersimpan harta karun dan bahaya yang besar.

Midgardcapadawipa atau Bumi Fajar adalah Dunia Fantasi rumah bagi mahluk mitos Seperti Centaur,Chimera, Griffin,Dragon Werewolf,  Vampir, Orc, Goblin ,Peri Murni, Peri Cahaya, Peri Bulan, Elf Kegelapan Serta Peri hitam dan iblis setengah Dewa. Dunia ini dikuasai oleh empat negara besar yang melambangkan empat elemen Dewa:

Dinasti Liong: Negeri Dewa Air.  Republik Frankania: Negeri Dewa Angin. Kadipaten Agung Azazelian: Argentine Reich, Negeri Dewa Iblis Api. Kekaisaran Slavania: Negeri Dewa Salju dan Pasir.

Republik Elfen Lies Frankania mencakup Benua Amerika dan kepulauan Britania kecuali Brazil dan Argentina yang merupakan milik Kadipaten Azazelian. Pasukan Frankania memiliki kekuatan dari berbagai Mitologi di seluruh dunia. Mitologi Nordik,Mesir,Yunani dan Bharata. Kadipaten Agung Azazelian mencakup Brazil Argentina dan sekitarnya memiliki pasukan Iblis.

Dinasti Liong di Tiongkok   memiliki Wilayah yang mencakup Kazakhstan hingga Kepulauan Nusantara dan dipimpin oleh para Keturunan Dewa Kaisar Langit.

Kekaisaran Slavania Mencakup Seluruh Eropa,Siberia,Afrika kecuali Kepulauan Britania.

Banyak pula Pantheon Dewa-Dewi dan Iblis dari berbagai Mitologi yang menjelma menjadi nyata dan hidup berdampingan dengan bangsa manusia, dan banyak ras lainnya. Itu juga, rumah bagi banyak dongeng epik, pertempuran, dan peristiwa yang terjadi di sini di masa lalu seperti Bhratayuda dan Gilgamesh. 

Republik Elfen Lies Roma Frankania yang menguasai Kepulauan Brittania dan Benua Amerika didirikan oleh saudara kembar. Romulus dan saudara kembarnya Remus, pendiri kota Roma, yang keduanya merupakan keturunan langsung dari Aeneas, tokoh pahlawan dalam perang Troya.

Mereka dipelihara oleh seekor serigala betina hingga mereka menjadi remaja.Remus dan Romulus adalah anak dari seorang Perawan Vesta Rhea Silvia (anak dari Numitor, raja Alba Longa) dengan dewa Mars. Ketika menginjak usia dewasa, mereka mengetahui asal usul kelahirannya, dan membunuh Amulius, adik Numitor. 

Alih-alih menunggu hingga waktunya menggantikan Numitor sebagai raja Alba Longa, Remus dan Romulus memutuskan untuk membangun sebuah kota baru. Remus menginginkan untuk membangun kota di Bukit Aventinus, sedangkan Romulus menginginkan Bukit Palatium yang menjadi cikal bakal Republik Frankania yang berdiri sejak 5 Juli 1776 dalam kalender Yggdrasil. Karena berbeda pendapat, Remus dan Romulus bertarung, tersingkirlah Remus.

Presiden Patricius Republik Frankania adalah Carolius Zeus Hohenzolern. Bangsawan Republik Patricius di Republik Frankania yang oligarki ini mayoritas dikuasai oleh tiga Dinasti Eropa yaitu Hasburg, Hohenzolern dan Bourbon yang memiliki hak untuk memilih presiden yang tak dimiliki rakyat kelas rendah.

Midgard Marcapada alam manusia dimana Republik Frankania menguasai dan menjajah alam para dewa dengan memaksa menurunkan manusia setengah dewa.

Selama ribuan tahun Republik Frankania di Midgardcapadawipa mengadakan pertemuan para penghuni tiga alam yang berbeda untuk menjadi perkawilan dalam menentukan kebijakan republik: Alam Manusia, yang sebagian besar dihuni oleh manusia dan identik dengan dunia yang kita kenal, merupakan alam yang paling lemah. Alam tersebut diikuti oleh Alam Pertapa, dan kemudian Alam Surgawi pada tingkat tertinggi. Dunia Bawah, juga dikenal sebagai Alam Iblis, Alam Pertapa, Dunia Tao, atau Dunia Lain, dihuni oleh berbagai makhluk mitos, roh, dan monster, secara kolektif dikenal sebagai iblis, seperti Naga, Vampir, Minotaur, dan Feniks.

Alam Surgawi, sebagai alam terakhir dan yang paling kuat, adalah rumah bagi banyak dewa kuat dari berbagai mitologi dan legenda, seperti Kaisar Giok, Malaikat Seraph Mikaela, dan Herkules. Pada suatu waktu, manusia, iblis, dan dewa hidup bersama di Bumi, melindungi diri mereka dari iblis yang ingin memerintah mereka. Namun, tak lama setelah kekalahan iblis, para dewa memisahkan manusia, iblis, dan dewa untuk hidup terpisah dengan menciptakan tiga Alam yang berbeda.

Dulu, ketiga dunia ini selalu hidup damai dan berdampingan. Kaum manusia  sangat memuja para dewa, dan sebagai gantinya, para dewa sering membantu manusia. Manusia pun sangat dekat dengan dewa, bahkan begitu dekat sehingga banyak manusia setengah dewa lahir. Namun, hal ini membuat para iblis, penghuni dunia bawah, iri dan merasa dikucilkan. Para raksasa menghasut manusia untuk menghancurkan Menara Goliath dan menyerang dunia para dewa. Akibatnya, para iblis pun dipukul mundur ke dunia mereka sendiri. Gerbang pintu pun dikunci, dan dunia bawah disegel agar mereka tidak bisa keluar ke dunia manusia, juga tidak bisa kembali ke dunia manusia.

Menara Babel Goliath yang ada di negeri Filistin terhubung ke pohon Yggdrasil di atasnya, tempat berada alam para Dewa. Itu adalah simbol kesombongan dan keserakahan umat manusia di bumi, terutama bangsa Frankania, di mana manusia, iri dengan kekuatan dan keindahan para dewa, berhenti berdoa. Hal ini membuat para dewa yang bergantung pada doa manusia melemah, meskipun manusia yang serakah sudah mendapatkan berkat dari dewa melalui doa mereka.

Titan Prometheus mencuri api dari Olympus dan memberikannya kepada manusia, serta membantu mereka dalam pemberontakan terhadap para dewa yang sering mempermainkan takdir manusia. Pemberontakan ini berlangsung di Menara Babel Goliath yang terhubung dengan Garudayana Vermilion dan Pohon Yggdrasil, tempat di mana alam para dewa berada. Manusia merasa berhak untuk menguasai diri mereka sendiri tanpa campur tangan para dewa yang sewenang-wenang karena kekuasaan mereka.

Sebagai akibat dari pemberontakan ini, Zeus, Amun Ra, Heimdall, Batara Guru Shiwa, dan dewa-dewi tertinggi lainnya menghukum Prometheus. Zeus merantai Prometheus di sebuah tebing di pegunungan Kaukasus, dan setiap hari, seekor elang datang untuk memakan hati Prometheus. Pada malam hari, hati Prometheus akan pulih, dan keesokan harinya, elang tersebut kembali untuk memakan hatinya. Begitulah penderitaan Prometheus berlangsung tanpa henti.

Suatu hari, ketika Io yang sedang berwujud sapi melewati tempat Prometheus dihukum, Prometheus memberitahunya bahwa suatu hari keturunan Io akan menjadi pahlawan terbesar. Ramalan tersebut terbukti benar ketika Herakles lahir.

Dalam perjalanan menyelesaikan tugas kesebelasnya, Herakles tiba di tempat Prometheus. Herakles kemudian menembak mati Elang Kaukasus dengan panahnya dan membebaskan Prometheus. Elang Kaukasus adalah seekor burung elang yang merupakan anak dari Tifon dan Ekhidna.

Manusia membangun menara Goliath yang tingginya sampai ke langit, mencapai alam para dewa di ujung pohon Yggdrasil. Hal ini memungkinkan manusia untuk memberontak, mengalahkan, dan menjajah para dewa yang melemah karena tak mendapatkan doa manusia dengan memperbudak mereka untuk bersekutu dengan manusia dan menyerahkan kekuatannya pada manusia. Bahkan, mereka mengikat para dewa dengan perkawinan agar terlahir manusia setengah dewa. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa dewa sewenang-wenang dalam menentukan takdir manusia.

Kerajaan dan negara manusia, termasuk Republik Frankania, mengikat pernikahan dengan para dewa, yang menghasilkan masyarakat berkekuatan manusia super. Para bangsawan republik atau Patricius yang memiliki darah keturunan dewa memiliki status sosial lebih tinggi daripada rakyat jelata atau Pleb. Mereka menjadi pahlawan yang kuat dengan rasa nasionalisme yang kuat. Meskipun mereka menjaga perdamaian, konflik muncul karena mereka menindas manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan dan tidak dapat masuk ke Akademi Asosiasi Pahlawan.

Republik Oligarki ini terpecah menjadi tiga wilayah utama: Noble Realms, tempat keluarga bangsawan Republik Patricius dan keturunan dewa utama hidup dalam kemewahan; Common Realms, tempat manusia biasa dengan kekuatan titisan dewa minor menjalani kehidupan mereka; dan Forsaken Realms, wilayah rakyat jelata yang disebut Plebs, yang hanya diperbolehkan menggunakan kekuatan dewata untuk keperluan sehari-hari mereka.

Di Forsaken Realms, penduduk tertekan oleh stigma yang diturunkan sejak kecil, diperlakukan seperti keset oleh mereka yang berada di wilayah atas. Diskriminasi ini telah mengakar dalam masyarakat, menanamkan rasa rendah diri pada mereka yang kekuatan dewata dianggap rendah.

Frankania juga bangsa yang merasa dirinya paling superior, mereka pasti juga memandang para penyihir dari kerajaan Azaroth lebih rendah daripada bangsa mereka. Apalagi aku meminta Pangeran Peter dan Putri Wendy menyembunyikan marga Azaroth agar tak diburu oleh Ras Reptilians. Tak ada yang tahu jika mereka adalah pangeran dan putri Raja Azaroth, mereka berdua pasti akan dianggap sebagai warga kelas dua oleh orang orang Frankania

Karena posisi keilahian mereka yang absolut dan sulit ditentang siapapun, kaum pahlawan serta Ksatria korup Frankania sangat arogan, mereka merendahkan dan meremehkan rakyat biasa, nyawa rakyat biasa yang tak memiliki kekuatan sihir manusia super tak dianggap berharga jika dibandingkan kekayaan dan popularitas pribadi.

Di masa depan, para Revolusioner Azazelian akan menghancurkan patung The Ubbermansch Liberty ksatria Dewata pertama yang dimiliki Republik Frankania yang memulai era superhero dan sisi gelapnya.

Banyak pahlawan di era Kaliyuga atau kegelapan di Republik Frankania ini yang tak peduli pada keselamatan nyawa rakyat biasa saat beraksi sebagai ksatria akademi asosiasi pahlawan Republik Frankania, nyawa rakyat kecil dianggap tak berharga dan kayak dikorbankan demi menyelesaikan misi dan mendapatkan kekayaan, kehormatan, dan popularitas hingga dengan leluasa menggunakan kekuatan mereka untuk merampas harta dan hak asasi orang-orang miskin.

Alih alih sebagai simbol perdamaian yang melindungi nyawa manusia, para pahlawan dan ksatria dijadikan alat politik oleh negara oligarki Republik Frankania sebagai senjata untuk menjajah bangsa lain dan merenggut nyawa banyak manusia

Banyak ksatria korup Frankania yang membuat aksi setingan yang membahayakan nyawa rakyat kecil yang nyawanya tak dianggap berharga demi menaikan popularitas di mata pemerintah dan pengusahaan kaya.

Hanya kaum bangsawan atau Patricius yang memiliki hak untuk menjadi Presiden Patricius Frankania, hanya mereka pula yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, rakyat biasa, apalagi mahluk kegelapan dan manusia tanpa kekuatan Dewata atau disebut boonles  tak akan mendapatkan hak pilih meski tak berbuat kriminal

Dengan Heavents Gate suatu saat nanti aku yakin bangsa Reptilians juga akan menaklukkan seluruh alam Surgawi yang dihuni para Dewata yang sebelumnya ditaklukkan oleh manusia di dunia ini. Para dewa di dunia ini tak mengetahui kalau alam Dewata yang terhubung dengan Bumi Midgardcapawipa hanya seujung kuku jika dibandingkan alam semesta yang sebenarnya. Menurut hipotesisku Heavents Gate juga bisa dipakai sebagai bifrost atau kunci pohon Yggdrassil.

Apalagi Alam Surgawi, Alam manusia dan Alam Pertapa di Bumi Midgardcapawipa masih berada di satu dunia hanya berbeda tingkatan, bukan dunia yang berbeda seperti bumi di kehidupanku sebelumnya

XXX

Dunia yang dihuni oleh para Viking adalah sebuah pulau yang disebut Benua Eropa Utara, yang mereka sebut sebagai Midgard. Benua ini selalu terancam bahaya dari luar pulau. Benua Amerika, yang berada di luar Eropa, berada di bawah kekuasaan raksasa es yang disebut Jotun mereka menindas Penduduk asli Amerika termasuk dewa Dewi Bangsa Aztek. Jotun terletak di luar Eropa dan dikenal sebagai kerajaan Utgard, yang dipimpin oleh Thrym, Raja Raksasa Es atau Jotunheim. Jotunheim adalah tempat tinggal raksasa-raksasa curang yang melakukan segala tipu daya untuk menaklukkan dunia. Wilayah ini saat ini berada di Benua Amerika, yang kini menjadi bagian dari wilayah kekuasaan terbesar dan utama Republik Frankania. Republik Frankania adalah negara berbahasa Germanik yang didirikan di bekas wilayah kerajaan para Jotun atau raksasa es yang dikalahkan oleh sang dewa petir. Para pendiri Imperium Republik Frankania adalah keturunan Pangeran Aneas dari Troya, yang setelah kerajaan mereka dikalahkan oleh orang Yunani, melarikan diri dari Anatolia ke Kota Romulus dan mendirikan bangsa Frankania. Bangsa ini berbicara bahasa Latin dan Germanik dan kemudian menjajah orang Yunani, mengganti nama dewa Yunani seperti Hermes menjadi Mercury, dan melakukan perubahan lainnya. Salah satu cara yang dilakukan oleh Jotun untuk menghancurkan umat manusia dan para dewa sambil menanti Ragnarok, kiamat para dewa, adalah dengan menculik Dewi Freyja, Dewi Kesuburan Nordik. Jika mereka berhasil, tidak ada lagi makanan di ladang, dan tidak ada wanita manusia maupun Dewi yang dapat melahirkan anak, yang dapat menyebabkan kepunahan massal. Namun, para dewa berhasil mencegah rencana jahat ini.

Meski negara negara di bumi fajar tertinggal sekitar 200 tahun dari bumi di kehidupanku sebelumnya. Republik Frankanka mendirikan Negara Bumi Serikat, sebuah organisasi pemerintahan besar yang memiliki para Pahlawan dengan kekuatan dewa dari berbagai pantheon peradaban manusia.

Midgard, Marcapada alam manusia, di mana Republik Frankania menguasai dan menjajah alam para dewa dengan memaksa menurunkan manusia setengah dewa.

Republik Frankania mengumpulkan berbagai pahlawan dewa fana dari berbagai Era Epik Mitologi dan para dewa dari berbagai Pantheon seperti Olympia, Bharata atau Nusataradwipa dan Norse.  

Republik Frankania melarang para pahlawannya menggunakan topeng, untuk mempertanggungjawabkan peran mereka pada negara.

Mereka memainkan peran penting sebagai cikal bakal berbagai konflik yang terjadi di dunia ini. Seluruh negara bersatu di bawah satu organisasi; kekuasaan Unifikasi Dunia memiliki kekuasaan yang sangat luas sebagai bentuk dari negara-negara dunia yang bersatu. Seluruh dunia, termasuk Republik Frankania, menjadi bagian dari Negara Bumi Serikat.

Frankania adalah republik sekaligus negara bagian yang menjadi pusat pemerintahan Negara Bumi Serikat. Seluruh dunia tunduk pada konstitusi yang dianut Negara Bumi Serikat, dan seluruh makhluk tunduk pada hukum Negara Bumi Serikat.

Meskipun mungkin 90 persen negara di dunia bergabung dengan Negara Bumi Serikat dan sisanya tidak bergabung serta memiliki konstitusinya masing-masing, yang kuat akan menginjak yang lemah karena posisi Negara Bumi Serikat yang dikendalikan Frankania. Kebijakan negara yang tak tergabung mau tak mau akan terpengaruh oleh hukum yang berlaku di Negara Bumi Serikat.

Sekuat apapun negara independen, mereka pasti akan kalah suara karena seolah-olah Negara Bumi Serikat memiliki posisi politik terpenting di dunia. Negara-negara yang tak tergabung dengan Bumi Serikat pasti akan terkena imbasnya.

Alasan mereka menciptakan dan bersatu menjadi Negara Bumi Serikat adalah karena mereka menyadari bumi sedang tidak baik-baik saja. Kerusakan alam di mana-mana dan sumber daya alam menipis diikuti meningkatnya populasi manusia.

Negara Bumi Serikat mirip dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, namun dengan sistem kekuasaan yang berbeda. Negara Bumi Serikat adalah sebuah negara adidaya yang membawahi hampir seluruh negara di dunia di bawah satu bendera, sedangkan PBB hanya organisasi internasional. Negara Bumi Serikat menggabungkan setiap ideologi dan pemerintahan dari setiap negara yang ada untuk bersatu.

Untuk mencegah kepunahan manusia karena kerusakan alam, negara-negara di dunia menyatukan kekuatan dewa mereka dan bersatu di bawah Negara Bumi Serikat. Mereka mulai menyatukan pemikiran mereka agar selaras, sehingga manusia hidup di bawah tatanan dunia yang satu, yaitu Bumi Serikat. Dengan begitu, Negara Bumi Serikat memilih kekuasaan politik untuk mengatur keseimbangan alam di dunia, mempersatukan manusia di bawah satu kesadaran yang sama untuk melestarikan alam.

Setelah perang besar, batas antar negara sudah tak ada lagi. Kerusakan alam yang ada di bumi dapat dikendalikan dengan kebijakan terpusat yang dikendalikan Negara Bumi Serikat. Mereka bertekad membawa perubahan besar untuk menciptakan keseimbangan alam dan perdamaian dengan menciptakan Akademi Asosiasi Pahlawan.

Apakah tujuan Republik Elfen Lies Frankania mendirikan Negara Bumi Serikat memang untuk kepentingan manusia, menciptakan pahlawan super dan inovasi baru untuk melindungi manusia dari kerusakan alam dan peperangan? Kenyataannya, Negara Bumi Serikat bukan lagi dibentuk untuk menciptakan bumi yang selaras dengan alam, melainkan membuat pemerintahan baru yang lebih luas dengan kekuatan dewa mereka dan menciptakan sistem kelas sosial yang diskriminatif pada manusia minoritas yang tak memiliki kekuatan super.

Bumi Serikat dibentuk atas dasar politik dan kekuasaan yang paling dicari manusia untuk mengontrol orang lain. Lagipula, untuk membantah alasan moral dibentuknya negara ini, tidak semua negara di bumi memiliki tingkat kerusakan alam yang sama, jadi pendirian pemerintahan tunggal bukanlah satu-satunya solusi untuk menyelesaikan permasalahan berbeda dan kompleks yang ada di setiap negara tersebut. Bumi Serikat adalah bentuk paksaan negara-negara, seperti Republik Frankania yang memiliki kekuatan dewa lebih besar terhadap negara kecil yang lebih lemah. Lahirnya Negara Bumi Serikat hanyalah taktik penguasa politik di dunia untuk menguasai dunia. Jika dunia bersatu di bawah kekuasaan mereka, tak ada yang bisa mengalahkan mereka. 

Jadi, beberapa negara yang tak ada hubungannya dengan perang maupun kerusakan alam di bumi seolah-olah dipaksa bergabung secara intimidatif dan terselubung di bawah kekuasaan negara adidaya yang berkoalisi untuk membentuk negara super. Menghapuskan kerusakan alam di bumi dan membentuk pahlawan super untuk mencegah perang hanya menjadi alasan untuk menancapkan kekuasaan tokoh politik pada seluruh negara di dunia. Bahkan tak jarang pahlawan super dijadikan alat kediktatoran penguasa untuk menekan kelompok dan negara minoritas alih-alih mencegah peperangan.

Negara bagian di  Negara Bumi Serikat memiliki penguasa sekelas perdana menteri yang sudah berkuasa sebelum berdirinya satu pemerintahan global negara tunggal ini. Negara ini memiliki jabatan sebagai raja, presiden, hingga gubernur jenderal. Sedangkan jabatan sebagai puncak kepemimpinan tertinggi adalah Presiden Patricius Elfen Lies Frankania.

XXX 

Setelah mendapat kekuatan Reptilians aku berhasil memperoleh kekuatan Telepati mereka dan menemukan informasi menarik tentang pemimpin mereka. Lord Destrobrutus Elogabalus adalah dewa yang memimpin bangsa Reptilians, dia bukan dewa dari mitologi manapun melainkan dia adalah sebuah entitas kosmologi yang sudah ada sebelum asal muasal dari segala sesuatu di alam semesta bahkan para dewa atau Elder of the Universe, dia kegelapan murni yang lebih tua dari Brahman sang zat pencipta yang dipuja bangsa Nusantaradwipa atau bahkan chaos yang merupakan kekacauan dan ledakan kosmos di mitologi Yunani, dia tak memiliki wujud fisik jadi sulit dibunuh. Destrobrutus  memiliki banyak pengawal yang disebut Gnomous, semacam kurcaci taman mekanik yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan waktu dan mereka berusaha menertibkan orang orang yang melanggar aturan penjelajah waktu dan merusak semua timeline. 

Chaos sendiri adalah entitas tak berwujud dan tanpa kepribadian, tidak memiliki nafas atau jiwa seperti manusia dan dewa. Ia hanyalah benda mati yang mewakili kekacauan dan kekosongan yang melahirkan segala sesuatu di alam semesta, termasuk para dewa.

Mereka juga yang bertanggung jawab terhadap Inkranasi para ksatria seperti Wisanggeni dan Dewa Erlang Shen.

Lord Destrobrutus Elogabalus hidup di alam kehampaan yang eksistensinya di luar akal dan Indrawi manusia, bahkan tak mampu dijangkau oleh alam surgawi. Bahkan Dewa Krishna yang dianggap sebagai perwujudan tuhan atau perpanjang takdir oleh pengikutnya sangat takut dengan Destrobrutus Elogabalus yang merupakan antitesis dari takdir itu sendiri yaitu kekacauan. Dia adalah monster yang tak peduli dengan alam semesta.

Menyebut nama Destrobrutus Elogabalus adalah hal tabu dikalangan dewa Dewi Mesir, Amun Ra bisa menghukum dewa lainnya, bahkan jika mereka hanya menyebut namanya karena dipercaya bisa membawa malapetaka.

Ada salah satu dewa bumi yang mencoba melihat kedalam alam kehampaan dan mencoba melihat wujud asli Destrobrutus Elogabalus, konon dewa itu kehilangan kewarasannya.

Di alam semesta, awalnya alam semesta kosong tanpa apa pun. hingga muncul empat konsep primordial akibat ledakan kekacauan, yaitu Dewi Gaea (Bumi), Tartarus (Neraka), Erebus (Kegelapan), dan Eros (Cinta). 

Selain Gaia, terdapat juga Tartarus, sebuah gua gelap yang terletak di bawah bumi, yang dalam mitologi Yunani diibaratkan sebagai neraka. Ada pula Niks, yang melambangkan malam, Erebus yang merupakan kegelapan di angkasa, dan Eros yang menggambarkan hawa nafsu.

Dengan hadirnya Eros, Gaia melahirkan Uranus, dewa langit, dan Pontos, dewa laut. Uranus kemudian menjadi suami Gaia.

Dari hubungan mereka, lahirlah para Titan generasi pertama, yang terdiri dari enam Titan pria yaitu Koios, Krios, Kronos, Hiperion, Iapetos, dan Okeanos, serta enam Titan wanita yaitu Mnemosine, Foibe, Rhea, Theia, Themis, dan Tethis.

Lord Destrobrutus Elogabalus merupakan perwujudan Chaos, yang merupakan entitas Elder of Universe pertama, asal mula segala sesuatu yang ada. Dari kekosongan ini lahirlah Erebus dan Gaia. Meski dipuja sebagai dewa oleh Bangsa Reprilians,  Chaos bukanlah dewa atau makhluk; ia adalah entitas primordial yang tidak memiliki wujud dan kehendak. Dalam pengertian ini, Chaos tidak pernah "melakukan" apa pun, melainkan ada sebagai potensi.

Kekacauan memiliki sifat yang kekal, tidak berwujud, imanen, tak terbatas, dan menguasai segala bentuk, ruang, serta waktu. Dalam mitologi Yunani, Chaos sering dianggap sebagai hal pertama yang ada, sebelum dewa-dewi dan dunia. Sementara dewa seperti Kronos dan Gaia memiliki kepribadian, Chaos tidak aktif seperti makhluk hidup.

Chaos, dalam bahasa Yunani, adalah kata benda netral yang merujuk pada tempat atau objek, bukan makhluk. Ia melahirkan Tartarus, Gaia, dan Eros, menciptakan mitos primordial yang berkaitan dengan asal usul dunia. Destrobrutus dan Xaspian adalah sisi berlawanan di setiap alam semesta, mewakili kebaikan dan kejahatan.

Chaos diibaratkan sebagai kehampaan primitif sebelum penciptaan, tanpa struktur dan bentuk. Sementara Xaspian, sebagai antonim Destrobrutus, melahirkan dewa-dewa pelindung seperti Batara Wisnu, Rama, dan Krishna.

Meskipun bukan dewa dalam arti tradisional, Chaos tetap berperan penting dalam mitologi Yunani. Ia dianggap sebagai ibu segala penciptaan, melahirkan dewa-dewa dan segala sesuatu di alam semesta.

Beberapa mitos menggambarkan Chaos sebagai kekuatan feminin yang memiliki potensi untuk menciptakan kehidupan. Namun, ini hanyalah representasi simbolis, bukan penegasan gender.

Chaos/Khaos adalah protogenoi pertama dalam mitologi Yunani, muncul pada awal penciptaan. Bersama Gaea, Tartarus, dan Eros, ia lahir tanpa orang tua. Dari Chaos lahirlah Erebus dan Nyx, serta Aether dan Hemera dari persatuan Nyx dan Erebus. Gaea melahirkan Ouranos dan Ourea, serta Pontus, laut yang tidak melahirkan apa-apa.

Kata "khaos" berarti "celah" atau "jurang" antara langit dan bumi. Meski dianggap non-gender, karena dari Khaos lahir dewa-dewi lain, banyak yang menyebutnya sebagai dewi. Khaos adalah leluhur banyak entitas dan dianggap memiliki sifat takdir, serupa dengan Nyx dan Moirai.

Aku membutuhkan kunci bifrost untuk menciptakan alat yang bisa dijadikan tandingan Heavents Gate milik Ras  Reptilians dan mengalahkan Lord Destrobrutus Elogabalus.

Aku berdiri di depan gerbang Republik Frankania yang megah dikelilingi akar Pohon Yggdrasil, memisahkan dunia fana dan wilayah kekuasaan para dewa. Di Mitologi Yunani atau Mesir, dunia yang dikenal seperti Bumi dan alam semesta pada umumnya tetap seperti yang kita kenal. 

Berbeda dengan Mitologi Nordik, yang memperkenalkan konsep sembilan dunia berbeda. Dalam Mitologi Nordik, sembilan dunia ini dihubungkan oleh pohon Yggdrasil, yang dianggap sebagai pusat dari segala sesuatu (mirip dengan konsep alam semesta). 

Cabang-cabang dan akar Yggdrasil menghubungkan dunia-dunia seperti Asgard (tempat para dewa utama dan pejuang), Vanaheimr (tempat para dewa pelindung dan kesuburan), Alfheim (tempat para elf), Midgard (tempat manusia), Jotunheim (tempat para raksasa), Nidavellir (tempat para kurcaci), Svartalfheim (tempat para elf hitam), Muspell (dunia api tempat tinggal Surt yang akan menghancurkan Asgard dalam Ragnarok), dan Niflheim (dunia es tempat tinggal para frost giant).

Midgard atau  Middle Earth. Ini adalah dunia kita, manusia. Antara Midgard dan Asgard disambungkan dengan jembatan Bisfort. Midgard ini dikeliling oleh samudera luas yang didalamnya bersemayam Jormungandr, yaitu monster ular raksasa yang merupakan anak dari Loki dan raksasa Angrboa. Pada Ragnarok, Midgard ini hancur dan Jormungandr bangkit dan meracuni tanah dan lain dengan bisanya. Tapi tenang saja, nantinya Jormungandr akan  dikalahkan oleh Thor. 

Digambarkan terletak di tengah Yggdrasil, Midgard dikelilingi dunia air atau lautan yang tidak dapat dilalui. Lautan itu dihuni oleh Ular Laut raksasa Jörmungandr(Miðgarðsormr), yang ukurannya sangat besar sehingga seluruh tubuhnya mengelilingi dunia sepenuhnya dan dapat memegang ekornya sendiri.

Midgard terbentuk saat Dewa Odin dan saudaranya Vili dan Ve membunuh raksasa Ymir, menggelindingkan tubuhnya ke pusat kekosongan alam semesta dan mulai membentuk Midgard. Badan Ymir menjadi daratan, darahnya menjadi lautan, tulangnya menjadi gunung-gunung, giginya menjadi jurang, rambut-rambutnya menjadi pepohonan, dan otaknya (yang meledak di atas bumi) menjadi awan. Tengkorak Ymir dipegang oleh empat Dwarf, Nordri, Sudri, Austri, dan Vestri (empat titik mata angin) dan menjadi kubah langit. Matahari, Bulan, dan Bintang terbuat dari percikan-percikan yang tertangkap dalam tengkorak.

Asgard ini berada di level pertama. Asgard adalah dunia para Aesir, salah satu ras dewa gengnya Odin. Aesir ini adalah ras dewa yang perusak dan petarung. Tapi bukan berarti mereka lantas ras dewa yang jahat ya, karena namanya dalam memelihara kehidupan dan alam semesta kan memang harus ada peperangan dan perusakan untuk keseimbangan. Asik. Nah yang terkenal dari Asgard ini adalah, adanya aula yang sangat besar, Valhala, tempat Odin dan dewa-dewa lain berkumpul dan menjamu para Einherjar, yaitu orang-orang yang mati dalam peperangan yang dibawa oleh Valkrye (hantu yang memutuskan siapa yang mati dalam perang).

Vanaheimr; ada yang bilang jika Vanaheimr ini berada di level yang sama dengan Asgard. Tapi ada versi lain yang bilang kalo dunia para Vanir ini tepat ada di bawah Asgard. Vanir ini adalah ras dewa pelindung, kesuburan dan pemelihara alam. Konon antara Vanir dan Asgard selalu bertarung sampai akhirnya mereka akhirnya berdamai dan ada beberapa ras Vanir yang pindah ke Asgard dan sebaliknya. Setelah berdamai, mereka bersatu melawan Jotun, ras raksasa.

Jotun ini tak kalah seram dengan makhluk mitologi Yunani berukuran raksasa lainnya, geng.

Jotun merupakan raksasa yang tergolong dalam ras manusia perkasa dengan kekuatan luar biasa, bahkan mereka berani bertarung dan memusuhi para Dewa - meski ada juga yang menikah dengan Dewa.

Mereka tinggal di sebuah dunia bernama Jotunheimr yang berbatasan dengan Midgard.

Ada pula Jotun yang tidak tinggal di Jotunheimr, biasanya mereka tinggal di gua dan tempat yang gelap.

Ternyata, dewa Odin dan Thor juga merupakan keturunan dari Jotun loh, geng

Aku berhadapan dengan Dewa Baldur, penjaga pohon Yggdrasil dan gerbang Republik Frankanka, sebagai seorang imigran gelap jelas aku takut padanya. Cahaya berkilauan dari Bifrost mengalir seperti arus pelangi yang menari di udara malam, menciptakan suasana yang penuh keajaiban dan ketegangan. Langit di atasku tampak tak berbintang, hanya dihiasi oleh cahaya Bifrost yang bergetar lembut.

Baldur atau Balder adalah Dewa Cahaya dan Kemurnian bagi Dewa Para Viking. putra bungsu dari Odin dan Frigg ini melambangkan sinar matahari musim panas.

Dia digambarkan sebagai makhluk yang adil, bijaksana, dan memiliki ketampanan yang anggun dalam puisi, dia dituliskan seperti bunga – bunga bermekaran sama persis seperti tempat tinggalnya, Breidablik yang disebut sebagai tempat terindah di Asgard.

Baldur juga memiliki sebuah kapal terbesar yang pernah dibuat bernama Hringhorni , yang kemudian digunakan sebagai tempat pemakaman setelah kematian tragis sang dewa.

Tangan kiriku meraih gagang pedang yang sudah lama kukendong. Pedang itu bukan hanya senjata, melainkan simbol tekadku. Tekad untuk menyelamatkan Elara, teman elfku yang kini terperangkap dalam bentuk batu permata. Tanpa kunci Bifrost dari Dewa Baldur, impian untuk masuk ke Elfheim dan mengembalikan Elara hanyalah khayalan belaka.

Dewa Baldur, dalam wujudnya yang megah dan berwibawa, muncul di hadapanku. Cahaya keemasan mengelilinginya, menandakan kekuatan dan kekudusan yang dimilikinya. Ia menatapku dengan tatapan tajam, seolah-olah mampu menembus kedalaman hatiku dan membaca setiap niatku

"Jadi, kau datang juga," suara Baldur terdengar seperti gemuruh guruh yang menyejukkan. "Apa yang membuatmu berpikir kau layak meminta kunci Bifrost dariku?"

Aku tidak gentar. Menatap mata dewa itu, aku berkata dengan penuh keyakinan, "Elara, teman elfku, kini terjebak dalam bentuk batu permata. Hanya dengan kunci Bifrost aku bisa menuju Elfheim dan menyelamatkannya. Aku tak akan mundur sampai aku mendapatkan apa yang kuperlukan."

Baldur mengangkat satu alisnya, menyiratkan rasa ingin tahunya. "Ada banyak yang ingin kau capai, dan banyak yang bisa hilang dalam perjalanan ini. Apakah kau benar-benar siap menghadapi konsekuensi dari keputusanmu?"

Aku menarik napas panjang, menenangkan diri. "Aku telah siap menghadapi apa pun yang datang. Apa pun risikonya, aku tidak akan membiarkan Elara tetap terjebak di dunia yang tidak bisa dia jalani. Kunci Bifrost adalah satu-satunya harapan kami."

Baldur diam sejenak, menimbang jawabanku. Kemudian, ia mengulurkan tangannya dan mengeluarkan sebuah kunci kecil berkilau dari lipatan jubahnya. Kunci itu memancarkan cahaya pelangi yang sama dengan Bifrost. "Ambillah," kata Baldur dengan nada yang lebih lembut. "Tapi ingatlah, jalan yang kau pilih tidak akan mudah. Banyak bahaya menantimu di sana."

Aku menerima kunci itu dengan tangan bergetar, mengangguk dengan penuh rasa terima kasih, aku terkejut ternyata semudah itu mendapatkan kunci Bifrost dari Baldur. "Aku akan mengingat nasihatmu. Terima kasih, Dewa Baldur."

Dengan kunci Bifrost di tangan, aku siap untuk memulai perjalanan menuju Frankania dan mencari cara menuju Elfheim, bertekad untuk mengembalikan Elara dan menghadapi segala rintangan yang mungkin menghadang di sepanjang jalan.

Baldur dikenal sebagai dewa cahaya dan kemurnian. Ia dipuji sebagai dewa yang adil, bijak dan ramah, bahkan karena kesempurnaannya bunga yang ada di dekatnya dapat layu karena iri kepadanya. Kediaman dari Baldur juga merupakan yang paling indah di antara semuanya dengan bangunan yang berlapis emas dan perak.

Namun, Baldur bernasib sangat tragis di akhir hidupnya karena terbunuh oleh saudara kembarnya sendiri dikarenakan ulah dari Loki. Saudara kembarnya yang buta mendapat panah dari Loki, lalu saat bermain bersama Baldur, ia tidak sengaja melempar anak panah tersebut kearah jantung dari Baldur yang seketika membuatnya tewas. 

Baldur harus meninggal saat terkena anak panah menuju jantungnya oleh saudaranya kembarnya sendiri Hodr. Setelah Loki menukar anak panah milik Hodr dengan Anak panah yang terbuat dari pohon Mistletoe. satu – satunya benda yang bisa melukainya di Asgard maupun Midgard (dunia manusia) .

Cerita kematiannya di tangan saudara kembarnya yang buta, Hodr ini terjadi karena lelucon dan tipu daya jahat dari Loki yang saat itu sedang bosan. Bahkan karena lelucon jahat itu usaha para dewa untuk menghidupkan kembali Baldur dari Neraka pun gagal.

Dalam  Ragnarok, Odin meramalkan kematian dan kehancuran Asgard akan mengarah pada lahirnya dunia baru dan dua pasangan manusia yang akan memerintah Midgard. Meskipun Odin mengetahui bahwa Ragnarok akan datang, dia tidak mengetahui penyebabnya. Penyebabnya adalah kematian Baldur, dewa yang sangat dicintai di Asgard.

Baldur sering bermimpi tentang kematiannya, dan karena mimpi ini berulang, ia memberitahukan ayahnya, Odin. Odin kemudian pergi ke Hel dengan menunggang Sleipnir dan meminta seorang peramal untuk memprediksi nasib Baldur. Frigg, ibu Baldur, juga mengalami mimpi serupa dan, untuk melindungi anaknya, ia membuat semua benda dan makhluk di Nine Realms tidak bisa melukai Baldur, kecuali lumut mistletoe yang dianggapnya tidak berbahaya.

Suatu hari, para dewa Asgard bermain dengan melemparkan barang-barang ke arah Baldur. Karena semua benda telah disihir oleh Frigg, barang-barang tersebut tidak dapat melukai Baldur dan hanya memantul. Namun, Loki mengetahui bahwa mistletoe adalah satu-satunya yang dapat melukai Baldur. Ia membuat sebuah panah dari mistletoe dan meminta dewa buta, Hodr, untuk memanah Baldur. Panah itu mengenai jantung Baldur dan ia pun mati, membawa musim dingin panjang ke seluruh Nine Realms.

XXX

Aku, Pangeran Peter dan Putri Wendy mendapatkan gelar Boddhisitwa dari Batari Kali.

Boddhisitwa adalah gelar pencapaian mahluk hidup Setiap makhluk berkesempatan menjadi Boddhisitwa, ibaratnya umat adalah murid dan Boddhisitwa adalah guru, jadi dengan terus berlatih dan belajar maka murid bisa menjadi guru.

Boddhisitwa adalah gelar bagi Pelindung Dharma atau mahluk yang menjadi calon Buddha,baik dewa atau manusia yang akan terlepas dari penderitaan siklus reinkarnasi dan mendapatkan kebenaran dan pencerahan sejati untuk mendapatkan kesaktian tanpa batas,bahkan jauh sebelum sang Buddha sejati itu sendiri sudah banyak mahluk yang menjadi Boddhisitwa karena semua orang bisa saja menjadi Boddhisitwa seperti Dewa Dewi mitologi Sumeria yang memiliki Pantheon tertua di dunia seperti Dewa Marduk yang merupakan Pelindung Dharma Buddha pertama di galaksi ini sebagai dewa Dewi pertama yang dipuja manusia kuno di peradaban tertua di Dunia di wilayah sungai Eufrat dan Tigris bahkan dipadupadankan dengan kepercayaan akan dewa-dewi lokal di seluruh dunia yang sudah ada sebelum kedatangan ajaran Buddha, dan dimasukkan sebagai bagian dari panteon Buddhis di daerah bersangkutan.

Boddhisitwa tak menyangkal keberadaan Dewata atau Bhatara yang ada di dunia ini sebagai mahluk supranatural dengan kekuatan melebihi manusia,namun mereka menyangkal jika memuja para dewa bisa melepaskan mereka dari penderitaan dan kejahatan satu satunya yang bisa melepaskan dunia dari kejahatan dan penderitaan adalah diri individu manusia sendiri bukan sosok lain. Manusia harus mencapai pencerahan dan lepas dari penderitaan tanpa bergantung pada siapapun termasuk para Dewata .

Jauh sebelum sang Buddha sejati itu sendiri para dewa di alam semesta yang dipuja manusia sudah menjadi Boddhisitwa baik dewa Petir Bangsa Mongol yaitu Tengri, Boddhisitwa Batari Kali hingga para Dewa Babilonia primordial seperti Abszhu hingga Marduk.

Bisa dibilang meskipun Boddhisitwa adalah seorang yang suci dan Bijaksana seorang Dewi Batari sekaligus seorang Boddhisitwa dia jatuh cinta terhadap Tesla yang merupakan manusia fana selain karena simpati dengan kisah hidupnya,kesaktiannya dan wajahnya yang rupawan,Batari Kali kagum dengan semua pengorbanan yang dilakukan oleh Parasu termasuk pengabdiannya pada Batari Kali sang kematian itu sendiri. Hukumannya pada Tesla yang melanggar sumpah untuk tak membunuh sebenarnya hanya alasan saja agar dia bisa membawa Parasu kemanapun dia mau

Karena kami imigran gelap. Kami tinggal di provinsi Azazelian yang terbelakang di Republik Frankania. Aku harus menaiki kereta cepat untuk ke pusat kota di luar Azazelian hanya agar bisa ke Universitas, mencari ilmu dan petunjuk untuk menghidupkan kembali Elara yang telah menjadi batu kristal.  Kami bertiga hidup sembarangan, cahaya dari semangat kami yang menyala hanya bertahan sesaat.

Wahai masa laluku yang terkutuk, inilah puisi kematian yang akan memutuskan hubungan kita. Bahkan jika aku menghembuskan nafas terakhirku disini dengan sisa sisa hari mengerikan dan mimpi buruk. Setelah sekian lama bunga akan mekar dan inilah puisi yang dipersembahkan

Ketika masih anak-anak, aku berpikir pahlawan itu keren: membela kebenaran dan keadilan, sedangkan monster adalah makhluk jahat yang harus dibasmi apalagi saat aku melihat bumi dan keluargaku dibasmi oleh Ras Reptilians. Tapi semakin dewasa, aku semakin menyadari bagaimana jika kemungkinan itu dibalik?

Monster didiskriminasi sebagai kaum minoritas yang dianggap berbahaya hanya karena ingin bertahan hidup.

Monster tak pernah minta dilahirkan menjadi monster yang harus memakan atau menghisap darah manusia. Tapi karena mereka butuh itu untuk bertahan hidup, masyarakat mengucilkan dan takut pada mereka. Sedangkan orang yang terlahir sebagai pahlawan dengan kekuatan, bebas hidup bahagia di bawah matahari, bahkan melakukan perbuatan tercela. Namun, masyarakat tetap mengagumi mereka hanya karena menolong masyarakat dari monster yang hanya ingin bertahan hidup.

Monster tak punya pilihan lain untuk bertahan hidup. Pahlawan pembela keadilan dan kebenaran menunjukkan kebenaran akan ketidakadilan dunia. Apakah dilahirkan sebagai monster adalah dosa besar yang tak bisa diampuni, seperti yang digambarkan di film-film horor?

Kenapa mereka merasa berhak dipuji karena hadiah yang mereka dapat dari Tuhan sejak lahir, bukan karena kebaikan hati dan kepahlawanan mereka? Mereka tak pantas dianggap sebagai pahlawan.

Aku berdiri di sudut gelap sebuah gang sempit di provinsi Azazelian, memperhatikan dua sosok yang baru saja tiba—Pangeran Peter dan Putri Wendy. Mereka tampak tertekan dan ketakutan di tengah kegelapan kota yang mencekam ini. Hujan turun tak henti-hentinya, menambah kesan suram pada kota yang tampak seperti dunia lain ini. Langit selalu berwarna abu-abu, dan cahaya lampu jalan yang redup seolah enggan menembus bayangan tebal yang melingkupi kota ini.

Pangeran Peter dan Putri Wendy berjalan dengan hati-hati, wajah mereka menampilkan ketidaknyamanan yang jelas. Mereka terjebak dalam suasana kota yang penuh kejahatan dan korupsi, di mana setiap sudut seolah menyimpan ancaman. Geng-geng jalanan berkeliaran, dan pejabat busuk lebih tertarik pada keuntungan pribadi daripada kesejahteraan rakyat. Hutan beton ini, dengan gedung-gedung tinggi yang menghalangi sinar matahari, hanya menambah rasa putus asa di setiap langkah mereka.

Aku merasakan kelelahan dan ketidakberdayaan mereka dari jarak yang aman. Dalam pikiran mereka, aku tahu mereka membayangkan kehidupan yang berbeda—hidup sebagai manusia biasa yang bebas dari belenggu kehidupan ini. Mereka mungkin membayangkan diri mereka berjalan di bawah sinar matahari yang hangat, menikmati langit biru yang cerah tanpa rasa takut. Mereka membayangkan makanan manusia yang aman, jauh dari ancaman racun yang sering menghantui mereka di sini. 

Ketika mereka melangkah lebih dalam ke dalam kota ini, setiap langkah tampak semakin berat. Aku bisa merasakan perbedaan yang mencolok antara dunia mereka dan dunia ini—dunia yang bebas, di mana mereka bisa menikmati kebebasan dan keindahan yang seharusnya menjadi hak mereka. Mereka hanya dapat membayangkan seperti apa rasanya hidup normal, jauh dari ketegangan dan kegelapan yang mengelilingi mereka sekarang

Di tengah hujan yang terus mengguyur Azazelian, Pangeran Peter dan Putri Wendy berdiri di bawah naungan atap sebuah bangunan tua yang usang. Keduanya tampak basah kuyup, namun mereka tak bergerak. Suara hujan yang jatuh di atap logam menciptakan ritme monoton yang mendominasi suasana.

Peter, dengan ekspresi gelisah, memandang ke arah jalanan yang penuh dengan genangan air dan bayangan hitam. “Wendy, aku tidak pernah membayangkan kota ini bisa begitu menakutkan,” ucapnya, suaranya hampir tenggelam oleh suara hujan.

Wendy menggigit bibirnya, matanya penuh kekhawatiran saat ia menatap ke sekeliling. “Aku tahu, Peter. Rasanya seperti kita terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung. Semua tempat tampak sama—gelap dan penuh ancaman.”

Peter meraih tangan Wendy dengan lembut, berusaha memberi sedikit kenyamanan di tengah ketidakpastian ini. “Aku hanya berharap kita bisa keluar dari sini secepatnya. Aku terus membayangkan kehidupan yang lebih baik—tempat di mana kita bisa merasakan sinar matahari dan udara segar. Tempat di mana kita bisa makan tanpa khawatir tentang racun.”

Wendy mengangguk pelan, suaranya serak. “Aku juga. Aku merindukan rasa kebebasan yang kita rasakan dulu. Rasanya seolah kita terkurung di dunia yang sangat berbeda dari yang kita kenal.”

Ada keheningan sejenak, di mana hanya suara hujan dan derit gerimis yang memenuhi ruang. Peter menatap Wendy dengan tekad di matanya. “Kita harus tetap kuat. Kita harus menemukan jalan keluar dari sini. Setidaknya, kita punya satu sama lain, dan itu memberikan sedikit harapan.”

Wendy menatap Peter dengan mata yang sedikit lebih cerah. “Benar. Selama kita bersama, kita bisa menghadapi apapun. Kita hanya perlu terus maju, tidak peduli betapa gelapnya jalan di depan kita.”

Mereka berdua berdiri berdampingan, saling menguatkan satu sama lain di tengah suasana yang suram. Suara hujan terus berlanjut, tetapi dalam momen kecil ini, ada secercah harapan di antara mereka.

Aku sangat membenci provinsi ini dan kota-kotannya yang dipenuhi makhluk monster seperti vampir, serigala, orc, dan peri kegelapan, serta koruptor, geng kriminal, dan para pemuja setan. Namun, provinsi ini adalah rumah baruku. Aku tak akan membiarkan siapapun menghancurkannya, dan kami tak punya pilihan lain untuk melindungi diri kami dari Ras Reptilians.

Berbeda dengan kota dan provinsi metropolitan lainnya, tempat para ksatria dan pahlawan selebritis hidup glamor dan memukau, provinsi ini terasa seperti tertinggal jauh di abad pertengahan dan menolak modernisasi. Kereta uap, rumah kuno, dan kastil Dracula adalah pemandangan biasa di provinsi ini. 

Provinsi dan kota-kotanya seakan berada di ujung dunia. Kota ini terletak di tengah gunung bersalju dan ujung pantai, sehingga sangat terpencil dan sulit diinvasi dari luar. Tidak hanya sekte penyembah iblis yang ditakuti, tetapi juga kaum vampir mengerikan  yang sangat dihormati di tempat ini, padahal mereka juga bisa minum darah binatang.

Desaku dipenuhi kaum penyembah setan dan iblis, serta penganut ajaran sesat yang sering menjadikan penduduk sebagai korban.  Provinsi ini memiliki banyak sekte pemuja setan yang suka menculik anak-anak dan melakukan tindakan kriminal lainnya, seperti obat-obatan terlarang. 

Jika aku bernyanyi di tengah hujan, akankah awan pecah di musim panas provinsi ini?

Hal ini membuat pemerintah pusat Republik Frankania jijik dengan daerah itu dan pernah mengerahkan seluruh angkatan bersenjata serta para pahlawan resmi untuk menghancurkan kota itu dan melakukan genosida terhadap penduduk provinsi tersebut. 

Banyak penduduk yang melarikan diri ke provinsi lain bersama saudara mereka, sedangkan penduduk aslinya yang merupakan kaum minoritas melakukan perlawanan dan merebut Balai Kota dan berkali kali mencoba  mendeklarasikan kemerdekaan dari Republik Frankania meskipun selalu gagal. 

Kisahku di sini akan menceritakan bagaimana Azazelian menjadi sebuah negara merdeka dari Frankania. Wilayah Azazelian yang dekat pesisir pantai memudahkan deklarasi kemerdekaan karena negara baru itu memiliki akses laut. Nama provinsi ini terdengar mengerikan seperti nama iblis. Provinsi ini memang terpencil, banyak kejahatan dan kejadian supranatural terjadi di tempat ini. Para penegak hukum dan pahlawan korup justru tak peduli dengan desaku.

Ini adalah kisah saat pertama kali aku bertemu dengan salah satu teman terbaikku, Morningstar De Robespiere. Meskipun namanya terdengar seperti Nama Eropa layaknya orang Frankania pada umumnya, sebenarnya dia adalah titisan dari Bambang Wisanggeni. Wajahnya juga sangat mirip dengan orang Jawa, dan dia cenderung dingin serta pendiam. 

Wisanggeni adalah Tragic Hero. Dia terlahir sebagai pahlawan epik dengan bakat dan kehebatan, namun karena alasan tertentu, dia belum sepenuhnya menggunakan potensi maksimalnya. Dewi Durga mengutuk sang inkarnasi untuk melupakan jati dirinya sebagai Pandawaputra terkuat yang ditakuti para dewa, karena Wisanggeni membunuh putranya, Dewasrani. Karena sering dibuli akibat tidak memiliki kekuatan dewata, dia kehilangan kepercayaan diri dan kekuatan untuk menghadapi rintangan yang harus dihadapi oleh seorang pahlawan sejati. Meski begitu, di lubuk hatinya, dia tetaplah seorang pahlawan sejati.

Dia juga merupakan keturunan Parikesit, putra Arjuna yang merupakan putra mahkota Hastinapura atau Yawastina. Selain itu, sebagai titisan Wisanggeni dan keturunan Prabu Parikesit, dia juga memiliki darah dari Kaum Dewata (Dresanala) dan Pandawa (Arjuna) dari kedua orangtuannya di kehidupan Morningstar sebelumnya.

Dalam kehidupanku sebelumnya, tokoh Wisanggeni hanyalah tokoh fiksi yang diciptakan khusus oleh pujangga Jawa untuk kisah pewayangan aku tahu karena aku pernah tinggal di Yogyakarta. Dalam kisah pewayangan, Wisanggeni dikenal sebagai putra Arjuna yang lahir dari seorang bidadari bernama Batari Dresanala, putri Batara Brama. Wisanggeni merupakan tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa. Ia dikenal pemberani, tegas dalam bersikap, serta memiliki kesaktian luar biasa. Saking sakti-nya, para dewa tidak mengizinkannya ikut dalam Perang Bharatayuda karena dapat mengancam keseimbangan alam semesta. 

Wisanggeni adalah putra Arjuna, salah satu tokoh utama Pandawa yang terkenal tampan dan mempesona, sehingga banyak perempuan dari berbagai kalangan, termasuk manusia biasa, siluman, dan keturunan dewa, mengaguminya. Arjuna yang merupakan seorang pengembara, menikahi banyak perempuan. Wisanggeni lahir dari hubungan Arjuna dengan Dresanala, yang merupakan anak Dewa Brahma, penguasa api. Namun, hubungan mereka tidak disetujui oleh Batara Brahma, sehingga sang kakek tidak mengakui Wisanggeni sebagai cucunya.

Kisah Wisanggeni dimulai dari kelahirannya yang tidak diinginkan. Hal ini disebabkan oleh Bidadari Dewasrani, putri Batari Durga, yang cemburu pada Batari Dresanala yang telah dinikahi Arjuna. Atas perintah Batara Guru, kakek Dewasrani, Batara Brama mencoba untuk menghilangkan Wisanggeni yang masih dalam kandungan Batari Dresanala, putrinya. Brama memaksa Dresanala untuk melahirkan lebih awal, lalu membuang bayi yang baru lahir itu ke Kawah Candradimuka di Gunung Jamurdipa. 

Namun, berkat bantuan Batara Narada, Wisanggeni selamat dan tumbuh menjadi ksatria yang kuat.
Karena ancaman bahaya, Wisanggeni diungsikan ke negeri Anoman sebelum ia lahir. Ia dibesarkan oleh Antaboga dan Baruna, penguasa bawah laut, dan memiliki kekuatan yang sangat besar. Selain dapat mengeluarkan api dan membakar segala sesuatu, Wisanggeni juga bisa menyerap energi alam untuk regenerasi sel dengan cepat, sehingga luka-lukanya sembuh dengan sendirinya. Kekuatan ini membuatnya tidak memiliki lawan yang setara.

Dengan petunjuk Narada, Wisanggeni menciptakan kekacauan di kahyangan, dan tidak ada yang mampu menaklukkannya karena kesaktiannya. Menjelang perang Baratayuda, Wisanggeni meminta izin untuk bertempur membela Pandawa, tetapi Sanghyang Wenang meramalkan bahwa Pandawa akan kalah jika Wisanggeni ikut bertempur. Wisanggeni akhirnya memilih untuk menjadi tumbal demi kemenangan Pandawa, mencapai moksa, dan menghilang.

Secara fisik, Wisanggeni digambarkan sebagai pemuda yang angkuh, tetapi baik hati dan suka menolong. Ia tinggal di kahyangan Sanghyang Wenang dan hanya menggunakan bahasa halus kepada Sanghyang Wenang. Kesaktiannya melebihi putra-putra Pandawa lainnya, dan hanya Antasena yang setara dengannya dalam hal kesaktian, meskipun Antasena polos sedangkan Wisanggeni cerdik.

Menjelang perang Baratayuda, Wisanggeni dan Antasena pergi ke Kahyangan Alang-alang Kumitir untuk meminta restu Sanghyang Wenang. Namun, ramalan mengatakan bahwa Pandawa akan kalah jika mereka bertempur. Setelah mempertimbangkan, Wisanggeni dan Antasena memutuskan untuk tidak kembali ke perkemahan Pandawa dan rela menjadi tumbal demi kemenangan mereka. Mereka mengheningkan cipta, mencapai moksa, dan menghilang bersama jasad mereka.

Namun, menjadi satria yang tiada tanding tidak berarti segala sesuatu mudah baginya. Wisanggeni kesulitan dalam mengendalikan api emosi di dalam dirinya dan hanya mau tunduk kepada ibunya. Bahkan, dia tidak takut pada Batara Guru, penguasa para dewa. Suatu saat, Wisanggeni melawan dan menyerbu Kayangan karena merasa para dewa membiarkan Batari Durga melakukan kecurangan melalui para Kurawa dan kelompok-kelompok tidak terlihat lainnya. Rumah para dewa pun terbakar. Hanya ibunya yang mampu meredakan amarahnya.

Awalnya aku merasa dia orang yang menyebalkan sampai aku menyadari kalau dia memiliki masa lalu yang jauh lebih kelam daripada aku. Terlahir dari rahim ibunya yang hampir mati karena tak sanggup menahan kekuatan titisan Wisanggeni bersamaan dengan gerhana bulan merah dan bencana gempa bumi, dia disalahkan atas kelahirannya sebagai anak iblis dan diusir dari desa tempat tinggal awalnya ke Azazelian. provinsi paling terbelakang di Republik Frankania, bahkan sampai kekuatannya sebagai Wisanggeni disegel oleh Jamus Bramageni. 

Kakaknya, Vajramandala De Robespierre membunuh kedua orangtuanya  atas izin kedua orangtuanya sendiri yang dituduh sebagai pemilik kekuatan candradimuka oleh Pemerintah Frankania.
Vajramandala melakukan itu agar adiknya Morningstar De Robespierre sang titisan wisanggeni tak lagi diburu pemerintah karena kedua orangtuanya yang menjadi ancaman utama sudah mati. Itulah alasan dia sangat membenci Frankania selain karena dirundung.

Morningstar juga bersumpah para monster seperti vampir yang ditakuti karena meminum darah manusia tidak perlu lagi menyamar sebagai manusia di siang hari hanya karena takut dibantai oleh angkatan bersenjata, para pahlawan, dan ksatria berkekuatan dewa ilahi, hanya karena bangsa monster merupakan minoritas di negara ini. Dengan mendirikan negara independen, mereka bisa hidup bebas tanpa harus dibayangi ketakutan akan diskriminasi dan genosida. 

Morningstar yang selamat dari insiden itu akhirnya diadopsi oleh inspektur Wilhelm Wegener yang mendapat hak asuh dari Vajramandala sebelum mendapatkan hukuman mati, Seorang polisi kikuk tapi baik hati.Polisi itu juga yang mengatasi segala trauma yang dialami Morningstar dan  berusaha membuatnya tidak mendendam,polisi baik hati itu juga menyelamatkan Morningstar kecil ketika ia hendak bunuh diri dengan terjun ke sungai.

Semua orang yang ia anggap keluarga adalah orang biasa tanpa kekuatan sihir atau kemampuan para dewata, sehingga negara tidak menganggap nyawa mereka berharga. Karena dianggap sebagai rakyat kelas bawah, Morningstar dan keluarganya tidak mendapat perhatian, dan nyawa mereka dianggap tidak memiliki dampak besar. Morningstar sering menerima uang sebagai kompensasi dari negara dan para pahlawan, seolah-olah nyawa bisa dibeli dengan uang.

Dulu, dia yang sangat kagum dan ingin menjadi seorang pahlawan kini membenci para pahlawan yang dianggapnya munafik dan menindas dirinya yang lemah, yang tidak memiliki kekuatan seperti citra mereka yang baik dan sempurna. Para pahlawan  digambarkan seperti para selebrits dengan banyak sisi gelap yang menyeramkan , dan semuanya disembunyikan lewat sistem yang sangat rapi.

Belum lagi, dia menyaksikan sendiri pahlawan  bernama Kapten Frankania, yang dengan kemampuan berlari cepat, menabrak ayah angkatnya, Inspektur Wilhelm, hingga mati. Hanya tersisa kedua tangannya yang berlumuran darah.

Kapten Frankania hanya membela diri saat ditanyai wartawan tentang kasus kematian Inspektur Wilhelm dan menolak meminta maaf di Radio dan menjadikan Inspektur Wilhelm sebagai lelucon. Ia malah menyalahkan Inspektur Wilhelm yang dianggapnya menghalangi jalannya saat mengejar perampok bank, padahal Morningstar tahu bahwa ayahnya sedang berjalan di trotoar, bukan di jalan raya. Kapten Frankania sembarangan mengambil trotoar pejalan kaki dan hanya berteriak meminta maaf saat merenggut nyawa ayah angkatnya, lalu melanjutkan pergi tanpa sopan santun. 

Masyarakat, polisi, dan pemerintah tidak peduli dengan kematian ayah angkatnya dan hanya menawarkan uang sogokan kepada Morningstar untuk menutup mulutnya agar tidak membocorkan kegagalan proyek pahlawan yang dijalankan oleh Frankania. 

Morningstar menolak dengan sopan, meskipun hatinya dipenuhi amarah, karena nyawa orang yang menyelamatkan masa kecilnya tidak bisa dibeli dengan uang. Namun, dia merasa tak bisa berbuat apa-apa. Inspektur Wilhelm yang berasal dari kelas Pleb tanpa kekuatan Dewata dianggap sebagai masyarakat kelas bawah yang tidak berharga dibandingkan Pahlawan atau Ksatria manapun.

Pahlawan dan Ksatria di Franknia memandang mereka sebagai ras rendah seperti binatang yang tak bisa menggunakan barang barang sihir. 

Inspektur polisi Wilhelm menjadi satu-satunya sosok orangtua bagi Morningstar setelah dia menjadi anak yatim-piatu. Morningstar kehilangan kedua orangtuanya ketika mereka dibunuh oleh Animatronik Peter Berry, yang dirasuki oleh Sukma Batara Kala, dewa kematian. Selama penyelidikan kasus pembunuhan di Wonderland Burgeria, Berry dibebaskan karena kurangnya bukti.

Kelahiran Wisanggeni di Kawah Candradimuka diberkati iblis tapi dikutuk dan setiap langkahnya dimurkai dewa, Wisanggeni mendapatkan julukan Sebagai iblis api, Wisanggeni terlahir saat gerhana bulan, Gerhana Bulan merupakan tanda datangnya Batara Kala, dewa raksasa pemakan manusia karena itu Batara Kala menjadi musuh abadi Wisanggeni yang harus dibunuh dengan Gada Inten Pemberian Sang hyang wenang untuk menghentikan Batara Kala yang memakan Pandawa dan dapat menghambat terjadinya takdir Bharatayuda hingga di zaman modern dia menitis para sosok anak bernama Morningstar De Robespierre.

Morningstar De Robespierre tidak dapat menggunakan kekuatannya kapan saja. Karena itu, dia merasa dirinya ditakdirkan terlahir memiliki kekuatan apa pun hingga dia dirundung oleh anak-anak di Frankania karena dianggap lemah. Namun sebenarnya, orangtuanya membatasi kekuatannya agar tidak menghancurkan dunia.

Kedua orangtuanya merasa tubuh Morningstar tidak akan cukup kuat untuk menahan dan mengendalikan kekuatan Candradimuka Wisanggeni, yang konon mampu memporak-porandakan Kahyangan Tengguru dan para Dewata hanya dengan amarahnya serta bagian kekuatannya yang paling lemah.

Selain itu, karena enggan dikendalikan oleh kekuatan jahat Keris Putra Fajar, iblis api Candradimuka, ia  juga takut tidak mampu menahan godaan untuk berbuat kerusakan. Ia khawatir bahwa kekuatan Dewata dapat mempengaruhi manusia untuk melakukan apa saja tanpa ada penentangan dari yang lebih lemah. Jika ia menggunakan kekuatan tersebut bukan dalam keadaan terdesak dan musuhnya bisa dikalahkan tanpa kekuatan super, ia merasa tidak berbeda dengan Pahlawan dan Ksatria korup di Frankania yang sangat dibencinya.

Sejak ayah angkatnya meninggal akibat kecerobohan pahlawan korup yang arogan. Morningstar setiap hari membunuh orang demi mendapatkan uang di daerah kriminal sebagai tentara bayaran dan hasilnya diberikan ke orang miskin. Dengan pengetahuannya di bidang teknologi, ia menciptakan perangkat Kostum Komodo Dragonastro—sebuah alter ego Ksatria Kegelapan bertopeng untuk mengalahkan para Pahlawan Frankania.

Wisanggeni mempelajari Mantra, Ajian, dan Astra menggunakan Kundala Pancasona, atau yang biasa disebut Gulungan Pancasona. Ini adalah sebuah alat berteknologi tinggi berbentuk gelang di pergelangan tangan, mirip dengan Gelang Brajamusti yang dimiliki oleh Arya Gatotkaca. Bedanya, Kundala Pancasona sepenuhnya berbasis teknologi, bukan supranatural. Dalam Kundala Pancasona tersimpan data hologram berupa lempengan Astra, Ajian, dan Mantra.

Gelang hologram mustika Kundala Pancasona yang dirasuki Sukma Dewa kematian pemakan Pandawa yaitu Batara Kala yang dibunuh Wisanggeni menjelang Bharatayuda agar tak menganggu terjadinya perang,membuatnya bisa membunuh siapa saja tanpa menyentuh hanya dengan mengetahui wajah dan nama asli target pembunuhannya.

Kundala Pancasona juga dapat digunakan untuk memanggil kekuatan dari senjata. Contohnya adalah Gada Inten, yang merupakan pemberian kakeknya, Sang Hyang Wenang, dan digunakan untuk membunuh Batari Durga. Ia memiliki Keris Putra Fajar atau Keris Lucifer yang didapatkannya dari keluarga vampir. Senjata terkuatnya adalah Gada Inten, pemberian kakek buyutnya, Sang Hyang Wenang, untuk membunuh Batari Durga.

Ketika menginjak usia 18 tahun, Morningstar De Robespierre berubah menjadi Wisanggeni seutuhnya dia kini memiliki kekuatan kawah Candradimuka dan dewa api Brama yang mengalir di nadinya, tepat ketika segel Bramageni yang diberikan orangtuannya untuk membatasi kekuatan dan amarah titisan Wisanggeni di dalam tubuhnya yang terlalu besar dan berpotensi menghancurkan dunia akhrnya memudar, 

Wisanggeni awalnya takut dengan perubahan fisik dan kekuatannya, dia menjadi manusia super yang paling dia benci dan dia sumpahi akan hancurkan. Sampai dia mengendalikan kekuatan dan bersumpah untuk tidak menggunakan kekuatan supernya Kawah candradimuka jika musuhnya masih bisa dilawan dengan teknologi canggih dan keadaan tidak mendesak.

Di dalam kelas yang terletak di salah satu gedung sekolah elit di pusat kota, suasana terasa tegang. Anak-anak duduk di bangku masing-masing, berbicara dengan berbisik dan saling bertukar tatapan sinis.

Di Akademi Asosiasi Pahlawan Republik Frankania, semua Demigod keturunan dewa-dewi di seluruh dunia dari Pantheon Mesir, Yunani, Norse, hingga Mesopotamia berkumpul di sini sebagai pelajar bersama anak-anak yang dianugerahi berkah dengan titisan kekuatan Dewata dan pahlawan mitos. Mereka bersekolah bersama di sekolah ini, mereka sangat keren dan punya kekuatan luar biasa, serta akan dilatih sebagai pahlawan super atau superhero. 

Mulai dari keturunan dan titisan kaum Pandawa, seperti Naradja Gatotkaca, Abimanyu, Antasena, Antesesna, hingga titisan dan reinkarnasi dewa-dewi Jawadwipa yang memiliki mahkota Garuda Mungkur, seperti anak yang menjadi titisan Dewi Kesuburan Dewi Sri. Ada juga pemain sepak bola sekencang angin, namanya Bayu, jenius langganan juara kelas, ketua OSIS super keren, jago organisasi, titisan Indra pemimpin para Dewi, ketua PMR ramah, titisan Aswin Dewa Penyembuh, selebriti sekolah yang punya banyak follower, Ratih, dan Laksmi, anak paling tajir di sekolah. Mereka adalah circle paling disegani di sekolah.


Para dewa-dewi besar konon juga pernah bersekolah di sini, mulai dari Loki, Enkidu sahabat Gilgamesh, hingga dewa setengah gajah, Ganesha, anak Batara Guru Shiwa.
Berikut adalah versi tulisan yang telah dirapikan agar lebih mudah dipahami.

Wisanggeni mengingatkanku pada motivator yang menyebalkan dalam hidupku sebelumnya. Dia membuktikan bahwa pendidikan dan kesuksesan tidak selalu harus datang dari sekolah, apalagi Akademi Asosiasi Pahlawan Republik Frankania. Wisanggeni bisa menjadi sosok yang berbahaya dan berpengaruh meskipun tidak bersekolah. Di masa lalu, dia ditolak dan diejek oleh akademi asosiasi pahlawan Republik Frankania, yang menganggapnya terlahir tanpa kekuatan sihir atau kemampuan manusia super anugerah Dewata. Padahal, dia sebenarnya adalah titisan Wisanggeni yang memiliki kekuatan luar biasa. Namun, orangtuanya membatasi kekuatannya untuk mencegahnya menghancurkan dunia.

XXX

Di sudut ruangan, seorang anak aneh duduk sendirian dengan kepala tertunduk,s Saat kami pertama kali bertemu dengannya, ia berusaha menyembunyikan dirinya dari tatapan-tatapan tajam yang seolah menghakimi.

Aku merasa aneh. Aku, Pangeran Peter, dan Putri Wendy semuanya adalah ras penyihir dari Azaroth, tetapi kami diizinkan mendaftar di Akademi Asosiasi Pahlawan Republik Frankania yang setara dengan universitas di dunia nyata dan dipenuhi manusia setengah dewa. Aku berpikir Frankania sangat rasis terhadap orang asing, apalagi kami kini tinggal di Provinsi Azazelian yang terbelakang. Hal yang membuatku bingung adalah mengapa anak itu sampai dibully. Aku rasa agak aneh jika dia dibully hanya karena tinggal di Azazelian. Aku berharap aku bisa menjadi temannya.

Sekelompok anak yang duduk di barisan depan saling berbisik, suara mereka samar namun cukup jelas terdengar di telinga anak aneh itu. “Jangan dekat-dekat dengan anak itu,” ujar seorang anak laki-laki dengan nada mencemooh. “Dia seorang boonles. Tak punya kekuatan Dewata apapun.”

Teman-temannya mengangguk setuju, wajah mereka penuh ekspresi jijik. “Dia pasti dibenci para dewa. Lihat saja, dia berasal dari provinsi Azazelian, wilayah Forsaken Realms yang terkenal terbelakang dan penuh iblis.”

Satu anak perempuan melanjutkan, “Bagaimana bisa sampah masyarakat yang penuh dosa seperti dia bisa berada di sekolah ini bersama kita? Ini tidak adil.”

Sementara itu, anak itu mencoba mengabaikan mereka, tetapi jelas terlihat dari tatapannya yang suram bahwa kata-kata itu mengganggu hatinya. Dia menggenggam erat buku catatannya, seolah berusaha mencari kenyamanan di dalamnya.

Aku duduk di bangku di dekatnya, merasa tak nyaman dengan situasi ini. Rasanya seperti ada tembok tak terlihat yang memisahkan Morningstar dari semua orang di kelas ini. Mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang kotor dan tidak layak, tanpa memberi kesempatan untuk melihat siapa dirinya sebenarnya.

Satu hal yang aku tahu adalah, meskipun dia direndahkan dan dicemooh, Morningstar tetap berusaha bersekolah dengan penuh ketekunan. Mungkin dia tidak punya kekuatan Dewata, tapi aku yakin dia memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri. Dan suatu saat nanti, dia akan menunjukkan bahwa dia lebih dari sekadar label yang ditempelkan pada dirinya. 

Dengan perasaan campur aduk, aku menatap Morningstar  yang masih duduk dengan kepala tertunduk, dan berdoa agar suatu hari nanti dia bisa menemukan cara untuk membebaskan dirinya dari semua kebencian dan prasangka yang mengelilinginya.

Di bawah langit yang memerah oleh matahari sore, Aku melangkah keluar dari sekolah, diikuti oleh teman-temanku, Pangeran Peter dan Putri Wendy. Kami saling berbicara, tertawa ringan, dan sesekali saling menggoda.

Di ujung jalan yang sepi, Aku melihat anak aneh tadi yang bernama Morningstar De Robespierre, seorang anak yang tadu menjadi korban bully, sedang berdiri sendirian. Morningstar tampak lelah dan sedih, matanya memandang tanah. Aku merasa hatiku bergetar melihatnya, meski aku tidak berani mendekati atau membantu saat itu.

Saat kami berjalan pulang, Peter tiba-tiba berbisik, "Lihat itu, Morningstar lagi. Kasihan sekali dia."

Wendy mengangguk, "Aku tahu. Aku juga sering melihat dia di-bully."

Aku menatap Morningstar dengan rasa simpati yang mendalam. "Kita harus melakukan sesuatu," kataku dengan ragu. "Mungkin kita bisa berteman dengannya."

Peter dan Wendy setuju dengan gagasan Tesla. Mereka menghampiri Morningstar, yang kini tampak terkejut melihat kedatangan Kami. Aku memulai percakapan dengan lembut, "Hai, Morningstar. Kami lihat kamu sendirian di sini. Aku Tesla, ini Peter dan Wendy. Bolehkan kami menemanimu pulang?"

Morningstar memandang mereka dengan mata yang sedikit ragu, tapi kemudian wajahnya sedikit cerah. "Oh, terima kasih. Aku… sebenarnya tidak punya banyak teman."

Setelah beberapa obrolan ringan dan tawaran persahabatan, Morningstar mengundang kami ke rumahnya sebagai tanda terima kasih. Kami mengikuti Morningstar melewati gang-gang kecil hingga sampai di sebuah rumah yang mirip kastil Drakula tapi hangat.

Di dalam rumah, Morningstar menghidangkan minuman dan camilan kecil. Suasana menjadi lebih nyaman saat kami mulai berbincang dan mengenal satu sama lain lebih dekat. Aku, Peter, dan Wendy merasakan bagaimana kehadiran kami bisa membuat Morningstar merasa lebih baik, dan kami semua sepakat bahwa ini adalah awal dari persahabatan baru yang berarti.

XXX

Almarhum Ayah Morningstar, Arjunbroglie De Robespiere, mengetahui putarannya sangat menyukai kisah pewayangan Jawa. Oleh karena itu, ketika Morningstar berusia tujuh tahun, Ayahnya memberinya sebuah buku berjudul Babad Wisanggeni. Buku ini konon berisi kisah lengkap pewayangan Jawa dan sejarah umat manusia. Buku tersebut terbuat dari daun lontar dan bersampul lapis emas murni dengan ukiran khas Candi, serta memiliki simbol Gada Inten Wisannggeni di sampulnya. Judul buku ditulis dalam huruf Latin dengan judul Babad Wisanggeni, sementara isi halaman buku tersebut menggunakan aksara Jawa kuno atau Kawi, bahasa kuno yang sudah lama hilang setelah Nusantaradwipa ditaklukkan oleh bangsa Eropa dan bangsa-bangsa dari benua lain.

Orang-orang Jawa yang melarikan diri ke seluruh dunia untuk menghindari penjajahan telah melupakan bahasa Jawa Kuno, apalagi aksara Kawi ini. Tak ada satupun yang memahami aksara Kawi, bahkan orang-orang Jawa yang melarikan diri mengubah nama mereka menjadi nama Latin dan Eropa akibat pengaruh penjajahan. Bahkan Morningstar, keturunan raja besar Parikesit, kini memiliki nama Eropa di depannya. Karena itu, tak ada yang bisa menerjemahkan dan memahami arti buku Babad Wisanggeni. Namun, Ayahnya menyatakan bahwa buku tersebut adalah peninggalan dari nenek moyang mereka, sebuah pusaka keluarga, dan meminta Morningstar untuk menjaganya dengan baik, sambil mengelus kepala Morningstar kecil dengan penuh kasih. Meskipun Morningstar tidak dapat membacanya saat itu, Ayahnya yakin bahwa suatu saat nanti Morningstar akan mampu memecahkan isi buku tersebut dan menerjemahkannya ke bahasa Latin, bahasa Republik Frankania.

Setelah membaca buku itu dan menyaksikan sendiri peristiwa-peristiwa yang menimpanya, Morningstar menyadari bahwa buku tersebut ditulis oleh Resi Abiyasa, seorang bijaksana yang juga menceritakan kisah perang Bhratayuda dan dipersembahkan kepada Parikesit, yang menggantikan Pandawa Yudistira sebagai raja Hastinapura. Buku tersebut diwariskan hingga ke anak cucu setelah bangsa Nusantaradwipa melarikan diri ke seluruh dunia setelah Hastina ditaklukkan bangsa lain. Keturunan Parikesit tetap memegang buku itu, namun karena aksara Kawi, bahasa Jawa kuno, terlupakan, Ayah Morningstar lupa bahwa dirinya adalah keturunan Parikesit, seorang Raja Hastina. Karena tidak bisa membaca isi buku tersebut, Ayahnya menganggapnya sebagai buku tua berdebu pemberian kakeknya.

Morningstar kini yakin bahwa kisah-kisah pengantar tidur menakjubkan yang diceritakan Ayahnya ketika dia masih kecil tentang bagaimana Bima mencari Tirta Amerta dan terbunuhnya Gatotkaca dengan senjata Kuntawijayadanu bukanlah fiktif belaka. Dulu, Nusantaradwipa pernah berada di puncak kejayaannya, namun karena merasa tidak ada yang mampu menandingi kekuatan militernya, mereka malah berperang saudara.

Bukti-bukti Perang Bharatayuda meliputi Kota Hastinapura di Jawa Tengah Nusantaradwipa, Kota Dwarka yang tenggelam di Samudra Hindia akibat kutukan Gandari, tanah merah di tengah Hutan Kalimantan bekas area pertempuran Kurukshetra, bukti arkeologis berupa armor dari perang Kurukshetra, bekas telapak tangan Bima Werkudara di Bali saat mencari Tirta Amerta, petilasan Pandawa Lima yang memakai batik di Jawa Timur, Kawah Candradimuka di Dieng, dan petilasan Gatotkaca di Desa Primonggani, Jawa Timur.

Nusantaradwipa yang berpusat di Hastina mengalami perpecahan menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang lebih lemah akibat perang saudara lanjutan antara pengikut Pandawa dan Kurawa serta genosida terhadap rakyat Rahwana.

Manusia yang terlahir tanpa kekuatan, seperti kesaktian ajian atau anugerah Dewata, dianggap sebagai karmapala dari kehidupan sebelumnya. Mereka dianggap pantas menderita dan didiskriminasi atas kejahatan yang mereka lakukan di masa lalu sebelum reinkarnasi.

Sistem kasta yang dianut oleh komunitas Nusantaradwipa di Frankania sangat ketat. Orang yang berkasta Sudra yang terlahir tanpa kesaktian bisa dipukul hingga mati hanya karena makan di depan orang berkasta atas. Mereka terkadang dianggap tak boleh disentuh dan lebih rendah dari binatang karena dianggap jahat di kehidupan sebelumnya.

Hal ini diyakini sebagai bentuk penebusan dosa agar mereka tidak terlahir ke kasta rendah lagi, melainkan mencapai moksha. Semua itu sebenarnya hanya merupakan pembenaran buatan para Brahmana dan Ksatria untuk menjaga kemurnian ras mereka dari rakyat jelata berkasta Sudra dan Waisya. Mereka sendiri yakin bahwa posisi mereka sebagai pemilik kekuatan dan berada di posisi atas bukan karena Dharma, melainkan karena mereka secara inheren lebih unggul karena diberkati oleh dewa.

Batara Semar Ismaya yang merupakan pamong Para Ksatria Seperti Sri Rama dan para Pandawa bersama para punakawan yang merupakan murid sebangsanya, memang berpenampilan merakyat dan bersahaja, mereka berpakaian sederhana yang mewakili sudut pandang dan suara rakyat jelata atau orang biasa.

Batara Semar melihat kehidupan kaum Sudra atau Plebs di Frankania pada zaman Kaliyuga. Semar seketika menangis putus asa mendengar perkataan sang Wisanggeni. Semar memahami bahwa dunia sudah memasuki Akhir Zaman atau Kaliyuga. Dengan kata lain, bumi sudah terlalu tua. Kebaikan dan kejahatan tidak bisa dibedakan, penjahat dan pahlawan juga sulit dipisahkan. 

Bahkan, sulit menentukan mana yang benar antara Pandawa dan Kurawa.Semar  melihat diskriminasi dan penderitaan yang mereka rasakan, di akhirat zaman Kaliyuga yang mengalami krisis moral memprihatinkan bahkan lebih buruk daripada zaman Bharatayuda dulu, banyak pahlawan yang merasa kekuatan adalah segala galanya, hingga bukannya membela yang lemah mereka malah menyombong kekuatannya dan mendiskriminasi orang lemah. 

Batara Semar juga bersimpati dengan Adipati Karna yang harus menjadi musuh Pandawa yang harus berkhianat ke kubu Kurawa dari para saudara pandawanya karena diskriminasi yang dia terima karena diasuh oleh orang berkasta Sudra, kusir kereta kuda.

Halaman-halaman daun lontar terakhir Kitab Babad Wisanggeni meramalkan bahwa suatu saat nanti Sang Hyang Batara Wenang akan mengutus Wisanggeni, yang sebenarnya sudah moksa setelah mengorbankan diri demi kemenangan Pandawa, untuk berinkarnasi menjadi seorang pemuda keturunan Parikesit. Tujuan utamanya adalah mengembalikan suku-suku Nusantaradwipa yang hilang di seluruh dunia ke Hastinapura dan tanah yang dijanjikan kepulauan Nusantaradwipa, serta menyatukan Pandawa dan Kurawa dengan menegakkan Dharma dan menghukum anak cucu Pandawa dan Kurawa yang menyalahgunakan kekuatan mereka untuk menindas yang lemah. Parikesit sendiri adalah cucu Arjuna yang menjadi Raja Hastinapura. Dengan demikian, baik Wisanggeni maupun Parikesit merupakan keturunan Arjuna.

Semenjak Yudayana putra Parikesit naik takhta, nama kerajaan diganti dari Hastina menjadi Yawastina. Yudayana kemudian mewariskan takhta Yawastina kepada Gendrayana. Pada suatu hari, Gendrayana menghukum adiknya yang bernama Sudarsana karena kesalahpahaman. Batara Narada turun dari kahyangan sebagai utusan dewata untuk mengadili Gendrayana. Sebagai hukuman, Gendrayana dibuang ke hutan sedangkan Sudarsana dijadikan raja baru oleh Narada.

Gendrayana membangun kerajaan baru bernama Mamenang. Antara Yawastina dan Mamenang terlibat perang saudara berlarut-larut. Memenang akhirnya bersekutu dengan sisa sisa Keturunan dan Laskar Kurawa untuk melawan Yawastina untuk membalaskan kekalahan mereka di Perang Bhratayuda di Medan Kurusherta 

Atas usaha pertapa kera putih bernama Hanoman yang sudah berusia ratusan tahun, kedua negeri pun berdamai, yaitu melalui perkawinan,namun Perang saudara dan konflik internal dalam Kekaisaran Yawastina yang berkuasa di seluruh Nusantaradwipa tak kunjung berakhir, Genosida dan pembantaian terhadap bangsa Rhaksasa keturunan prabu Rahwana penculik Dewi sinta Yang terjadi jauh sebelum Bhratayuda karena dendam dan perang saudara lanjutan antara Kelompok Pro Kurawa dan Pro Pandawa tak kunjung berakhir

Akhirnya Kekaisaran Hastinapura atau Yawastina Nusantaradwipa runtuh dan terpecah menjadi negara kecil yang lebih lemah dan dapat dengan mudah ditaklukkan oleh jelmaan Dewa Kaisar Langit  dari Dinasti Liong Tiongkok.

Kaum Pandawa dan rakyat Nusantaradwipa sempat melakukan pemberontakan terhadap Kaisar Tiongkok namun mereka dikalahkan dan melarikan diri ke seluruh dunia untuk menghidindari Persekusi dan kerja paksa,mereka akhirnya sampai ke Amerika latin yang dikuasai Republik Frankania karena kesaktian mereka Republik Frankania yang terobsesi dengan Pahlawan atau Jawara dan Colleseum menjadikan keturunan Pandawa sebagai tentara kolonial dan Petarung di Colloseum sedangkan Imigran Nusantaradwipa yang merupakan rakyat biasa dianggap rendah dan tak berharga.

Rata rata orang Nusantaradwipa yang kabur dari Persekusi kaisar Tiongkok kabur ke Suriname Amerika latin,negara bagian Frankania untuk menjadi tenaga kerja yang murah.Suriname juga basis kekuatan para Pandawa.

Sedangkan Semar Pamong Sri Rama  bersama orang orang Klan Suryawangsa pengikut Sri Rama mengasingkan diri ke pedalaman Jawa untuk bertapa menunggu kebangkitan Tanah Nusantaradwipa dan disebut kaum Tengger.

Alasan mengapa Pandawa dapat berkuasa di kelas sosial tinggi di Republik Frankania sebagai Patricius atau bangsawan Republik tidak lepas dari perjanjian antara Prabu Ranawijaya, keturunan Prabu Parikesit, penguasa Hastina pada era pasca-Bhratayuda, dan Presiden pertama Republik Frankania, Clovis Zeus I. 

Dalam perjanjian tersebut, Clovis Zeus I mendapatkan legitimasi kekuasaan dari Pandawa sebagai pemenang Perang Bharatayuda kepada Republik Frankania setelah kaum Pandawa dan bangsa lain di Nusantaradwipa mengungsi ke Suriname, Amerika Latin, wilayah Frankania, untuk menghindari persekusi dinasti Liong Tiongkok. Menurut perjanjian, Frankania harus mengembalikan kekuasaan tersebut 500 tahun kemudian.

Saat ini, Morningstar Wisanggeni menganggap bahwa momentum yang tepat telah tiba untuk mendirikan kembali Kerajaan Yawastina atau Hastinapura baru dengan nama "Keraton Agung Sejagat Hastinapura." Mahkamah Internasional dianggap sebagai parlemen dan kekuasaan kehakiman Keraton Agung Hastinapura yang baru, sementara Pentagon berfungsi sebagai Dewan Keamanan Keraton Agung Hastinapura dan Indraphrasta.

XXX

Sejak inspektur wilhelm meninggal Morningstar tinggal bersama kakak sepupunya. Silsilah keluarga Motningstar sangat rumit kepalaku sampai pusing, tapi aku akan mencoba menjelaskannya sesederhana mungkin. Kalian boleh melewati penjelasanku kalau kalian mau, tak terlalu berpengaruh ke cerita tapi detail ini cukup penting.

Bibi Morningstar, atau ibu dari kakak sepupunya Wisanggeni Morningstar yang bernama Robbespiere de Vionna Bathford adalah titisan Dewi Kamyaka, Dewi hutan dan kesuburan. Dewi Kamyaka adalah saudara perempuan dari ibu Wisanggeni Morningstar, yang merupakan titisan Dresanala, Dewi kecantikan. Dewi Kamyaka menikah dengan Agares, dewa iblis kegelapan dari bangsa Filistin dan leluhur para vampir. Setelah menginvasi kahyangan Tengguru dan berhasil mengalahkan Batara Guru untuk meminang titisan salah satu putrinya, mereka melahirkan De Vionna, yang merupakan seorang dhampir.

Sang raja vampir, ayah dari kakak sepupunya Morningstar memiliki tiga istri. Istri pertamanya meninggal 100 tahun lalu ketika melahirkan Carmilia, anak tertua di keluarga Bathford. Karena tidak memiliki anak laki-laki, ia menikah lagi dengan bibi Morningstar dari pihak ibu, seorang wanita dari ras manusia setengah Dewi Kamyaka. Namun, bibi Morningstar meninggal karena kanker setelah melahirkan janin seorang vampir. Agares , sang raja vampir, memutuskan untuk menikah lagi karena belum memiliki anak laki-laki bahkan sampai akhir hayatnya.

Istri pertama Agares, Maria dos Palmares, memiliki dua orang anak kembar perempuan vampir darah murni, Erika Bathford dan Carmilia Bathford. Istri pertama Agares  adalah  seorang vampir yang menjadi pelayan Dewa Kegelapan Seth di Mesir. 

Erika Bathford memiliki dendam kesumat terhadap ayahnya Agares dan kakaknya, Carmilia Bathford, yang meninggalkannya saat masih kecil bersama ibunya yang sedang sakit. Kakaknya meninggalkan mereka untuk berperang melindungi manusia dan mengkhianati kaumnya sendiri, bangsa iblis yang saat itu beraliansi dengan Ras Reptilians untuk menaklukkan Bumi Fajar. Namun sampai saat ini Agares menghilang secara misterius.

Agares membunuh raja dan jenderal bangsa iblis serta menutup  Heavents Gate. karena ia jatuh cinta pada vampir darah murni yang memiliki wujud manusia bernama Maria Bathford Dos Palmares, Ibu Carmilia dan Erika. 

Aku Sendiri terkejut ternyata Ras Reptilians telah berusaha menguasai Bumi Fajar sejak lama, bahkan mereka sempat beraliansi dengan Ras Iblis.

Erika mengira kakaknya telah meninggal seperti ayahnya. Agar tak lagi diburu pemburu vampir selama puluhan tahun ia berusaha menyamarkan nama vampirnya dengan nama manusianya yaitu Asahi Akirayuki tanpa marga Bathford ,ketika masih anak anak ia tak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengalahkan iblis atau pemburu vampir.

Ia kemudian mendirikan kelompok baru yang disebut Forever Knights Of Demon untuk membalaskan dendamnya terhadap kakaknya yang meninggalkan ibunya dan dirinya yang masih kecil. Forever Knights Of Demon yang mengumpulkan sisa sisa pasukan iblis yang selamat dari pengkhianatan ayahnya menjadi sekutu organisasi Kurawabharata, yang juga berusaha melawan kekuasaan Frankania negeri para dewa dan akibat dendam dan diskriminasi keturunan Pandawa terhadap keturunan Kurawa. 

Dengan kata lain, sekte Forever Knights Of Demon dan organisasi Kurawabharata memiliki musuh yang sama.

Di masa depan ada kemungkinan terjadi perang segitiga antara Republik Franknia didukung kaum Pandawa melawan Azazelian yang dipimpin Carmilia dan Morningstar melawan Kurawabarata dan Forever Knights of Demon. Ini adalah hal yang sangat mengerikan. Jika penduduk dunia ini tak bersatu Ras Reptilians akan mengeksploitasi konflik ini dengan sangat mudah untuk kepentingan mereka seperti yang terjadi di kehidupanku sebelumnya.

Dari istri keduanya, Agares menikahi seorang manusia titisan dewi yang merupakan bibi dari pihak ibu Morningstar, dan melahirkan kakak sepupu Morningstar de Robespierre yang bernama Robespierre de Vionna Bathford. 

Bibi Morningstar meninggal karena tak sanggup menahan rasa sakit akibat melahirkan kakak sepupunya yang memiliki darah setengah vampir.

Vionna adalah seorang dhampir, manusia setengah vampir yang seringkali dianggap lemah karena bukan darah murni, tapi ternyata dia sangat kuat karena mendapatkan berkah sebagai titisan Dewi Bulan Yunani, Diana atau disebut juga Artemis.

Kakak sepupu Morningstar Wisanggeni yang bernama Robespierre De Vionna sangat mengerikan meski dia bukan vampir darah murni. Dia adalah seperempat titisan Dewi Olympian Bulan Diana yang dapat bertransformasi dengan energi gerhana. Selain itu, dia juga seperempat vampir bulan bangsawan utama, seperempat manusia biasa, dan seperempat keturunan Batari Dewi Kesuburan Kamyaka Laksmi.

Dari istri ketiganya, yang merupakan werewolf, Agares memiliki seorang anak, yaitu Dienna Lycan. Istri ketiga Agares Alucard adalah Hilda, seorang putri Werewolf.  Namun sampai akhir hayatnya Agares sama sekali belum mendapatkan penerus laki-laki.

Hilda adalah putri Dewa Serigala Raksasa bernama Fenrir dari Nordik. Fenrir adalah anak dari Loki, dan diramalkan akan membunuh dewa Odin dalam Ragnarök, tetapi Fenrir akan mati dibunuh oleh putra Odin, Vídarr.Fenrir, salah satunya adalah mengenai tindakan para dewa yang berusaha mengikat Fenrir, yang tumbuh dengan cepat, supaya hewan tersebut tidak menimbulkan bencana. Dalam usahanya mengikat Fenrir, dewa Týr kehilangan tangan kanannya akibat gigitan sang serigala.

Di dalam ruang perpustakaan yang luas di kastil Carmilla Bathford, lampu-lampu berpendar lembut dari lilin memberikan suasana yang tenang.

Ratu Carmilia Bathford yang sangat dihormati di Provinsi Azazelian adalah putri tertua Keluarga Bathford yang menjadi ratu atau kepala keluarga karena satu-satunya vampir darah murni di antara adik-adiknya yang berdarah campuran manusia atau werewolf. Dia adalah kakak tiri seayah tetapi berbeda ibu dari kakak sepupu Morningstar, Robespierre de-Vionna Bathford, seorang dhampir—setengah manusia dari saudara ibuku dan setengah vampir dari ayahnya, Raja Dewa Vampir.

Ruang tersebut dipenuhi dengan rak-rak buku tua dan aroma kertas kuno yang khas. "Aku" duduk di kursi empuk di depan meja kayu besar, di mana Carmilla, vampir yang anggun dengan rambut hitam panjang dan mata merah menyala, duduk berseberangan.

"Maafkan aku jika telah mengganggu malammu," kataku, menatap Carmilla dengan penuh harap. "Tapi aku benar-benar butuh bantuanmu. Temanku, Elara, seorang elf, telah berubah menjadi kristal. Aku harus mencari cara untuk mengembalikannya ke wujud semula. Kau tahu sesuatu tentang hal ini?"

Carmilla menghela napas, wajahnya menunjukkan ekspresi yang penuh pertimbangan. "Sayangnya, pengetahuan tentang hal-hal semacam itu di luar keahlianku. Kristalisasi bukanlah fenomena yang umum di dunia kami, dan aku tidak memiliki informasi khusus tentang cara mengembalikannya."

Wendy dan Peter, yang duduk di sampingku, saling berpandangan. Wendy, dengan rambut merahnya yang tergerai, tampak cemas. Peter, dengan mata biru tajam, menyentuh dagunya seolah sedang berpikir keras.

"Namun," lanjut Carmilla, suaranya lembut namun penuh wibawa, "aku bisa merasakan betapa besar tekadmu dan betapa pentingnya Elara bagimu. Meskipun aku tidak dapat memberikan jawaban langsung, aku ingin menawarkan sesuatu."

Aku menoleh, tertarik. "Apa itu?"

"Kau dan teman-temanmu boleh tinggal di kastilku selama kalian berada di provinsi Azazelian. Mungkin dari sini, kalian bisa mengakses pengetahuan yang lebih luas atau menemukan petunjuk yang bisa membantu misi kalian. Kastil ini memiliki koleksi buku dan artefak yang mungkin berguna."

Peter mengangguk, dan Wendy tersenyum sedikit, tampak lega. Aku merasa seberkas harapan baru muncul di dalam diri kami. "Terima kasih, Carmilla. Tawaranmu sangat berarti bagi kami."

Carmilla tersenyum lembut, lalu berdiri dengan anggun. "Silakan, jika ada yang bisa aku bantu, jangan ragu untuk meminta. Aku berharap kalian menemukan apa yang kalian cari."

Dengan itu, aku, Wendy, dan Peter mengikuti Carmilla keluar dari ruang perpustakaan, siap memulai babak baru dari pencarian kami di kastil yang misterius ini, dengan harapan bahwa di balik tembok-tebok tua dan rak-rak buku kuno, kami bisa menemukan jalan untuk menyelamatkan Elara.

XXX

Morningstar, dengan mata cerah dan polos, duduk di depan kakak sepupunya, De Vionna, yang memiliki tatapan lembut dan penuh perhatian. Mereka berdua berada di sebuah ruang kecil di sudut Forsaken Realms, sebuah tempat yang jauh dari kemewahan Noble Realms.

"Kak De Vionna," tanya Morningstar dengan penuh harapan, "orang-orang di wilayah atas pasti hidup enak, ya? Mereka pasti menjalani hari dengan hidup mewah. Orang orang diatas sana sangat sombong, berbicara dengan jahat dan memperlakukan orang layaknya keset karena dididik sejak kecil untuk meremehkan manusia yang memiliki kekuatan dewata sepertiku atau mahluk kegelapan seperti kakak  yang dianggap rendah, Kenapa kita tidak pindah ke wilayah atas saja?" Tanya Morningstar dengan mata polos pada kakak sepupunya yang lembut itu.

De Vionna menatap adiknya dengan rasa putus asa di matanya yang berkilau seperti bulan purnama. "Masalahnya tidak semudah itu. Hanya orang dengan kekuatan dewata tinggi yang dapat tinggal di wilayah atas. Ada diskriminasi yang mendalam terhadap penduduk wilayah bawah seperti kita. Meskipun kita sesama warga negara, kita dipandang rendah hanya karena kekuatan sihir kita yang dianggap rendah."

Morningstar menggenggam tangan kakaknya dengan tekad. "Kalau begitu, aku akan memutus rantai ini," katanya dengan suara penuh tekad. "Aku berjanji akan menjadi Raja Antiwira yang akan menghapuskan masyarakat superhero yang diskriminatif ini. Aku akan menjadi anti-hero yang menjadi ancaman terbesar sepanjang sejarah negara ini. Rakyat jelata dan mereka yang terlahir sebagai makhluk kegelapan tak akan lagi didiskriminasi dan diasingkan dari fasilitas pusat kota."

Dengan janji kelingking mereka yang saling terkait, Morningstar bertekad untuk mengubah nasib, menantang norma-norma diskriminatif yang telah lama mengakar, dan merintis jalan baru bagi mereka yang selama ini terpinggirkan.

Di masa depan, para Revolusioner Azazelian akan menghancurkan patung The Ubbermansch Liberty Pahlawan super pertama yang dimiliki Republik Frankania yang memulai era superhero dan sisi gelapnya.

Di dunia Frankania, hierarki kekuatan menentukan status sosial. Hero kelas D, C, dan B, yang merupakan titisan dewa minor, sering dianggap tidak berharga dan dijadikan tumbal demi kepentingan Hero kelas S dan A. Mereka dipandang sebagai pion yang dapat dikorbankan untuk mencapai tujuan.

Diskriminasi dan senioritas berdasarkan kekuatan dewata menyebabkan ketidakadilan. Hero kelas bawah dipaksa bertarung di garis depan tanpa penghargaan, sedangkan Hero kelas atas menikmati kekuatan dan pengaruh. Doktrin moral dan pengorbanan yang tidak adil memperburuk situasi, membuat Hero kelas bawah merasa tidak dihargai dan diperlakukan sebagai sampah.
XXX

Dalam hening malam kediaman Bathford, Batari Kali kembali muncul duduk bersila di hadapan Tesla Sancaka, dengan tatapan yang dalam dan penuh makna. Hembusan angin malam menyusuri rambutnya yang hitam legam, menciptakan aura kekuatan yang tak terlihat namun terasa. Tesla, yang tengah merenung, mendengarkan setiap kata Batari Kali dengan hati-hati.

Batari Kali memulai, suaranya lembut namun penuh wibawa, "Orang yang mendapat pencerahan adalah orang yang tak sadar dirinya mendapat pencerahan dan tak tahu apa arti pencerahan." Ia berhenti sejenak, menatap Tesla dengan pandangan tajam, seperti ingin menembus batas kesadaran manusia. "Jadi, seluruh semedi yang kau lakukan, sebaiknya tak mengharapkan imbalan. Pencerahan bukan untuk mendapatkan sesuatu, melainkan untuk melepaskan diri dari segala keterikatan, termasuk dari masa lalu."

Tesla Sancaka duduk termenung di tepi sungai, matanya menatap aliran air yang tenang namun tak bisa mengalihkan pikirannya. Pikiran tentang hidup dan kematian bergelayut di benaknya, seperti bayangan yang tak kunjung pergi. Di sampingnya, Batari, sang guru yang penuh wibawa, berdiri dengan tenang, memperhatikan sang murid yang terlihat kebingungan.

"Tesla," Batari memulai, suara lembut namun penuh makna. "Manusia tak pernah berlomba dengan orang lain. Kita tak bersaing dengan siapapun selain diri kita sendiri. Yang sesungguhnya kita hadapi adalah waktu, kematian yang tak dapat dielakkan. Hanya itu yang pasti." 

Tesla menoleh, matanya berkaca-kaca, tampak seperti mencari makna dalam setiap kata yang terucap. "Tapi... mengapa kita berjuang keras, Batari? Apa tujuan kita jika semuanya akan berakhir?"

Batari tersenyum dengan bijaksana, melangkah mendekat dan duduk di samping Tesla. "Karena hidup hanya sekali, Tesla. Begitu semuanya berakhir, kita akan kehilangan segalanya—semua yang kita cintai, segala yang kita perjuangkan. Tak ada yang bisa kita bawa pergi, kecuali bagaimana kita menjalani waktu itu. Jangan sia-siakan hidupmu, lakukan yang terbaik dengan sisa waktu yang ada. Agar hidupmu lebih panjang dan berarti, bahkan setelah kau pergi." 


Tesla menundukkan kepala, merenung. "Tapi, kadang-kadang kegagalan itu terasa lebih mudah daripada terus berjuang, Batari. Kadang godaan untuk menyerah begitu kuat."


Batari mengangguk pelan, memandang jauh ke horizon seolah melihat dunia yang lebih luas. "Kegagalan dan godaan untuk menyerah memang selalu hadir. Mereka jauh lebih mudah dan menyenangkan, itu kenyataannya. Tapi tekad untuk terus berjuang, untuk bertahan dan mencapai yang terbaik, itulah yang akan memberikan hidupmu makna sejati. Waktu tak akan kembali, Tesla. Syukurlah untuk tiap detiknya. Hargai hidup, agar kau tak menyesal di akhir nanti."


Tesla terdiam, meresapi kata-kata itu, merasakan kedalaman nasihat yang diberikan. Batari melanjutkan dengan lembut, "Jalan menuju Yamaloka sangat indah, penuh dengan bunga dan jalanan mulus yang menuntunmu. Namun ingat, jika kau memilih jalan itu, kau takkan bisa bebas dari siklus reinkarnasi. Begitu pula dengan Swargaloka—tempat yang seakan sempurna, tapi membuatmu terikat pada putaran hidup dan mati yang tiada akhir."


Tesla menatap Batari dengan penuh pertanyaan. "Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

Batari memandang langit, suaranya penuh keheningan yang dalam. "Kau harus selalu menghormati hidup, menghargai setiap momen. Jika kita melupakan mereka yang sudah pergi, mereka akan terlupakan—begitu juga dengan kita, jika kita tak menjaga nilai hidup ini. Jangan sampai terlena dengan godaan untuk menyerah. Setiap keputusanmu membentuk takdirmu, Tesla."

Tesla merasakan sebuah cahaya baru yang menyentuh hatinya, sebuah pencerahan yang mulai memotivasi dirinya untuk tidak menyerah begitu saja. "Terima kasih, Batari. Aku akan berjuang."

Batari tersenyum, mata penuh kedamaian. "Begitu, Tesla. Ingatlah, hidup ini adalah hadiah yang tak boleh kita sia-siakan."

Tesla mencerna kata-kata itu, merasakannya menyelusup ke dalam jiwanya. Batari Kali melanjutkan, "Boddhisatwa tak menyangkal keberadaan Dewata atau Bhatara yang ada di dunia ini sebagai makhluk supranatural dengan kekuatan melebihi manusia. Namun, mereka menyangkal bahwa memuja para dewa bisa melepaskan manusia dari penderitaan." Ia mengangkat tangannya, seolah memegang kebenaran yang lebih besar. "Satu-satunya yang bisa melepaskan dunia dari kejahatan dan penderitaan adalah diri individu manusia itu sendiri. Bukan sosok lain, bukan dewa, bukan kekuatan luar."

Tesla merasa tubuhnya seolah dipenuhi energi yang luar biasa, sesuatu yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Batari Kali menatapnya lebih dalam lagi, "Manusia harus mencapai pencerahan dan lepas dari penderitaan tanpa bergantung pada siapapun, termasuk para Dewata."

Seketika, suasana berubah menjadi sunyi. Batari Kali melanjutkan, suaranya kini terdengar lebih jauh, seperti mengingatkan perjalanan panjang umat manusia dalam mencari kebenaran. "Jauh sebelum Sang Buddha sejati itu sendiri, para dewa di alam semesta yang dipuja manusia sudah menjadi Boddhisatwa. Tengri, dewa Petir Bangsa Mongol. Aku, Batari Kali, bahkan para Dewa Babilonia primordial seperti Abszhu hingga Marduk."

Tesla merasakan kehadiran yang lebih besar dari kata-kata itu, seakan semesta sedang berbicara langsung dengan jiwanya. Dalam diam, ia mulai memahami bahwa pencarian sejati bukanlah tentang menggapai kekuatan luar, melainkan membebaskan diri dari belenggu dalam. Sebuah pencerahan yang lebih dalam, lebih murni, dari yang pernah ia bayangkan.

XXX

Dewi Sri sering digambarkan sebagai seorang gadis muda yang cantik, langsing, namun memiliki tubuh sintal dan penuh, dengan wajah yang mencerminkan kecantikan alami khas wanita Nusantara. Ia melambangkan puncak kecantikan, kewanitaan, dan kesuburan seorang perempuan.

Dalam budaya Jawa yang penuh dengan nilai estetika tinggi, Dewi Sri digambarkan layaknya seorang dewi atau putri ningrat dalam cerita pewayangan. Wajahnya yang cerah, dengan mata tipis yang tertunduk dan ekspresi yang anggun, mencerminkan ketenangan. Gambaran ini serupa dengan kecantikan Dewi Sinta dalam cerita Ramayana.

Pasangannya, Sedhana, juga digambarkan sebagai sosok tampan, mirip dengan Rama. Patung loro blonyo, yang menggambarkan pasangan pria dan wanita, dianggap sebagai simbol dari Dewi Sri dan Sedhana. Oleh karena itu, keduanya sering dipandang sebagai manifestasi dari Batara Wisnu dan istrinya, Batari Srisekar Widowati.
Arca perunggu Dewi Sri dari masa Jawa kuno,Ia dipercaya sebagai dewi yang menguasai ranah dunia bawah tanah juga bulan. Perannya mencakup segala aspek Dewi Ibu, yakni sebagai pelindung kelahiran dan kehidupan. Ia juga dapat mengendalikan bahan makanan di bumi terutama padi: bahan makanan pokok masyarakat Indonesia; maka ia mengatur kehidupan, kekayaan, dan kemakmuran. Berkahnya terutama panen padi yang berlimpah dan dimuliakan sejak masa kerajaan kuno di pulau Jawa seperti Majapahit dan Pajajaran.

Dewi Sri juga mengendalikan segala kebalikannya yaitu ; kemiskinan, bencana kelaparan, hama penyakit, dan hingga batas tertentu, memengaruhi kematian. Karena ia merupakan simbol bagi padi, ia juga dipandang sebagai ibu kehidupan. Seringkali ia dihubungkan dengan tanaman padi dan ular sawah.

Dewi Sri selalu digambarkan sebagai gadis muda yang cantik, ramping tetapi bertubuh sintal dan berisi, dengan wajah khas kecantikan alami gadis asli Nusantara. Mewujudkan perempuan di usia puncak kecantikan, kewanitaan, dan kesuburannya.

Kebudayaan adiluhung Jawa dengan selera estetis tinggi menggambarkan Dewi Sri seperti penggambaran dewi dan putri ningrat dalam pewayangan. Wajah putih dengan mata tipis menatap ke bawah dengan raut wajah yang anggun dan tenang. Serupa dengan penggambaran kecantikan dewi Sinta dari kisah Ramayana.

Pasangannya, Sedhana juga digambarkan dengan rupa bagus seperti Rama. Patung loro blonyo (berarti: "dua lapik atau dasar") yang menggambarkan sepasang lelaki dan perempuan, juga diibaratkan sebagai pasangan Dewi Sri dan Sedhana. Karena hal tersebut, Dewi Sri dan Dewa Sedhana seringkali dianggap sebagai titisan Batara Wisnu dan istrinya, Batari Srisekar Widowati.

Dewi Sri tetap dihormati dan dimuliakan oleh masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali . Meskipun demikian banyak versi mitos serupa mengenai dewi kesuburan juga dikenal oleh suku bangsa lainnya di Indonesia. Meskipun kini orang Indonesia kebanyakan adalah muslim atau beragama hindu, sifat dasarnya tetap bernuansa animisme dan dinamisme.

Kepercayaan lokal seperti Kejawen dan Sunda Wiwitan tetap berakar kuat dan pemuliaan terhadap Dewi Sri terus berlangsung bersamaan dengan pengaruh Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Beberapa kraton di Indonesia, seperti kraton di Cirebon, Ubud, Surakarta, dan Yogyakarta tetap membudayakan tradisi ini. Sebagai contoh upacara selamatan atau syukuran panen di Jawa disebut Sekaten.

Boddhisitwa Dewi Sri Vasundhari adalah Dewi Padi sumber kehidupan dan Kesuburan Jawa yang memberikan energi QI kepada para pendekar spritual termasuk Parasu. Pemujaan Dewi Sri diperkirakan berasal dari pemujaan Bhagawati Tara Dewi oleh para petani. Dalam salah satu wujudnya, Bhagawati Tara bermanifestasi sebagai Vasundhari atau Vasundharini. Ia digambarkan bertubuh kuning sambil memegang setangkai padi yang menguning. 
XXX

.
Para Dewata Boddhisitwa mengenal Shambhala atau Agharta sebagai Aryavartha (tanah orang-orang yang berharga, tanah Veda) dan juga disebut sebagai Tanah Para Dewa yang Hidup, Tanah Terlarang, Tanah Air Putih dan Tanah Api Hidup. Batari Kali Boddhisitwa membawa Parasu ke Agharta atau Shambala yang ada jauh di perut bumi. Shambala adalah sebuah kerajaan misterius yang dipimpin oleh Manjuśrīkīrti, Raja Shambala tersembunyi di antara Gunung Himalaya dan Gurun Gobi.Di Shambala, seluruh penduduknya telah mencapai pencerahan spiritual sehingga para pengikut Budha di Tibet mengatakan bahwa para penduduk Shambala merupakan perwujudan dari kesempurnaan, Shambala juga dikenal dengan sebutan "Tanah Suci.Agartha adalah kota legendaris yang diketahui berada jauh di dalam perut planet kita. Juga dikenal dengan nama Agartta, Agharti atau Agarta, sering dikaitkan dengan Shambhala sebagai tempat kelahiran Kalki) sebagai ibu kota Agartha.ada beberapa pintu masuk ke kota bawah tanah Agartha ini, beberapa di antaranya adalah sumur energi,mengenai Agartha, yang mengatakan bahwa dunia tersembunyi ini akan dapat diakses oleh semua umat manusia ketika Anarki yang ada di dunia kita digantikan oleh Sinarki.Legenda mengatakan ada ras kuno yang menghuni di permukaan Bumi sejak jutaan tahun yang lalu dan kemudian pindah ke kota bawah tanah, menyusun lingkungan dan kebutuhan hidup mereka sendiri.ras mereka menyadari bahwa Matahari menyebabkan mereka menua sebelum waktunya dan akhirnya memutuskan untuk mencari rumah baru di bawah tanah.
XXX
Kumari Kandam adalah kerajaan yang tenggelam yang kadang-kadang dibandingkan dengan Lemuria.kota Puhar yang tenggelam. Dravidia berasal dari daerah selatan yang kini adalah pantai India selatan yang tenggelam karena banjir. Terdapat berbagai klaim pengarang Tamil bahwa terdapat daratan yang besar menghubungkan Australia dengan pantai Tamil Nadu.Kumari Kandam adalah sebuah legenda tentang daratan luas yang hilang berkaitan dengan peradaban Tamil kuno, terletak di sebelah selatan India kini, di Samudera Hindia. Nama alternatifnya adalah Kumarikkantam dan Kumari Nadu. Sebagian revivalis Tamil menghubungkannya dengan kerajaan Pandyan yang disebutkan didalam karya-karya sastera Tamil dan Sansekerta.“Kumarika Khanda”. Bagian Andakosappadalam dalam Kanda Puranam menggambarkan model kosmologi berikut tentang alam semesta.
“Ada banyak dunia yang masing-masing memiliki beberapa benua, yang selanjutnya memiliki beberapa kerajaan. Paratan, penguasa salah satu kerajaan tersebut, memiliki delapan putra dan satu putri. Ia selanjutnya membagi kerajaannya menjadi sembilan bagian, dan bagian yang diperintah oleh putrinya, Kumari, kemudian dikenal sebagai Kumari Kandam. Kumari Kandam adalah sebuah kerajaan di bumi.”

XXX

Dalam Mitologi Sumeria, para dewa dilahirkan dari pasangan Tiamat, yang merupakan air asin, dan Abzu, yang merupakan air tawar. Setelah itu, para dewa, yang merupakan anak-anak mereka, memberontak melawan sang ayah, Abzu dan memperoleh supremasi atas dunia. Pada saat itu, Tiamat dengan lembut masih memaklumi perbuatan anak-anaknya. Ini adalah bukti bahwa cintanya untuk anak-anaknya mengalahkan cintanya untuk suaminya.

Pada zaman purba, Abzu, yang juga dikenal sebagai Apsû, adalah ayah dari dewa-dewa tua, Lahmu dan Lahamu. Mereka berdua, yang disebut "berbulu," bertugas sebagai penjaga gerbang di kuil Enki Abzu di Eridu. Lahmu dan Lahamu kemudian melahirkan Anshar dan Kishar, yang melambangkan akhir dari surga dan bumi. Anshar, yang berarti "totalitas surga," dan Kishar bertemu di cakrawala, menjadi orang tua dari Anu, yang melambangkan Surga, dan Ki, yang melambangkan Bumi.

Namun, cerita utama berfokus pada Tiamat, personifikasi dari air asin yang "bercahaya." Tiamat adalah kekuatan yang menyebabkan kekacauan dalam penciptaan dunia. Bersama Abzu, ia mengisi semesta dengan air purba, membentuk dasar kehidupan. Ia juga dikenal sebagai "Ummu-Hubur yang membentuk segala hal."

Ketika Apsu merencanakan untuk membunuh dewa-dewa muda, Enki mengetahui rencana tersebut dan berhasil menangkapnya. Apsu kemudian ditahan di bawah istana E-Abzu. Kejadian ini membuat Kingu, anak dari Apsu dan Tiamat, marah. Kingu melaporkan kejadian itu kepada ibunya, Tiamat, yang kemudian menciptakan 11 monster untuk membalas dendam atas kematian Apsu. Monster-monster ini, yang diciptakan untuk melawan para dewa muda, antara lain Bašmu, Ušumgallu, Mušmaḫḫū, Mušḫuššu, Laḫmu, Ugallu, Uridimmu, Girtablullû, Umū dabrūtu, Kulullû, dan Kusarikku.

Tiamat juga memiliki Tablet of Destinies, yang memberikan kekuasaan atas takdir. Dalam pertempuran yang dahsyat, dia memberikan tablet ini kepada Kingu, yang dipilihnya sebagai kekasih dan pemimpin pasukannya. Para dewa yang ketakutan menghadapinya, namun muncul pahlawan baru, Anu. Dalam beberapa versi cerita, Anu digantikan oleh Enlil atau Marduk, putra Enki. Marduk bersumpah untuk mengalahkan Tiamat dan menjadi "Raja Para Dewa." Dengan panah angin, jaring, gada, dan tombak yang tak terkalahkan, Marduk akhirnya mengalahkan Tiamat dan membawa kedamaian bagi dunia.

Tiamat adalah monster atau dewi dalam mitologi Babilonia dan Sumeria, serta tokoh utama dalam kisah penciptaan Enûma Elish. Dalam mitologi tersebut, Tiamat digambarkan sebagai dewi primordial laut asin yang menikah dengan Abzû, dewa air tawar, dan bersama-sama mereka melahirkan para dewa muda. Tiamat merupakan simbol kekacauan dalam penciptaan awal. Ada dua sisi dalam mitos Tiamat, pertama sebagai dewi pencipta yang melalui pernikahan antara air asin dan air tawar menciptakan semesta secara damai. Namun, dalam versi "Chaoskampf," Tiamat menjadi simbol kekacauan mengerikan dari masa primordial dan digambarkan sebagai ular laut atau naga.

Dalam Enûma Elish, Tiamat melahirkan generasi pertama dewa. Suaminya, Apsu, mengira bahwa anak-anaknya berencana membunuhnya dan merebut tahtanya, sehingga ia berperang melawan mereka dan akhirnya terbunuh. Tiamat, marah akan kematian suaminya, berperang untuk membalasnya dengan wujud naga laut raksasa, namun pada akhirnya dia dibunuh oleh Marduk, putra dewa Enki. Sebelum kematiannya, Tiamat melahirkan berbagai monster, termasuk naga pertama yang tubuhnya dipenuhi racun. Setelah membunuh Tiamat, Marduk membentuk langit dan bumi dari tubuhnya.

Beberapa ahli, seperti Thorkild Jacobsen dan Walter Burkert, menghubungkan nama Tiamat dengan kata Akkadia untuk laut, "tâmtu," yang kemudian berkembang menjadi "ti'amtum." Burkert juga menarik hubungan linguistik antara Tiamat dan nama Tethys dalam mitologi Yunani. Nama "Tiamat" diyakini merupakan turunan dari bentuk konstruksi vokatif dari kata "tâmtu," yang sering digunakan untuk menggantikan kata "laut" dalam teks Akkadia.

Menganggap kematian Tiamat oleh Marduk sebagai bukti untuk hipotesisnya tentang pergeseran kuno dalam kekuasaan dari masyarakat matriarkal ke patriarki.

Tiamat sering digambarkan sebagai ular laut atau naga, meskipun dalam Enûma Elish, dia melahirkan berbagai makhluk seperti naga, ular, manusia kalajengking, dan makhluk lainnya.

Namun, para dewa, yang merupakan anak-anak Tiamat, dengan berani mengangkat pedang mereka melawan sang ibu. Dalam kesedihan dan kekacauan yang melanda hatinya, Tiamat melahirkan 11 Magical Beast sebagai anak-anak baru, yang kemudian bertempur melawan para dewa. Setelah pertempuran berakhir, Tiamat dan 11 Magical Beast tersebut hancur. Dewa-dewa dikisahkan merobek tubuh Tiamat menjadi dua, menciptakan langit dan bumi dari bagian-bagian tubuhnya, serta menetapkan ritual penciptaan Dunia Manusia.
Mengiris Tiamat menjadi dua, dia membuat tulang rusuknya jadi surga dan bumi. Matanya yang berair menjadi sumber air Tigris dan Eufrat, ekornya menjadi galaksi Bima Sakti. Dengan persetujuan dewa-dewa yang lebih tua, ia mengambil Tablet of Destinies dari Kingu, melantik dirinya sendiri sebagai kepala panteon Babilon. Kingu ditangkap dan dibunuh kemudian. Darah merahnya dicampur dengan tanah liat merah dari Bumi akan menciptakan tubuh manusia. Manusia diciptakan untuk bertindak sebagai pelayan dewa Igigi yang lebih muda.

Penanggalan epik ini tidak sepenuhnya jelas, tetapi dilihat dari topik mitologi tertutup dan versi huruf kuno yang ditemukan sejauh ini, kemungkinan sekitar abad ke-15 SM.
 
Mitos Tiamat adalah salah satu versi paling awal dari Chaoskampf, pertempuran antara pahlawan dan chthonic(monster perairan), sejenis ular atau naga. Motif Chaoskampf dalam mitologi lain terkait langsung/tidak langsung dengan mitos Tiamat, termasuk mitos Hittite Illuyanka, dan dalam tradisi Yunani, kisah pembunuhan Apollo atas Python sebagai tindakan yang diperlukan untuk mengambil alih Oracle Delphi.

Tiamat dikenal sebagai "rahim yang dibuang setelah Penciptaan," yang menjadi dasar dari Mitologi Sumeria. Tubuhnya diubah menjadi "Mother Sea" dan dijadikan tempat untuk menghasilkan kehidupan.Karena sudah dianggap tidak diperlukan, Tiamat hanya dianggap sebagai penghalang oleh keturunannya. Kini, ia menunggu di dunia cermin, berharap suatu saat bisa kembali ke dunia nyata.

XXX
Merasa lelah, para dewa itu mogok kerja sampai Dewa Enlil memutuskan untuk menciptakan manusia dari tanah liat dan darah seorang dewi. Namun, 1.000 tahun setelah menciptakan manusia, Enlil mulai gila karena harus mendengarkan semua doa mereka.

Enlil yang kesal pun mulai membunuh manusia dengan kekeringan sampai mereka menjadi kanibal. Dewa laut, Enki, merasa kasihan pada manusia sehingga dia mengambil ikan dari laut dan memberikannya pada manusia. Mengetahui hal ini, Enlil pun memerintahkan Enki untuk memusnahkan umat manusia dengan banjir besar.

Enki tahu kalau dia harus mematuhi dewa utamanya, tetapi di satu sisi merasa kasihan dengan manusia. Oleh karean itu, ia memperingatkan seorang manusia bernama Atrahasis untuk membuat sebuah bahtera raksasa. Atrahasis memutuskan untuk membawa semua tumbuhan dan hewan serta para tetua yang paling bijaksana.

Dewi ibu, yang merasa ngeri dengan peristiwa ini, mengusulkan agar generasi baru manusia memiliki kontrol populasi alih-alih berkembang biak seperti kelinci. Dia pun menciptakan keguguran dan bencana alam berkala untuk mengurangi populasi manusia. Enlil menyambut baik gagasan ini dan mengizinkan Atrahasis untuk membangun kembali peradaban dari awal.

Gilgamesh mulai mencari keabadian setelah sahabatnya, Enkidu, meninggal. Dalam perjalannya, ia bertemu dengan leluhurnya, Utanapishtim, yang selamat dari peristiwa banjir besar. Alih-alih mendapatkan keabadian, Gilgamesh malah mendapatkan perunungan.

XXX

Mesir yang megah, dengan piramida dan emas berkilauan. Horus, dewa langit, segera dinobatkan menjadi Raja Mesir menggantikan sang ayah, Osiris. Saat hari penobatan, kekacauan terjadi saat adik Osiris, Set sang dewa gurun yang cemburu dan ingin merebut takhta Mesir.

Tidak ada batasan antara dewa dan manusia biasa. Dewa, dengan tubuh berukuran lebih besar, hidup di antara rakyat Mesir yang hidup makmur. Raja Mesir pun seorang dewa, yaitu Osiris

Seth adalah dewa yang biasanya digambarkan sebagai manusia berkepala anjing, atau lelaki Mesir dengan rambut merah. Kadang ia juga digambarkan dalam rupa kuda nil merah, babi hutan, atau ular, sesuai dengan salah satu kemampuannya : berubah wujud.

Di awal kemunculannya, Seth adalah dewa utama masyarakat Mesir Atas (Mesir Selatan). Disembah sebagai dewa badai dan penguasa padang pasir, Seth dikenal sebagai putra Geb dan Nut yang pada mulanya melindungi Ra saat menjelajahi Duat bersama dewa-dewa lainnya. Memasuki Dinasti Ketiga, Mesir Atas dan Mesir Bawah disatukan di bawah satu pharaoh. Pada saat inilah antagonisasi Seth mulai terjadi dan ‘Legenda Osiris’ mulai muncul.

Kisah legenda Osiris dimulai dari kisah bagaimana Seth, yang semula adalah pengawal Ra dalam perjalanan melintasi Duat (samudera yang ada di luar angkasa) ‘dibebastugaskan’ oleh Ra karena Seth merasa tidak diperlakukan secara layak dan secara tidak sengaja mengancam Sang Dewa Matahari bahwa ia akan melepaskan badai ke arah Sang Dewa Matahari sebagai bentuk ‘protesnya’. Kesalahan fatal! Alih-alih didengarkan protesnya, Ra justru membebastugaskan Seth dari tugas pengawalan dan memilih dewa-dewi lain untuk mengawal perjalanannya ke Duat secara bergantian.

Cerita ‘Legenda Osiris’ beralih ke dunia manusia di mana Seth, Isis dan Osiris, turun ke dunia manusia dan menyelenggarakan sebuah pemerintahan di Mesir. Namun karena iri pada kepopuleran Osiris, Seth membunuh Osiris kemudian memburu Isis dan Horus meskipun akhirnya Isis dan Horus diselamatkan oleh Nepthys yang notabene adalah istrinya Seth itu sendiri.
Dewa penguasa bernama Osiris yang dibunuh oleh saudaranya Set (Gerard Butler), Dewa perang dan kegelapan yang cemburu selama proses penobatan putra Osiris, Horus (Nikolaj Coster-Waldau) dilaksanakan.

Set merebut takhta dan menyatakan bahwa umat manusia harus membayar kekayaan untuk masuk ke akhirat.

Set berhasil menguasai Mesir, mengubah delta Sungai Nil yang hijau dan indah menjadi gurun dan menyengsarakan rakyat. Di lain pihak, dewa-dewa Mesir yang lain hanya punya 2 pilihan: harus tunduk pada Set atau dibunuh. Ya, dewa bisa mati bersimbah darah emas

Seth berkuasa atas Mesir, menggantikan Osiris, selama bertahun-tahun sampai suatu ketika Isis membawa kembali jasad Osiris dari Biblos. Seth yang menemukan jasad saudaranya lagi langsung memotong jasad Osiris menjadi 14 bagian. Ia tidak tahu bahwa Isis kemudian mengembara lagi ke seluruh Mesir untuk kembali menyatukan jasad Osiris.

Ketika Horus telah beranjak dewasa, Ra sang dewa matahari turun kembali ke dunia dan membentuk sebuah kerajaan tandingan di bawah pimpinan pharaoh Ra-Horakhty (yang sebenarnya adalah Ra sendiri). Kerajaan tandingan ini berseteru dengan kerajaan yang dipimpin oleh Set selama bertahun-tahun dan Horus adalah salah satu prajurit Ra-Horakhty.

Horus yang kalau berubah dengan kostum sayap emasnya sanga memukau layaknya seluruh dewa-dewi Mesir digambarkan sebagai sosok raksasa yang mampu berubah wujud menjadi sosok ber-Armor yang sangat keren.

Setiap gerakan Horus sempurna dan setiap pukulan sangat menyenangkan sehingga dia ingin tertawa terbahak-bahak. Dia memiliki refleks yang sangat cepat, kekuatan yang ditingkatkan, dan tujuan serta kecepatan yang hebat. Indranya sangat tajam sehingga dia bisa menebak perkiraan waktu matahari terbit dan memiliki naluri bertarung yang saleh yang memberinya reaksi yang tepat dalam pertempuran. Senjata pilihannya adalah khopesh dan lembing.

Horus adalah dewa perang, dan karena itu, ia adalah salah satu dewa paling kuat dari jajaran Mesir. Naluri pertempurannya sangat dihormati di antara para dewa, sehingga beberapa dari mereka berharap Horus menjadi firaun para dewa, bukan Ra.

Horus adalah prajurit berkepala elang besar dengan baju besi yang kuat dan khopesh raksasa. Horus sejauh ini adalah dewa terkuat dalam Sihir Tempur, menjadi dewa pertempuran, kecuali mungkin Set . Avatar-nya juga dapat digunakan untuk hanya memanggil tinju untuk meninju sesuatu atau memotong karate untuk memecahkan sesuatu.

Horus juga salah satu dari dua dewa yang memiliki Nama Rahasia Ra , kepala dewa. Horus juga memiliki kekuatan politik yang besar sebagai raja para dewa, dan merupakan salah satu dewa yang paling kuat, mampu mengalahkan dewa-dewa yang kuat seperti Sobek , Set dan, bersama dengan Carter Kane, mampu melemparkan mantra Eksekrasi Bayangan pada Apophis sendiri. Horus juga diberikan crook dan flail milik Ra, dua senjata Ra.

Sebagai Dewa perang dan tempur Horus dapat membuat avatar pertempuran besar untuk melindungi tuan rumahnya. Dan itu cukup kuat untuk mengalahkan Tuhan lainnya.
Pemanggilan senjata: Menjadi dewa perang, Horus dapat memanggil khopesh dan pedang dan bahkan mengubahnya menjadi senjata energi untuk Avatar Tempurnya.

Sebagai Dewa perang dan tempur Horus dapat membuat avatar pertempuran besar untuk melindungi tuan rumahnya. Dan itu cukup kuat untuk mengalahkan dewa lainnya.

Menjadi dewa perang, Horus dapat memanggil khopesh dan pedang dan bahkan mengubahnya menjadi senjata energi untuk Avatar Tempurnya.

Horus dan mantra serangan tetapi masih ada karena menjadi Dewa tempur.

Horus dapat memanggil dan menenangkan makhluk sucinya, dan memerintahkan mereka untuk menyerang targetnya. Makhluk sucinya termasuk elang dan griffin. Horus menunjukkan bahwa dia secara alami dapat melihat seperti elang sehingga penglihatannya berkali-kali lebih tajam daripada kebanyakan.

Horus juga dewa langit, dan dengan demikian, dapat mengendalikannya sampai batas tertentu. Dia bisa mendistorsi ruang dan membuat anomali berbahaya untuk menyerang lawannya.

Sebagai dewa langit memungkinkan Horus untuk memiliki kekuatan di atasnya seperti manipulasi badai.

Horus (seperti banyak dewa) sering menyimpan senjata.

Horus (seperti banyak dewa) dapat memasuki dengan mudah. Dia bisa melakukan perjalanan jarak jauh melalui.

Horus sangat kuat bahkan untuk dewa, dan itu adalah salah satu hal yang membuatnya dihormati di antara para dewa.

Sementara Horus lebih suka bepergian melalui Darat, dia efisien dalam membuat portal. Sebagai dewa Horus memiliki kemampuan untuk berubah menjadi banyak hewan dan bentuk yang berbeda. Dia bisa berubah menjadi elang dan elang dia bisa berubah menjadi energi murni dan versi berkepala elang dari dirinya sendiri.

Seperti semua dewa, Horus mampu berubah menjadi hibrida manusia-binatang dengan logam, bukan daging. Dalam kasus Horus, wujudnya humanoid dengan kepala dan sayap elang, berwarna emas dan perak, dengan mata berwarna biru plasma. Transformasinya bisa penuh atau tanpa kepala dan sayap, membuat kepalanya yang normal terlihat, tetapi ketika sepenuhnya berubah, dia mengeluarkan suara elang alih-alih berbicara. Ketika dia hanya dengan satu mata, Horus percaya bahwa dia tidak dapat berubah menjadi bentuk dewa, namun kemudian ditemukan bahwa dia bisa melakukannya terlepas dari matanya yang hilang begitu dia menyadari perjalanan sejatinya dalam hidup adalah untuk melindungi rakyatnya, dan mengarahkan dirinya kembali ke jalurnya dengan memilih untuk mencoba dan menyelamatkan Bek daripada mengambil matanya yang lain. Tampaknya tidak ada perbedaan dalam kekuatannya dengan satu atau dua mata begitu dia mengikuti jalan aslinya lagi.
Meskipun memiliki penglihatan yang benar-benar sempurna, mata kuat Horus rentan dibutakan oleh sinar matahari yang memantul dari permukaan logam seperti perisai. Namun, ketika Set mencungkil matanya, dia harus menggunakan indranya yang lain sampai Bek mengembalikan salah satu matanya dan kemudian mendapatkan yang lain

Pada masa-masa awal perseteruan, Horus dan Set tidak pernah saling berduel satu-lawan-satu, tapi ketika pasukannya mulai habis, Set dan Horus mulai berhadap-hadapan secara langsung. Kadang Set unggul, kadang Horus yang unggul. Setidaknya Set pernah mencabik satu mata Horus sehingga Thoth harus mengganti mata Horus dengan mata lain yang beda warna, sementara Horus sendiri pernah mencabik alat vital Seth sehingga konon sejak itu dewa ini menjadi impoten.

Set memiliki tiga istri : Nepthys, yang melahirkan Anubis, Tawaret, dewi kuda Nil yang kemudian memihak Osiris, serta Neith, dewi perburuan, yang melahirkan Sobek (dewa buaya). Dari ketiga istri Set, hanya Neith yang ‘memihak’ pada Set. Ketika para dewa (diwakili Thoth dan Ptah) mencoba mendamaikan konflik Horus dan Set, Nepthys berdiri di pihak Horus dan mendesak Set untuk mengembalikan takhta Osiris pada Horus.

Selain itu Seth juga memiliki nama lain, yakni Set, Setekh, Sutekh, Sut, Suty, Dewa Merah. Ia diyakini sebagai dewa badai, dewa padang pasir, simbol kejahatan, kekacauan, Pharaoh Mesir Atas.

Namun Neith berujar, “Set harus mengembalikan istana Osiris pada Horus, jangan melakukan ketikadilan lagi atau aku akan buat langit runtuh menimpa seluruh Mesir. Tapi Amun-Ra harus juga harus dengar permohonanku berikan Set ganti rugi, lipatgandakan hak miliknya, dan berikan Anat dan Astarte (Tawaret) untuk menjadi istrinya.”

Mesir kemudian dibagi dua, Mesir Utara untuk Horus dan Mesir Selatan untuk Set. Tapi konflik kedua dewa ini masih saja berlangsung, bahkan konon sampai saat inipun masih berlangsung dan akan terus berlangsung sampai akhir zaman.

Selain itu Seth juga memiliki nama lain, yakni Set, Setekh, Sutekh, Sut, Suty, Dewa Merah. Ia diyakini sebagai dewa badai, dewa padang pasir, simbol kejahatan, kekacauan, Pharaoh Mesir Atas.

Melihat sang ayah terbunuh di depan matanya, Horus pun menjadi murka dan seketika itu juga menantang Set untuk bertarung dengan wujud dewa masing-masing.

Walau pun jauh lebih kuat dari paman kandungnya, Horus masih seorang dewa muda yang minim akan pengalaman bertarung.

Sementara itu, Set yang dianggap sebagai dewa perang oleh masyarakat Mesir, telah menyiapkan berbagai taktik curang untuk mengalahkan Horus.

Kalah dalam pertempuran satu lawan satu, Horus pun harus merelakan kedua matanya dicabut oleh Set, dan kemudian diasingkan.
XXX

Selain itu, di sekolah ini juga ada anak-anak dewa-dewi Yunani, seperti keturunannya Athena, Neptunus, Hades, Zeus, dan Apollo, termasuk Pluto Byzantine, sahabat Kevin Bathford di organisasi Forever Knights of Demon, putra Hades penguasa Neraka, hingga titisan pahlawan terhebat mitologi Yunani, seperti Hercules dan Achilles. Bahkan, putri Mahkota Kerajaan Aesir di Norse, yaitu Thudr, yang merupakan anak dari ibu Valkyrie dan ayah Dewa Petir, menjadi ketua angkatan di Akademi Asosiasi Pahlawan Republik Frankania ini.

XXX

Thudr, sang Dewi Valkyrie, adalah putri Dewa Petir Nordik yang berdarah setengah dewa Aesir dari ayahnya, Dewa Petir Norse, dan setengah Valkyrie dari ibunya. Kini, Thudr naik tahta menjadi Ratu bangsa Aesir dan Valkyrie sebagai satu-satunya anak Dewa Petir. Dia dijuluki sebagai Ratu Aesir, Dewi Kekuatan, Dewi Petir, dan Dewi Valhalla. Selain menjadi pemimpin Valkyrie yang melayani para ksatria yang mati sebagai Einherjar, tugasnya sebelumnya adalah menjaga dunia manusia. Setelah ayahnya, sang Raja para Dewa, meninggal di tangan Jörmungandr setelah Ragnarok, Thudr naik tahta sebagai penguasa Asgard, dan tak ada yang lebih cocok untuk tugas itu selain gadis Viking berotot, tomboy, cantik, keras, dengan aura pejuang yang kuat. 

Kedua pamannya, Heimdall, sang peniup terompet Aesir, dan Baldur, dewa yang tak bisa mati karena memakan apel Dewi Idunn, adalah penasihat-penasihatnya sebagai Ratu Dewi Valkyrie kerajaan Aesir. 

Thyrm adalah raja Jotun yang telah mencuri palu sang dewa petir dan menyembunyikannya di dasar pohon Yggdrasil serta meminta Aesir dan Vanir menukarnya dengan Dewi Kesuburan Freyya sebagai istri yang berakhir setelah sang dewa petir yang menyamar menjadi wanita Freyya atas saran peniup terompet Aesir Heimdall,sang dewa petir berhasil menghajarnya dan mendapatkan kembali palunya,Jotun membuat strategi untuk mengalahkan dewa dengan pilihan sulit palu sang dewa petir jika berada di tangan para Jotun dapat membuat mereka mengalahkan dewa dengan mudah,di sisi lain jika mereka memberikan Dewi kesuburan Freyya sebagai pengantin untuk ditukar dengan palu dewa petir maka dewa dan manusia akan punah karena dia adalah Dewi Kesuburan yang melindungi mahluk hidup.

Rosenkruez Ordenn atau Brotherhood of Aliens selama ini memerangi Moon Camelot Kingdom yang berafiliasi dengan Sword of Khalled dan Nusantarisers Academy.

XXX
Titanomakhia menceritakan tentang peperangan yang terjadi di langit, di mana para dewa berusaha memberontak dan merebut kekuasaan dari para Titan. Mitos semacam ini juga sering muncul di berbagai belahan dunia, baik di Eropa maupun Timur Jauh, yang menggambarkan generasi dewa baru yang melawan kelompok dewa yang lebih dominan. Dalam cerita-cerita ini, sering kali penguasa lama digantikan, atau yang kalah dibuang atau dimasukkan ke dalam kelompok penguasa yang baru. Beberapa contoh serupa dapat ditemukan dalam mitologi Nordik, seperti peperangan antara Æsir dengan Vanir serta Jotun, dalam epik Enuma Elish dari Babilonia, dan dalam cerita "Pemerintahan Surga" dari bangsa Het.

Dalam perang Titanomakhia, Zeus bersama saudara-saudarinya (Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia) bertempur melawan para Titan. Di pihak Titan, terdapat Kronos, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas, beserta beberapa anak-anak mereka. Sementara itu, Titan Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rea, dan Themis) memilih untuk tidak berpihak. Para Titan berkumpul di Gunung Othris, dipimpin oleh Atlas, sementara para dewa bertarung dari Gunung Olympus, dengan pimpinan Zeus.

Prometheus menyerang para Titan. Meskipun dia adalah seorang Titan, Prometheus memilih berpihak pada Zeus. Setelah beberapa pertempuran, para Titan terbukti sangat kuat, dan tampaknya para dewa Olimpus akan kalah. Zeus menyadari bahwa dengan kekuatan yang dimilikinya saat itu, dia tidak akan mampu mengalahkan para Titan. Oleh karena itu, dia meminta nasihat dari Gaia, yang menyarankan agar dia meminta bantuan dari para Kiklops dan Hekatonkheire yang terpenjara di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros, mengalahkan monster Kampe, dan membebaskan para Kiklops serta Hekatonkheire. Dengan begitu, Zeus memperoleh sekutu baru. Selain itu, Prometheus dan Epimetheus juga bergabung untuk berpihak pada Zeus. Para dewa Olimpus kini siap untuk melanjutkan pertempuran dengan kekuatan tambahan.

Para Kiklops dikenal sebagai pembuat senjata ulung. Mereka menciptakan petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan untuk Hades. Senjata-senjata ini sangat membantu para dewa Olimpus dalam pertempuran-pertempuran berikutnya untuk mengalahkan para Titan. Pada malam sebelum pertempuran, Hades mengenakan helmnya yang membuatnya tak terlihat, lalu menyusup ke perkemahan para Titan dan menghancurkan senjata-senjata mereka. Keesokan harinya, ketika pertempuran dimulai, para dewa Olimpus dapat memukul mundur para Titan.

Dalam pertempuran lainnya, Hades yang tak terlihat, menyusup ke belakang Kronos dan mengunci tubuhnya. Poseidon kemudian menahan Kronos dengan trisulanya agar dia tak bisa bergerak. Setelah itu, Zeus menghujamkan petirnya ke tubuh Kronos.

Perang Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun, hingga akhirnya Zeus memutuskan untuk mengakhiri perang tersebut.

Para Titan terperangkap dalam hujan batu. Dalam sebuah pertempuran, para dewa Olimpus mundur karena terdesak oleh Para Titan. Namun, itu ternyata adalah sebuah perangkap untuk menjebak mereka. Setelah para dewa Olimpus mundur dan para Titan memasuki jebakan, muncullah tiga Hekatonkhire raksasa yang masing-masing memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala. Ketiga Hekatonkhire itu kemudian melemparkan bongkahan batu besar kepada para Titan. Dalam satu kali lemparan, mereka mampu melemparkan tiga ratus batu sekaligus, sehingga para Titan terperangkap dalam hujan batu. Tidak hanya itu, Zeus juga menambah penderitaan mereka dengan menyambar mereka dengan petir. Dalam kekacauan itu, para Titan pun panik dan terpecah belah. Mereka akhirnya mengakui kekalahan, dan para dewa Olimpus pun memenangkan Titanomakhia.

Setelah kekalahan itu, Zeus menghukum para Titan dengan mengurung mereka di Tartaros. Semua Titan yang kalah dikurung, kecuali Atlas yang dihukum dengan cara khusus: dia harus memikul langit di pundaknya. Zeus menugaskan para Hekatonkhire untuk menjaga para Titan di Tartaros, sementara para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos untuk menciptakan berbagai alat luar biasa.

Kemudian, Zeus, Poseidon, dan Hades mengadakan undian untuk menentukan wilayah kekuasaan mereka. Hasilnya, Zeus memperoleh kekuasaan atas langit, Poseidon menguasai lautan, dan Hades memerintah dunia bawah, sementara bumi diatur bersama oleh semua dewa.

Tartarus menjadi tempat untuk mengurung orang munafik dan para Titan, tempat itu sangatlah gelap bahkan apinya adalah api hitam.

Di Tartarus 12 TItan yang suka memfitnah bersama orang yang suka berdusta lidahnya ditarik, ditusuk tusuk dan sebagainya, orang yang korupsi orang yang begal orang yang mencuri tubuhnya ditusuk dan dipotong sampai menjerit dan ingin kembali ke dunia disana juga diperlihatkan impian yang tak tercapai.

Kemudian akan menyatu kembali setelah itu sampai akan ada seseorang yang memukulinya lagi sampai hancur lebur berulang ulang sampai hancur lebur dan dia dimasukan ke dalam panci yang mendidih sampai cairan yang amat panas sampai kulitnya mendidih,meleleh melolong dan sebagainya tapi tubuhnya dikembalikan lagi

XXX
Thudr adalah Valkry setengah Dewa Aesir pemimpin space kingdom of Asgardian di Mars Dia menjadi Dewi Ratu Pohon Yggdrasil setelah ayahnya Thor meninggal dalam Ragnarok. Valkry Thurd sebagai Ratu baru Space Yggdrasil Kingdom Of Asgardian mirip seperti ayahnya Thor,selain membawa Palu Mjolnir yang ukurannya jauh lebih besar dari tubuhnya sendiri,dia memiliki rambut merah viking seperti Thor.

Baldur dan Tyr memperingatkan pada Thudr jika Es di kutub Utara dan Skandinavia mulai mencair akibat kemarahan dewa Nordik di puncak pohon Yggdrasil karena sepupunya dari ras Vanir keturunan Dewi kesuburan Nordik Freyya yang berambut emas erhenti berdoa pada para dewa norse,jika es di kutub Utara mencair iklim bumi akan memanas dan akan berdampak pada kehancuran kemanusiaan. Tembok es raksasa melindungi daratan Skandinavia dari kutub Utara dari para Jotun raksasa es yang dapat memakan dan membinasakan manusia para Raknarok nanti

XXX

Prosa Edda menceritakan tentang seorang raksasa yang berhasil mencuri Mjölnir dan, sebagai syarat untuk mengembalikan palu tersebut, meminta untuk menikahi dewi Freyja. Thor, yang menyamar mengenakan pakaian Freyja, berhasil menipu raksasa itu sehingga percaya bahwa dia adalah dewi. Saat pernikahan berlangsung, Thor meraih Mjölnir dan menghancurkan para raksasa dengan palu tersebut.

Ukiran batu kuno menggambarkan momen pemberkatan pernikahan dengan palu Thor. Para sejarawan meyakini bahwa pemberkatan tersebut membawa berkah kesuburan, mengingat Thor erat kaitannya dengan pemupukan dan pertanian.

Pemberkatan tersebut juga melambangkan perpindahan pasangan dari dunia kekacauan yang diasosiasikan dengan raksasa, menuju tatanan yang lebih teratur, mencerminkan pandangan dunia Norse tentang kosmos.

Pada masa Kristenisasi di Eropa Utara, simbol Mjölnir semakin penting. Sementara salib menjadi simbol utama agama Kristen, mereka yang masih memegang kepercayaan kuno menggunakan simbol palu Thor sebagai pembeda.

Dalam mitologi Nordik, orang Kristen dianggap bersekutu dengan raksasa dan kekacauan untuk menghancurkan warisan budaya. Sementara itu, mereka yang menentang Kristen berjuang untuk menjaga kosmos, selaras dengan perjuangan Thor dan kekuatan Mjölnir.


Salah satu kesalahpahaman umum tentang dewa-dewa Nordik adalah anggapan bahwa mereka hanya memiliki satu panteon dewa, seperti yang ada pada orang Yunani. Namun, kenyataannya, orang Norse menyembah dua kelompok dewa utama, yaitu Æsir (dewa-dewa Asgardian yang lebih terkenal) dan Vanir. Vanir, yang sebagian besar diwakili oleh Freyja dan Freyr, lebih damai dibandingkan Æsir yang terkenal dengan sifatnya yang suka berperang. Meskipun berasal dari wilayah Skandinavia, dewa-dewa Vanir juga berinteraksi dengan Æsir dalam berbagai mitos, beberapa di antaranya menggambarkan mereka bergabung setelah perang besar, sementara yang lainnya menunjukkan mereka tetap terpisah. Banyak dewa dari kedua panteon juga diyakini sebagai raksasa atau jötnar dalam mitos yang lebih tua, menambah kompleksitas dan misteri asal-usul mereka.

Ymir, meskipun bukan seorang dewa, merupakan entitas kosmik yang dianggap sebagai personifikasi alam semesta dalam mitos penciptaan Norse. Ia dibunuh oleh Odin dan dua saudaranya, Vé dan Vili. Dari tubuh Ymir, dunia terbentuk: tubuhnya menjadi gunung, darahnya menjadi laut, rambutnya menjadi pohon, dan alisnya menjadi Midgard (Bumi). Odin, sebagai dewa yang paling dihormati dalam panteon Æsir, dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan kuat, menjaga Sembilan Alam dari penciptaannya hingga peristiwa Ragnarok, akhir zaman menurut mitologi Norse.

Frigg, istri Odin dan matriark Æsir, adalah dewi yang sangat dihormati karena kemampuannya melihat takdir, meskipun tak mampu mengubahnya, seperti dalam tragedi kematian putra kesayangannya, Baldur. Baldur sendiri adalah dewa matahari yang dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan baik hati, namun akhirnya mati dalam tragedi akibat muslihat Loki yang memberi anak panah berbahan mistletoe kepada saudaranya, Höðr.

Thor, putra Odin dan dewi Bumi Jörð, adalah dewa guntur yang dikenal sebagai pelindung Asgard dan salah satu dewa terkuat. Mitos mengisahkan Thor berjuang melawan Jörmungandr, ular dunia yang akhirnya membunuhnya. Loki, meskipun sering dianggap nakal dan menjadi musuh para dewa, memiliki hubungan darah dengan mereka dan bahkan merupakan ayah dari beberapa makhluk jahat seperti Jörmungandr, Fenrir, dan Hel.

Tyr, dewa perang, juga dikenal sebagai dewa keberanian dan keadilan, yang memiliki peran besar dalam penangkapan Fenrir. Sementara Forseti, putra Baldur, diakui sebagai dewa keadilan yang lebih damai dan dapat menyelesaikan perselisihan melalui perundingan, berbeda dengan Tyr yang lebih mengutamakan peperangan dalam mencapai keadilan.

XXX
Pluto Byzantine Demigod Pangeran Underworld Pluto putra Hades meminjamkan anjing neraka Cerberus yang dia curi dari ayahnya pada Asahi Akirayuki agar bisa menggunakan nafas api kepala tiganya untuk melawan musuh Forever Knights Of Demon , Sebagai bentuk kesetiannya pula pada organisasi Forever Knights Of Demon dia menyerahkan Helm kegelapan Hades milik Ayahnya pada Kevin Bathford sebagai kekuatan untuk menggempur Azazelian.

Seorang yang diberi julukan Raja Iblis bernama Inferno Algehiri ditemani oleh Virgil masuk ke Underworld entah Tartarus,alam Hades atau Helheim tempat orang yang mati secara tak terhormat, melihatnya secara detail dan deskriptif kemudian digambarkan kemudian dia kembali ke dunia untuk memberikan peringatan,mereka datang ke Underworld bersama malaikat dan melihat suatu gambaran yang mengerikan dan melihat segala hal hingga trauma dan kembali ke alam manusia untuk memberi peringatan pada manusia.

XXX
Adipati Karna adalah tokoh legendaris yang tingkatan kekuatannya sudah mencapai tingkat Malaikat Surgawi karena telah meminum Holy Grail atau cawan suci yang memberikan keabadian dan mengabulkan permintaan apapun, tokoh Malaikat Alam Surgawi  mencakup lima Ksatria legendaris yaitu Gilgamesh,Karna, Solomon Goetia dan Kingu Enkidu.
XXX

Dewi Nagagini adalah putri dari Sang Hyang Batara Anantaboga (Batara Antaboga) dan Dewi Supreti, yang berasal dari Kahyangan Saptapratala. Ia memiliki adik kandung bernama Bambang Nagatatmala. Dewi Nagagini menikah dengan Bima (Werkundara), salah satu dari lima satria Pandawa, yang merupakan putra Prabu Pandu, raja negara Astina, dari permaisuri Dewi Kunti.

Pertemuan mereka terjadi saat keluarga Pandawa dan Dewi Kunti berusaha melarikan diri dari ancaman pembunuhan oleh keluarga Kurawa dalam peristiwa rumah damar di hutan Wanayasa (peristiwa "Bale Sigala-gala") dan sampai di Kahyangan Saptapratala.

Dari pernikahan tersebut, lahirlah seorang putra yang diberi nama Arya Anantareja. Dewi Nagagini dikenal memiliki sifat setia, berbakti, penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk, dan suka menolong.

XXXX

Keluarga Kurawa ingin membuat Pandawa dan ibunya Kunti mabuk mabukan di rumah itu hingga hilang kesadaran dan rumah itu dibakar,karena Kurawa memiliki dendam dengan Bima yang menggunakan kekuatannya yang besar untuk menggangu sepupunya yang lain dari pihak Kurawa dan membuat mereka memupuk dendam dan kebencian sejak masih kecil. Peristiwa yang menjadi salah satu sebab memuncaknya perang Bharatayuda.

Bharatayuddha merupakan puncak perselisihan antara keluarga Pandawa yang dipimpin oleh Puntadewa (atau Yudistira) melawan sepupu mereka, yaitu para Korawa yang dipimpin oleh Duryodana. Baik Pandawa maupun Korawa merupakan keturunan Bharata, yang dikisahkan dalam kitab Mahabharata sebagai seorang Cakrawartin (raja diraja), penguasa daratan Asia Selatan (India dan sekitarnya). Namun versi pewayangan Jawa menyebutkan bahwa perang Bharatayuddha sebagai peristiwa yang sudah ditetapkan kejadiannya oleh dewata, bahkan sebelum Pandawa dan Korawa dilahirkan. Selain itu, Padang Kurusetra sebagai medan pertempuran menurut pewayangan bukan berlokasi di India Utara, melainkan berada di Jawa, tepatnya di dataran tinggi Dieng. Dengan kata lain, kisah Mahabharata menurut tradisi Jawa dianggap terjadi di Pulau Jawa.

Bibit perselisihan antara Pandawa dan Korawa dimulai sejak orang tua mereka masih sama-sama muda. Pandu, ayah para Pandawa suatu hari membawa pulang tiga orang putri dari tiga negara, bernama Kunti, Gandari, dan Madri. Salah satu dari mereka dipersembahkan kepada Dretarastra, kakaknya yang buta. Dretarastra memilih ketiga putri itu dengan cara mengangkat satu per satu. Akhirnya terpilihlah Gandari yang mempunyai bobot paling berat, karena Dretarastra berpikir bahwa kelak Gandari akan mempunyai banyak anak, sama seperti impian Dretarastra. Hal ini membuat putri dari Kerajaan Plasajenar itu tersinggung dan sakit hati. Gandari merasa ia tak lebih dari piala bergilir. Ia pun bersumpah keturunannya kelak akan menjadi musuh bebuyutan anak-anak Pandu.

Gandari dan adiknya, bernama Sangkuni, mendidik anak-anaknya yang berjumlah seratus orang (Korawa) untuk selalu memusuhi anak-anak Pandu yang berjumlah lima orang (Pandawa). Ketika Pandu meninggal, anak-anaknya semakin menderita. Nyawa mereka selalu diincar oleh para Korawa. Kisah-kisah selanjutnya tidak jauh berbeda dengan versi Mahabharata, antara lain usaha pembunuhan Pandawa dalam istana yang terbakar, sampai perebutan Kerajaan Amarta—kerajaan yang didirikan Yudistira—melalui permainan dadu.

Akibat kekalahan dalam perjudian tersebut, para Pandawa harus menjalani hukuman pengasingan di hutan selama 12 tahun, ditambah dengan setahun menyamar sebagai rakyat jelata di Kerajaan Wirata. Namun setelah masa hukuman berakhir, para Korawa menolak mengembalikan hak-hak para Pandawa. Sebenarnya Yudhistira (saudara sulung dari Pandawa), hanya menginginkan lima desa saja untuk dikembalikan ke Pandawa, alih-alih Amarta seutuhnya. Namun Korawa tidak sudi memberikan sejengkal tanah pun kepada Pandawa. Akhirnya keputusan diambil lewat perang Bharatayuddha yang tidak dapat dihindari lagi.

Dalam cerita pewayangan Jawa disebutkan adanya sebuah kitab yang tidak terdapat dalam cerita Mahabharata dari India. Kitab tersebut bernama Jitabsara atau Jitapsara, yang berisi skenario (Jw.: pakem) jalannya pertempuran dalam Bharatayuddha, termasuk urutan siapa saja yang akan menjadi korban. Kitab ini ditulis oleh Batara Penyarikan, sebagai juru catat atas apa yang dibahas oleh Batara Guru (raja kahyangan) dengan Batara Narada mengenai skenario tersebut.

Kresna, raja Dwarawati yang menjadi penasihat pihak Pandawa, berhasil mencuri dengar pembicaraan dan penulisan kitab tersebut dengan cara berubah wujud menjadi seekor lebah putih (Jw: Klanceng Putih). Ketika tiba pada bagian Prabu Baladewa (kakak Kresna) dipertarungkan dengan Antareja (anak Bima), Klanceng Putih menumpahkan tinta yang dipakai, sehingga bagian atau bab itu batal ditulis. Klanceng Putih kemudian menjelma menjadi Sukma Wicara, yakni bentuk halus (sukma) dari Batara Kresna. Sukma Wicara memprotes rencana pertarungan antara Prabu Baladewa dengan Antareja, karena Baladewa pasti akan kalah dari Antareja. Selain itu, Sukma Wicara meminta agar diperbolehkan memiliki Kitab Jitapsara itu.

Batara Guru merelakan kitab Jitapsara menjadi milik Kresna, asalkan ia selalu menjaga kerahasiaan isinya, serta bersedia menukarnya dengan Kembang Wijayakusuma, yaitu bunga pusaka milik Kresna yang bisa digunakan untuk menghidupkan orang mati. Di samping itu, Batara Guru juga meminta Kresna untuk mengatur penyelesaian soal Baladewa dan Antareja. Kresna menyanggupinya. Sejak saat itu Kresna kehilangan kemampuannya untuk menghidupkan orang mati, tetapi ia mengetahui dengan pasti siapa saja yang akan gugur di dalam Bharatayuddha sesuai isi Kitab Jitapsara yang telah ditakdirkan oleh dewata. Kresna juga akan meminta Baladewa untuk bertapa di Grojogan Sewu selama Bharatayuddha, dan meminta kesediaan Antareja untuk kembali ke alam abadi, sehingga pertempuran di antara kedua kesatria itu tidak terjadi.

Hanya sepuluh kesatria yang selamat dari pertempuran, yaitu: Lima Pandawa, Yuyutsu, Satyaki, Aswatama, Krepa, dan Kertawarma. Aswatama ditangkap oleh Pandawa setelah membunuh musuh pada malam kedelapan belas, saat sekutu Pandawa sedang tidur. Krepa kembali ke Hastinapura, sementara Kertawarma pulang ke Wangsa Yadu. Yudistira kemudian dinobatkan sebagai Raja Hastinapura. Setelah beberapa waktu memerintah, Yudistira menyerahkan tahta kepada cucu Arjuna, Parikesit. Ia bersama Pandawa dan Dropadi kemudian mendaki gunung Himalaya sebagai akhir dari perjalanan mereka. Dropadi dan empat Pandawa, kecuali Yudistira, meninggal dalam perjalanan. Yudistira akhirnya mencapai puncak Himalaya, dan dengan ketulusan hatinya, ia diizinkan masuk surga sebagai manusia melalui anugerah Dewa Dharma.

XXX

Sebelum pengumuman keputusan untuk berperang, para Pandawa di Nusantaradwipa berusaha mencari dukungan dengan mengirimkan surat kepada raja-raja di seluruh India Kuno, meminta bantuan pasukan jika perang tidak bisa dielakkan. Hal yang sama juga dilakukan oleh para Korawa, yang juga mencari sekutu. Akibatnya, para raja di India Kuno terbagi menjadi dua kubu, yakni pihak Pandawa dan pihak Korawa.

Di sisi lain, Kresna berusaha untuk mengadakan perundingan damai. Ia pergi ke Hastinapura untuk mengusulkan perdamaian antara kedua belah pihak, namun Duryodana menolak usul tersebut dan merasa dihina. Ia kemudian memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Kresna sebelum ia meninggalkan istana. Namun Kresna bukanlah orang biasa. Ia memancarkan cahaya yang begitu terang hingga membutakan para prajurit Duryodana yang mencoba menangkapnya. Pada saat itu, Kresna juga memperlihatkan wujud rohaninya yang hanya dapat disaksikan oleh tiga orang yang memiliki hati suci: Bisma, Drona, dan Widura.

Setelah meninggalkan istana Hastinapura, Kresna menuju Uplaplawya untuk memberi tahu para Pandawa bahwa perang sudah tidak bisa dihindari lagi. Ia meminta mereka untuk mempersiapkan pasukan dan memberitahukan sekutu-sekutu mereka bahwa perang besar akan segera terjadi.

Bharatayuddha dimulai dengan pengangkatan pemimpin perang dari kedua pihak. Pihak Pandawa memilih Resi Seta (Sweta) sebagai pemimpin perang, dengan Arya Utara di sayap kanan dan Arya Wratsangka di sayap kiri sebagai pendampingnya. Ketiganya terkenal akan ketangguhannya dan berasal dari Kerajaan Wirata yang mendukung Pandawa. Pandawa menggunakan taktik perang Brajatikswa, yang berarti senjata tajam. Di pihak Korawa, Bisma (Resi Bisma) diangkat sebagai pemimpin perang, dengan Pendeta Durna (Drona) dan Prabu Salya, raja Mandaraka, sebagai pendamping. Bisma menerapkan taktik Wukirjaladri, yang berarti "gunung samudra."

Tentara Korawa menyerang dengan kekuatan seperti gelombang lautan yang menghempas, sementara pasukan Pandawa di bawah pimpinan Resi Seta menyerang dengan kekuatan mematikan, seakan seperti senjata yang menusuk langsung ke pusat kematian. Di tengah pertempuran, Rukmarata, putra Prabu Salya, datang ke Kurukshetra untuk menyaksikan perang. Meskipun bukan bagian dari pasukan, ia melanggar aturan perang dengan berusaha membunuh Resi Seta. Ia memanah Resi Seta, namun panahnya gagal mengenai sasaran. Setelah mengetahui siapa yang memanahnya, Resi Seta pun mengejar Rukmarata, dan ketika keretanya berada di tengah pertempuran, Resi Seta menghancurkan kereta tersebut dengan gada Kyai Pecatnyawa, menyebabkan Rukmarata tewas seketika.

Dalam pertempuran ini, Arya Utara gugur di tangan Prabu Salya, sementara Arya Wratsangka tewas di tangan Pendeta Durna. Bisma, dengan berbagai senjata sakti seperti Aji Nagakruraya, Aji Dahana, busur Naracabala, panah Kyai Cundarawa, dan senjata Kyai Salukat, berhadapan dengan Resi Seta yang bersenjata gada Kyai Lukitapati. Pertarungan keduanya berlangsung sengit dan seimbang, namun akhirnya Bisma berhasil menewaskan Resi Seta. Babak pertama Bharatayuddha berakhir dengan kemenangan pihak Korawa, yang merayakan kematian pemimpin perang Pandawa.

Setelah Resi Seta gugur, Pandawa mengangkat Trustajumena (Drestadyumna) sebagai pemimpin perang mereka, sementara Bisma tetap memimpin pasukan Korawa. Kedua belah pihak menggunakan siasat yang sama, yaitu Garudanglayang (Garuda terbang). Dalam pertempuran ini, dua anggota Korawa kembar, Wikataboma dan Bomawikata, terbunuh setelah kepala mereka dihancurkan oleh Bima. Beberapa raja sekutu Korawa juga gugur dalam babak ini, di antaranya Prabu Sumarma (Susarma) dari Trigartapura tewas di tangan Bima, Prabu Dirgantara tewas oleh Arya Setyaki, Prabu Dirgandana tewas di tangan Arya Sangasanga, Prabu Dirgasara dan Surasudirga tewas di tangan Gatotkaca, dan Prabu Malawapati dari Malawa tewas oleh panah Hrudadali milik Arjuna.

Setelah melihat pasukannya berguguran, Bisma maju ke medan perang dengan semangat untuk menghancurkan lawan. Atas petunjuk Kresna, Pandawa mengirim Dewi Wara Srikandi untuk menghadapi Bisma. Ketika Srikandi muncul di medan perang, Bisma merasa bahwa saatnya telah tiba untuk menemui kematian, sesuai dengan kutukan Dewi Amba yang ia bunuh. Bisma akhirnya gugur, terkena panah Hrudadali yang dilepaskan oleh Arjuna, yang dibantu oleh istrinya, Srikandi.

Jalannya perang Bharatayuddha dalam versi pewayangan Jawa sedikit berbeda dengan versi Mahabharata. Dalam versi Jawa, pertempuran diatur sedemikian rupa sehingga hanya tokoh-tokoh tertentu yang ditunjuk yang maju ke medan perang, sementara yang lain menunggu giliran. Sebagai contoh, dalam versi Mahabharata, Duryodhana sering bertemu dan bertempur dengan Bimasena, namun dalam pewayangan mereka hanya bertemu sekali, yaitu pada babak terakhir ketika Duryodana tewas di tangan Bima.

Di pihak Pandawa, Kresna bertugas mengatur strategi perang. Dialah yang memutuskan siapa yang harus maju dan siapa yang harus mundur. Sementara itu, di pihak Korawa, segala strategi diatur oleh para penasihat Duryodana, yaitu Bisma, Drona, dan Salya.

XXX

Neptunus atau Poseidon  adalah Zeus enalios atau zeusnya lautan dan kakak dari Zeus itu sendiri, Poseidon pernah membunuh kakak para Dewa yang bernama Adamas setelah Zeus dan dewa Olympus menggulingkan titan dalam Titanomakia kejadian itu tak dituliskan karena jauh sebelum perang menghapus jejak keberadaan Adamas yang menghasut Neptunus untuk melawan Zeus

Poseidon memperkosa Medusa di Kuil Athena. Sebagai balasannya, dewi kebijaksanaan dan perang, Athena, sangat marah dan mengubah rambut Medusa yang cantik menjadi ular-ular yang menjijikkan.

"Alih-alih menghukum dewa yang bersalah, Athena malah menghukum Medusa yang tak berdaya, suatu tindakan yang tidak adil. Ini menggambarkan sifat para dewa dalam mitologi Yunani yang sering kali picik, pendendam, dan kejam.

Medusa muncul dalam mitologi Yunani sebagai monster yang sangat ditakuti dalam kisah heroik Perseus. Untuk menyelamatkan ibunya, Perseus diberi tugas untuk membunuh Medusa, seorang Gorgon bersayap yang memiliki kekuatan untuk mengubah manusia menjadi batu hanya dengan pandangannya. Dengan bantuan hadiah dari para dewa, termasuk perisai mirip cermin yang memungkinkannya menatap Medusa tanpa bahaya, Perseus berhasil memenggal kepala Medusa.

Setelah kematiannya, kepala Medusa tetap digunakan sebagai senjata. Perseus menggunakannya untuk mengubah penculik ibunya menjadi batu, lalu menyerahkannya kepada Athena, yang memasang kepala tersebut pada perisainya untuk menakut-nakuti musuh-musuhnya.

XXX

Ragnarok, sebuah ramalan tentang akhir dunia, dimulai dengan tiga kejadian besar yang menandai kebangkitan perang terakhir antara dewa-dewa dan makhluk-makhluk jahat. 

Pertama, lahirnya tiga makhluk yang akan menghancurkan peradaban para dewa. Fenrir, serigala raksasa anak dari Loki dan Angrboa, adalah salah satunya. Karena kekuatan luar biasa yang dimiliki Fenrir, para dewa merasa terancam dan berusaha mengikatnya. Mereka meminta bantuan kurcaci untuk membuat tali yang cukup kuat, dan terciptalah Gleipnir, tali perak yang berhasil menahan Fenrir. Namun, ketika Ragnarok dimulai, Fenrir berhasil membebaskan dirinya dan berhadapan dengan Odin. Dalam pertarungan sengit itu, Fenrir berhasil membunuh dan memakan Odin. Tak lama setelah itu, Fenrir pun dibunuh oleh Vidarr, anak Odin.
Karena Fenrir tumbuh dengan cepat dan menjadi sangat besar, para dewa berusaha mengikat Fenrir agar tidak menimbulkan bencana bagi sekitarnya.
Tentu, berikut adalah tulisan yang sudah diperbaiki tanda bacanya:

Ketika masih kecil, mereka ditangkap oleh dewa. Fenrir dibelenggu di Kerajaan Aesir, Jörmungandr dibuang ke laut yang mengelilingi bumi, dan Hel dibuang ke Underworld, yang wilayah kekuasaannya disebut Helheim. Dalam Ragnarok, dia bisa membantu Loki menciptakan pasukan untuk melawan dewa-dewa di Ragnarok, karena dia bisa menciptakan pasukan mayat hidup. Separuh tubuhnya adalah wanita cantik yang bersih, dan separuhnya lagi adalah tengkorak.

Hal ini membuat Fenrir memiliki sejarah dengan dewa Tyr di mitologi Nordik, di mana si serigala menggigit tangan kanan Tyr saat berupaya mengikatnya hingga Tyr disebut "Dewa Bertangan Satu".

Meski akhirnya ia berhasil diikat, namun saudara dari Hela dan Jormugandr ini berhasil bebas saat Ragnarok dimulai.

Ia pun bertarung melawan dewa Odin hingga membunuh dan memakannya, namun Fenrir kemudian dibunuh oleh Vidar, putra Odin yang murka atas kematian ayahnya.

Selain Fenrir, ada pula Jormungandr, ular raksasa yang merupakan saudara seayah dan seibu dengan Fenrir. Para dewa takut akan kekuatan Jormungandr yang bisa membelit seluruh dunia. Untuk itu, mereka membuangnya ke laut. Namun, saat Ragnarok tiba, Jormungandr berhasil melepaskan diri dan mulai merusak dunia. Thor, dengan palu sakti Mjolnir, berhadapan langsung dengan Jormungandr dan akhirnya membunuhnya setelah pertarungan yang hebat.
Jormugandr, ular laut yang dilempar oleh Odin ke samudera besar yang mengelilingi Midgard alias Bumi.

Sama seperti saudaranya, Fenrir, Jormugandr juga menjadi sangat besar hingga dikisahkan ia dapat mengelilingi bumi dan kepalanya mampu menjangkau ekornya sendiri.

Jormugandr juga menjadi pertanda dimulainya Ragnarok (pertempuran akhir dunia), yakni ketika ia melepaskan ekornya.

Ternyata, ular besar ini adalah musuh bebuyutan Thor. Pertamuan keduanya diramalkan menyebabkan Jormugandr keluar dari samudera dan menyemburkan racunnya ke langit luas.

Makhluk ketiga yang membawa kehancuran adalah Hel, anak Loki dan Angrboa yang dibuang ke Niflheim. Hel menjadi penguasa bagi jiwa-jiwa yang mati tidak terhormat. Di sana, ia memiliki seekor anjing bernama Garm yang menjaga gerbang istananya. Ketika Ragnarok tiba dan dunia hancur, Niflheim satu-satunya dunia yang masih bertahan, dan Hel pun membebaskan Garm untuk menghancurkan dunia manusia.

Hela atau Hel merupakan makhluk berupa raksasa wanita yang juga adalah ratu orang mati. Ia digambarkan memiliki tubuh setengah normal dan setengah hitam dengan tulang-tulang yang terekspos.

Ia digambarkan sebagai sosok yang kasar, kejam, serakah, dan tidak peduli terhadap kebaikan orang baik yang hidup maupun yang mati.

Hel yang awalnya tinggal di Asgard diperintahkan Odin untuk pergi dan memimpin Niflheim karena para dewa Nordik lainnya tidak nyaman dengan penampilan saudara Fenrir dan Jormungandr tersebut.

Di tengah-tengah kerusakan ini, terdapat kisah kematian Balder, anak kesayangan Odin dan Frigga. Balder, yang dikenal sebagai putra mahkota, mulai mengalami mimpi buruk tentang kematiannya. Frigga, ibunya, berusaha melindunginya dengan meminta seluruh alam semesta untuk berjanji tidak melukainya. Semua benda hidup setuju, kecuali mistletoe, tanaman kecil yang dianggap tak berbahaya. Loki, dengan tipu daya, memanfaatkan celah ini dan membuat sebuah panah dari mistletoe. Ia mengelabui Hod, saudara Balder yang buta, untuk menembakkan panah tersebut, yang akhirnya membunuh Balder dan menandai semakin dekatnya kehancuran.

Selain itu, tanda-tanda Ragnarok juga mencatat kemerosotan moral yang terjadi di kalangan umat manusia. Manusia mulai kehilangan rasa keadilan, berperang satu sama lain, dan merusak alam. Hal ini menjadi salah satu petunjuk bahwa kiamat sudah semakin dekat.

Ketika akhirnya tiupan sangsakala terdengar, dan genderang perang ditabuh, kegelapan menyelimuti dunia. Matahari dan Bulan ditangkap dan dimakan oleh serigala Skoll dan Hati, dan dunia dilanda kegelapan abadi. Gempa bumi dahsyat mengguncang bumi, membebaskan Loki, Fenrir, dan Jormungandr dari belenggu mereka. Hel pun melepaskan Garm untuk menghancurkan dunia. Para Jotun, monster, dan makhluk neraka bangkit, dipimpin oleh Loki dan Hel, untuk membalas dendam pada para dewa yang selama ini menindas mereka.

Di Asgard, para dewa bersama para elf, kurcaci, manusia, dan Einherjar berkumpul di Valhalla. Mereka bersiap untuk menghadapi perang besar di medan Vigrid. Perang antara para dewa dan pasukan makhluk jahat pun dimulai dengan kekuatan yang dahsyat. Selama pertempuran tersebut, hampir seluruh pihak yang terlibat hancur. Odin, Thor, Loki, dan banyak pahlawan lainnya tewas dalam pertempuran ini, menandai berakhirnya sebuah era. Dunia yang dulu ada pun hancur, dan dengan itu berakhir lah cerita panjang dari mitologi Nordik.

Salah satu putra Odin dan Frigga, Baldur, terus mengalami mimpi buruk. Setelah pergi ke Hel, Odin mengetahui bahwa kematian putraNya sudah dekat. Oleh karena itu, Frigga meminta semua makhluk untuk bersumpah untuk tidak menyakiti Baldur. Dari segala makhluk, hanya setangkai mistletoe muda yang tidak diminta bersumpah.

Mengetahui hal tersebut, Loki membuat sebuah panah (atau tombak) dari ranting mistletoe tersebut. Satu hari, para dewa dan dewi tengah pura-pura melemparkan berbagai senjata untuk membuktikan keperkasaan Baldur. Loki memberikan panah mistletoe pada saudara Baldur yang buta sejak lahirnya, Höðr.

Höðr menembakkan panah mistletoe tersebut dan membunuh Baldur. Seluruh Asgard kaget dan Odin pun sedih bukan main. Selain kehilangan anaknya, Odin tahu bahwa kematian Baldur adalah salah satu pertanda Ragnarök, akhir zaman pada mitologi Nordik.

Sekelompok raksasa es bernama Jotunheim dan raksasa api bernama surtur menyatukan kekuatan yang berniat menduduki Aesir membuat kerajaan Aesir Lulu lantah setelah tembok Asgardian dirobohkan hingga menelan banyak korban jiwa membuat mereka berlindung di altar dan berharap ada keajaiban yang datang karena saat itu Thor sudah tewas akibat Ular Jomumggard namun Valkry Thudr putri Thor berhasil menyelamatkan semua orang dan merasa bosan karena semua musuh mudah dikalahkan.

Sebagai penjaga Asgard, Heimdall adalah yang pertama kali memperingatkan para dewa dan dewi Asgard akan kedatangan Ragnarök. Melihat musuh Asgard datang, Heimdall meniupkan sangkakala Gjallarhorn dengan segenap kekuatannya. Para dewa dan dewi Asgard pun siap bertempur.

Di akhir pertempuran, Heimdall berhadapan dengan Loki. Sesuai dengan nubuatan, pertarungan Heimdall dan Loki berakhir seri karena mereka berdua saling membunuh. Setelahnya, Surtr menghancurkan dunia dengan apinya.

Jörmungandr, sang ular dunia. Jörmungandr adalah salah satu putra Loki yang dilahirkan oleh raksasa betina Angrboða. Saat Ragnarök, Jörmungandr mengacaukan Bumi dengan mengeluarkan racun di udara dan di perairan.

Sementara Fenrir berhadapan dengan Odin, Thor berhadapan dengan Jörmungandr untuk terakhir kalinya. Dari pertarungan dahsyat tersebut, Thor muncul sebagai pemenang dan berhasil membunuh Jörmungandr. Namun, ia terluka oleh bisa Jörmungandr dan setelah berjalan sembilan langkah, Thor juga ikut wafat.

Ketika masih kecil mereka ditangkap oleh dewa,Fenrir di belenggu di Kerajaan Aesir,Jomumggard di buang ke laut yang mengelilingi bumi dan Hel di buang ke Underworld yang wilayah kekuasannya disebut Helheim.Dalam Ragnarok dia bisa membantu Loki menciptakan pasukan untuk melawan dewa di Ragnarok karena dia bisa menciptakan pasukan mayat hidup,separuh tubuhnya wanita cantik yang bersih dan separuhnya tengkorak
XXX
Epilog:

Dengan Bifrost Heavents Gate aku berhasil menghentikan Ragnarok yang dipicu oleh Ras Reptilians yang telah mengendalikan Frankania di balik layar. Dengan menghentikan Ragnarok aku berhasil memutus portal Heavents Gate hingga Ras Reptilians tak akan mampu kembali ke Bumi Midgardcapadawipa untuk selamannya.
Setelah membaca Ramayana, kita akan merasa terdorong untuk selalu mengikuti jalan yang benar, membela Dharma, dan menghindari kegelapan serta jalan yang salah. Sementara itu, setelah membaca Mahabharata, kita akan terdiam dan merenung, mempertanyakan arti keadilan, kemunafikan, dan dengan objektif menilai apakah manusia benar-benar memiliki sisi baik dan buruk. Mahabharata mengajarkan bahwa kedua belah pihak bisa sama-sama benar, meskipun berada di jalan yang berbeda. Ini sangat relevan di zaman sekarang, di mana kita tidak bisa menilai baik dan buruk hanya dari satu sudut pandang.

Perang Kurukshetra adalah puncak dari cerita Mahābhārata, yang mengisahkan konflik dalam Dinasti Kuru. Penyebab perang ini adalah perebutan kekuasaan, di mana para putra Dretarastra enggan menyerahkan tahta Kerajaan Kuru kepada Yudistira, putra sulung Pandu dari keluarga Pandawa. Kurukshetra, yang menjadi lokasi pertempuran, berarti "tanah Kuru" dan juga dikenal sebagai Dharmakshetra, atau "tanah keadilan". Tempat ini dipilih karena dianggap suci oleh umat Hindu, sehingga dosa yang dilakukan di sana dapat terampuni.

Dalam Mahābhārata, diceritakan bahwa Dretarastra yang buta sejak lahir terpaksa menyerahkan tahta Kerajaan Kuru di Hastinapura kepada adiknya, Pandu, meskipun Dretarastra adalah putra sulung. Pandu memiliki lima anak, yang dikenal sebagai Pandawa, dengan Yudistira sebagai putra tertua. Setelah Pandu meninggal, Dretarastra memimpin kerajaan sementara menunggu Yudistira dewasa. Kelima putra Pandu (Pandawa) dan seratus putra Dretarastra (Korawa) tinggal di istana Hastinapura dan mendapatkan pendidikan dari guru yang sama, yaitu Drona dan Krepa, serta bimbingan dari kakek mereka, Bisma. Yudistira dianggap paling layak untuk mewarisi tahta karena karakter baiknya dan usianya yang lebih tua.

Namun, Duryodana, salah satu Korawa, sangat ingin merebut tahta Kuru. Karena Yudistira dipandang lebih pantas menjadi raja, Duryodana berusaha menghalangi dan menyingkirkan Yudistira serta para Pandawa dengan berbagai cara, termasuk percobaan pembunuhan. Meskipun demikian, kelima putra Pandu selalu selamat berkat perlindungan dari pamannya, Widura, dan sepupu mereka, Kresna.

Sang titisan, reinkarnasi, inkarnasi Awatara, atau apapun itu—yang jelas, Wisanggeni di zaman ini mengobarkan dirinya demi perdamaian, sebagaimana Wisanggeni di masa lalu yang rela moksa demi kemenangan Pandawa di Bharatayuda  atas perintah Sang Hyang Wenang, dengan tujuan yang sama: untuk mencapai perdamaian.

Tapi, bukan kemenangan Pandawa yang baik atas Kurawa yang dianggap jahat yang dimaksud, melainkan kemenangan kebahagiaan atas kesedihan, kemenangan keadilan atas keputusasaan. Tak ada lagi tokoh jahat; semua orang bersatu demi perdamaian Bumi Midgardcapadawipa.

Setelah Morningstar Wisanggeni de Robespiere dibunuh dalam sebuah drama oleh Naradja Gatotkaca, yang bertujuan untuk menyatukan seluruh dunia melawan dirinya sendiri sebagai iblis yang sebenarnya, mereka segera mendeklarasikan perang terhadap Republik Frankania. 

Naradja Gatotkaca ingin semua orang memiliki musuh bersama, melupakan perbedaan, dan bersatu melawan Republik Frankania. Hal ini terjadi setelah mereka berhasil mengalahkan Morningstar Wisanggeni de Robespiere, sang raja iblis Candradimuka, yang tidak dapat dikalahkan oleh dewa manapun. 

Mereka menentang Imperium Republik Frankania yang kejam, yang menggunakan kekuatan dewa untuk menjajah dan menindas negara lain. Namun, kebusukan mereka terungkap saat mereka berpura-pura menjadi polisi dan pahlawan dunia, akibat data-data negara Frankania yang disebarkan oleh kaum Pandawa.

Tanpa adanya titisan Wisanggeni, perang akan berlangsung lebih lama dan penindasan Republik Frankania akan terus terjadi dalam dendam tanpa akhir. Negara-negara sekutu menuntut agar Republik Frankania dihancurkan dan membebaskan kekuatan dewa dari Ragnarok, menarik mundur pasukannya, menyerahkan sebagian wilayahnya, serta menyerahkan 5.000 artileri, 25.000 senapan mesin, 5.000 lokomotif, 5.000 truk, 15.000 gerbong, 1.700 pesawat tempur (bomber), dan semua kapal selam serta kapal perang untuk dibagi-bagikan oleh Sekutu. Selain itu, 

Republik Frankania diharuskan memberikan ganti rugi sebesar 5 miliar dolar dalam bentuk emas atau setara mulai Mei 1921. Mereka juga dilarang memiliki tank, pesawat tempur bomber, dan kapal perang. Industri perang akan diawasi secara ketat, dan Frankania hanya diperbolehkan memiliki 100.000 tentara.

Republik Frankania hancur pada musim dingin tahun 1919 akibat kekacauan yang disebabkan oleh Morningstar Wisanggeni de Robespiere, raja iblis api Candradimuka yang menguasai Frankania. Keadaan diperparah oleh korupsi kaum Patricius (bangsawan Republik) dan krisis ekonomi akibat kelelahan perang melawan Morningstar Wisanggeni de Robespiere dan pasukan iblis Candradimuka di Azazelian. 

Perjanjian ini akhirnya ditandatangani sebagai tindak lanjut dari perlucutan senjata yang ditandatangani pada November 1918. Republik Frankania dihancurkan oleh Traktat Versailles (1919), sebuah perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I dan dominasi Republik Frankania sebagai Imperium Kolonial terbesar di dunia. 

Kekalahan memalukan Republik Frankania dalam Marcapadayuda atau Perang Dunia disebabkan oleh perjanjian antara Sekutu dan Republik Frankania. Perjanjian ini menimbulkan keterkejutan dan rasa malu yang berperan dalam runtuhnya Republik, karena mereka tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam negosiasi sebagai pihak yang kalah. Pihak Frankania sempat mengirimkan protes terhadap hal-hal yang dianggap tidak adil dan kemudian menarik diri dari perundingan.

Kekejaman, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Frankania  dianggap sebagai polisi dan pahlawan dunia terungkap. Republik Frankania dituntut untuk menghapuskan sistem kasta antara Pleb dan Patricius (bangsawan Republik) di negaranya sebagai bentuk anti-feodalisme, menghapus sistem kelas sosial antara manusia dengan kekuatan sihir manusia super dan manusia biasa, menghapus kebijakan politik Apatride, penyerahan sebagian wilayah Frankania pada tetangganya, pelepasan koloni seberang lautan, serta pembatasan pasukan militer untuk menghambat kemungkinan terjadinya perang kembali.

Perang Marcapadayuda antara tahun 1914 hingga 1919, yang disebabkan oleh terbunuhnya Cawapres Patricius Frankania Kenedy Lincolnheim oleh teroris Azazelian, sebenarnya adalah perang antara Triple Alliance, Triple Entente, dan Kadipaten Agung Azazelian yang dipimpin oleh Morningstar Wisanggeni de Robespiere. Perang ini merupakan bagian dari perjuangan panjang memperebutkan kekuasaan, dan kejadian tersebut hanya merupakan pemicu, bukan penyebab utama. 

Namun, karena Morningstar Wisanggeni de Robespiere dan pasukannya terlalu kuat, Triple Alliance dan Triple Entente bersatu melawan Azazelian. Setelah Azazelian dikalahkan melalui drama setting antara Morningstar Wisanggeni de Robespiere dan Naradja Gatotkaca untuk mewujudkan perdamaian dunia dan mempersatukan manusia di bawah musuh yang sama, Naradja Gatotkaca paham bahwa perdamaian tidak akan abadi karena sifat serakah manusia, terutama adanya Imperium kejam seperti Frankania yang menyebabkan perang, penjajahan, dan penderitaan. Karena itu, dia melakukan provokasi dan pengkhianatan terhadap Frankania, yang sebelumnya berperang bersama Triple Entente melawan Morningstar Wisanggeni. 

Naradja Gatotkaca menyatakan bahwa Republik Frankania adalah penjahat perang sesungguhnya yang mengancam perdamaian dunia sesuai rencana Morningstar Wisanggeni, yang memandang nyawanya sebagai bidak catur untuk menyelesaikan tugas titisan Wisanggeni sebelumnya dan moksa bersama sang Hyang Wenang ke kahyangan. Naradja Gatotkaca kemudian mereformasi Pemerintahan Azazelian dan Frankania agar menjadi negara demokrasi yang menghargai keadilan dan kebebasan rakyat setelah hancur akibat perang, serta memberikan pinjaman kepada negara-negara lain.

Wisanggeni mengingat nasehat Batari Durga sebagai istri Batara Guru, penguasa Kahyangan Tengguru, yang mengatakan bahwa dia adalah Dewi yang mengetahui banyak hal yang tak diketahui oleh dewa lain di Kahyangan. Dewa-dewa lain di Kahyangan berpikir dengan sombongnya bahwa mereka adalah penguasa dunia bahkan alam semesta, padahal mereka hanya menguasai wilayah Pantheonnya sendiri. Apapun yang dilakukan dewa di Kahyangan, tak akan berpengaruh pada dewa-dewi di wilayah Pantheon benua lain. Mereka berpikir wilayah mereka mencakup seluruh dunia, seperti dewa-dewa di Kahyangan Tengguru yang mengira bahwa dunia hanya ada di Nusantaradwipa dan tanah Bharata, India. Karena itu, mereka merasa tak ada dewa lain selain mereka, padahal di luar sana masih ada benua dengan dewa-dewi yang jauh lebih kuat, hanya terpisah secara geografis. 

Mereka tak mengetahui adanya dewa lain di luar wilayah kekuasaan mereka, di mana mereka dipuja oleh sekelompok bangsa manusia dari etnis lain. Di luar sana, di negeri dan benua lain, masih banyak dewa-dewi yang terpisah secara geografis dan jauh lebih kuat. Namun, ada beberapa dewa-dewi, seperti Batari Durga, yang mengetahui bahwa mereka hanyalah titik kecil dibandingkan luasnya kebudayaan dunia. Karena itu, Wisanggeni bertualang ke negeri China untuk melatih bela diri sihir dengan Bhiksu Fu Shi demi persiapan melawan Kaisar Langit, pergi ke koloni Frankania di Kota Athena, Yunani, demi mendapatkan ilmu pengetahuan, dan gunung Olympus untuk meningkatkan ilmu melawan dewa-dewa Olympian. Ia juga melawan dewa-dewa Aesir di pohon sembilan dunia Yggdrasil, serta membantu dewa Elang Horus dari Mesir yang dikurung di Piramida untuk merebut tahta dari Seth, dewa kegelapan, dan orang asing Mesir yang jahat.

Meskipun semua kisah mitologi benar, begitu pun dengan sains di saat bersamaan, perbedaan kisah kosmologi penciptaan dunia di setiap mitologi masih misteri karena membuat kisahnya bertabrakan, bertentangan, dan kontradiksi. Kemungkinan hanya ada satu kisah kosmologi yang benar, dan dewa lain harus mengakui bahwa kisah penciptaan dunia di mitologi mereka salah dibandingkan kebudayaan lain. Entah alam semesta diciptakan oleh raksasa Pangu dari ketiadaan yang menopang langit, diciptakan oleh Dewi Titan Bumi Gaea, atau diciptakan Odin dari mayat raksasa Ymir, kalaupun salah satu benar, para dewa memiliki kepercayaan yang berbeda-beda dan tak akan mau mengakui bahwa ajaran dan kisah kosmologi Pantheon lain lebih benar. Zeus tak akan mau mengakui jika dunia diciptakan oleh Odin, dan sebaliknya, Odin tak akan mau mengakui jika bumi diciptakan oleh Dewi Bumi Gaea.

Namun, perbedaan itu indah. Baik manusia maupun dewa hidup berdampingan dengan damai; perbedaan pendapat dan kepercayaan bukanlah masalah. Yang penting adalah menjaga perdamaian di bumi dan membuat hidup menjadi harmonis, karena semua manusia dan dewa bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, dan tak hidup sendiri di bumi.

Wisannggeni Morningstar berterima kasih pada kutukan Dewi Durga, yang tidak hanya membuatnya kehilangan orang-orang yang dicintainya, tetapi juga mengutuk inkarnasi Wisanggeni sehingga ia kehilangan ingatan dan jati dirinya sebagai Pandawaputra terkuat, Sang Candradimuka, penakluk Batara Guru. Hal ini mengakibatkan ia lupa akan kekuatan yang dimilikinya di kehidupan sebelumnya.

Morningstar, di sisi lain, dikucilkan karena dianggap lemah dan tak memiliki kekuatan. Namun, situasi ini memacu Morningstar untuk melawan ketidakadilan dan membela rakyat jelata, hingga mewujudkan perdamaian di bumi Midgardcapadawipa.

Sebagai Komodo Dragonastro Wisannggeni X, ia menolak menggunakan kekuatannya sebagai Bambang Wisanggeni Morningstar jika musuhnya masih dapat dikalahkan tanpa kekuatan dewa. Ia lebih memilih memanfaatkan teknologi, persenjataan, jebakan, peralatan, dan kemampuan deduktif. Menurutnya, menggunakan kekuatan dewa tanpa alasan mendesak tidak berbeda dengan tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh manusia atau dewa yang menganggap nyawa manusia biasa tidak berharga.

Wisannggeni memiliki idealisme yang kuat, lahir dari pengalaman pahit ketika ia ditindas oleh anak-anak berkekuatan dewa saat kecil, sementara ia tidak dapat melawan karena belum menyadari jati dirinya.

Tujuan utama Mahabharata adalah untuk mengajarkan para pendengarnya tentang jalan Dharma yang tepat bagi orang-orang dalam berbagai situasi yang berbeda, dari penguasa hingga rakyat jelata, dan di masa damai, perang, kemakmuran, malapetaka, dan untuk para pencari spiritual Moksha.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama